Buaya Muncul di Sungai, Warga Mandailing Natal Resah
Merdeka.com - Warga sejumlah desa di Kecamatan Natal, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Sumatera Utara (Sumut), dihinggapi perasaan was-was. Mereka resah karena sejumlah buaya muncul di Sungai Batang Natal, tempat masyarakat beraktivitas.
Buaya-buaya itu muncul di aliran sungai itu terlibat sejak sebulan terakhir dan semakin sering. "Sebelumnya kami enggak pernah lihat ada buaya di sini," kata Nur, warga Desa Setia Karya, Kamis (15/11).
Warga menduga buaya yang kini ada di sungai itu lebih dari satu ekor. Ukurannya pun berbeda-beda.
-
Dimana buaya itu ditemukan? Saat menyusuri pinggir sungai yang mengering akibat musim kemarau, mereka justru melihat sorot mata yang mencurigakan mengambang di permukaan air.
-
Dimana buaya menyerang korban? 'Korban ini meninggal dunia setelah kakinya digigit buaya, lalu satwa tersebut menghempaskan tubuh korban berkali-kali di Sungai Selagan,' katanya seperti dilansir dari Antara, Senin (15/4).
-
Mengapa buaya menyerang korban? 'Korban ini meninggal dunia setelah kakinya digigit buaya, lalu satwa tersebut menghempaskan tubuh korban berkali-kali di Sungai Selagan,' katanya seperti dilansir dari Antara, Senin (15/4).
-
Kenapa warga khawatir tentang buaya? Kalau buaya yang masih kecil itu hidup liar, dikhawatirkan ada induknya yang masih berkeliaran di sekitar sungai Desa Kebonagung.
-
Siapa yang menemukan buaya itu? Dimas Gilang Saputra, salah seorang pemuda itu, menuturkan bahwa hewan itu adalah buaya.
Warga khawatir dengan kemunculan buaya-buaya itu, karena sejumlah aktivitas mereka dilaksanakan di sungai, seperti mandi dan mencuci. Anak-anak pun sering bermain di sana.
"Kami minta aparat terkait bertindak. Jangan menunggu ada korban baru ada tindakan," ujar Hasna, seorang warga.
Sementara itu, Kepala Bidang BBKSDA Sumut Wilayah III Padang Sidempuan, Gunawan Alza, mengaku baru mendapatkan informasi soal kemunculan buaya.
"Buaya itu kan dari Sungai Batang Gadis. Informasi itu akan kami tindak lanjuti, dari resor kami ke sana bersama polsek di sana,” kata Gunawan.
Dia mengatakan, petugas BBKSDA tidak ada di wilayah itu. Karenanya mereka akan mengecek ke sana setelah mendapatkan informasi kemunculan buaya. "Kami akan ke sana bersama SRI dan lainnya. Kepala Bidang Wilayah III BBKSDA Sumut di Padang Sidempuan," ucapnya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat ini, buaya tersebut telah diserahkan ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA).
Baca SelengkapnyaSeorang nelayan bernama Samaun, asal Pangkah Wetan saat dikonfirmasi membenarkan keberadaan buaya muara di perairan Ujungpangkah Kabupaten Gresik.
Baca SelengkapnyaKeberadaan buaya itu terlihat cukup lama. Kemunculannya diketahui terjadi saat air Sungai Musi dalam keadaan pasang.
Baca SelengkapnyaTanpa diduga, sebanyak tiga ekor buaya yang nampak buas muncul dari gorong-gorong. Peristiwa ini membuat satu kampung geger.
Baca SelengkapnyaTiga buaya ukuran besar yang sempat berkeliaran di sawah warga berhasil ditangkap.
Baca SelengkapnyaBaru buaya titipan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) yang berukuran 3 sampai 5 meter setelah lepas dari penangkaran ditangkap.
Baca SelengkapnyaMusim hujan yang identik dengan musim kawin buaya.
Baca SelengkapnyaWisata Laguna Kalondes berlokasi di daerah Selomartani, Kalasan, Sleman, Yogyakarta.
Baca SelengkapnyaBelum diketahui berapa total buaya kabur, namun dipastikan sudah ada 3 ekor yang berhasil ditangkap
Baca SelengkapnyaPemerintah desa setempat sebelumnya pernah mengusulkan pembuatan penangkaran buaya ke pihak BKSDA Bengkulu.
Baca SelengkapnyaUntuk menangkap buaya ini, satu regu petugas Damkarmat dari Pos Mojo diterjunkan ke lokasi.
Baca SelengkapnyaMenurut dia, buaya merupakan hewan yang berpotensi membunuh manusia sebab termasuk ke dalam hewan buas.
Baca Selengkapnya