Buaya sepanjang 2 meter ditangkap saat berjemur di bantaran sungai
Merdeka.com - Buaya sepanjang dua meter ditangkap Agus Lahado dan Yunus, warga Jalan Kancil Bawah, Palu. Kedua warga terebut berhasil menangkap saat buaya sedang berjemur di bantaran Sungai Palu di wilayah Kelurahan Tatura Selatan.
Kedunya baru saja selesai melaksanakan kerja bakti di sepanjang bantarai sungai di wilayah Kancil dan Igusti Ngura-Rai.
"Tiba-tiba buaya itu melompat hendak menangkap," kata Agus bercerita, Minggu (5/3). Dikutip dari Antara.
-
Dimana buaya menyerang korban? 'Korban ini meninggal dunia setelah kakinya digigit buaya, lalu satwa tersebut menghempaskan tubuh korban berkali-kali di Sungai Selagan,' katanya seperti dilansir dari Antara, Senin (15/4).
-
Dimana buaya itu ditemukan? Saat menyusuri pinggir sungai yang mengering akibat musim kemarau, mereka justru melihat sorot mata yang mencurigakan mengambang di permukaan air.
-
Mengapa buaya menyerang korban? 'Korban ini meninggal dunia setelah kakinya digigit buaya, lalu satwa tersebut menghempaskan tubuh korban berkali-kali di Sungai Selagan,' katanya seperti dilansir dari Antara, Senin (15/4).
-
Dimana buaya paling berbahaya? Spesies yang paling mematikan adalah buaya Nil yang mendiami sekitar sungai Nil.
-
Kenapa warga khawatir tentang buaya? Kalau buaya yang masih kecil itu hidup liar, dikhawatirkan ada induknya yang masih berkeliaran di sekitar sungai Desa Kebonagung.
Agus yang rumahnya tidak jauh dari bantaran sungai langsung berlari pulang ke rumah dan mengambil tali jemuran pakaian.
Kemudian kembali lagi ke lokasi di mana buaya tersebut berjemur. Dengan berani Agus dan Yunus berhasil menangkap buaya itu.
Dalam beberapa menit, warga yang tinggal di sekitar bantaran sungai berdatangan untuk melihat buaya yang berhasil ditangkap oleh warga.
Kepala Kelurahan Tatura Selatan, Zamrud ikut datang ke lokasi bersama Bambinsa dan Babinkamtibmas untuk mengamankan satwa tersebut.
Namun, karena tidak tahu mau dibawa kemana, buaya itu kembali dilepas ke Sungai Palu disaksikan orang banyak.
Buaya di Sungai Palu cukup banyak dan hampir setiap hari buaya-buaya itu muncul di permukaan air sehingga menjadi tontotan masyarakat.
Buaya sering kali muncul di kawasan Jembatan Palu II sehingga arus lalu lintas kendaraan terkadang macet saat satwa tersebut menampakkan dirinya di permukaan air sungai. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seorang nelayan bernama Samaun, asal Pangkah Wetan saat dikonfirmasi membenarkan keberadaan buaya muara di perairan Ujungpangkah Kabupaten Gresik.
Baca SelengkapnyaSaat ini, buaya tersebut telah diserahkan ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA).
Baca SelengkapnyaUntuk menangkap buaya ini, satu regu petugas Damkarmat dari Pos Mojo diterjunkan ke lokasi.
Baca SelengkapnyaBaru buaya titipan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) yang berukuran 3 sampai 5 meter setelah lepas dari penangkaran ditangkap.
Baca SelengkapnyaTiga buaya ukuran besar yang sempat berkeliaran di sawah warga berhasil ditangkap.
Baca SelengkapnyaMenurut dia, buaya merupakan hewan yang berpotensi membunuh manusia sebab termasuk ke dalam hewan buas.
Baca SelengkapnyaWisata Laguna Kalondes berlokasi di daerah Selomartani, Kalasan, Sleman, Yogyakarta.
Baca SelengkapnyaSeekor buaya sepanjang 3,5 meter berhasil ditangkap warga di Mandailing Natal pada Sabtu (23/9).
Baca SelengkapnyaMusim hujan yang identik dengan musim kawin buaya.
Baca SelengkapnyaKeberadaan buaya itu terlihat cukup lama. Kemunculannya diketahui terjadi saat air Sungai Musi dalam keadaan pasang.
Baca SelengkapnyaBelum diketahui berapa total buaya kabur, namun dipastikan sudah ada 3 ekor yang berhasil ditangkap
Baca SelengkapnyaPenemuan tiga buaya dari dalam jalan rusak tersebut membuat panik warga.
Baca Selengkapnya