Buaya Sungai Mentaya resahkan warga, kaki dan paha Pepet disambar
Merdeka.com - Keganasan buaya muara kembali meresahkan masyarakat yang sering beraktivitas di Sungai Mentaya Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah. Buaya nakal itu juga melukai warga setempat.
"Beberapa hari lalu ada warga yang disambar buaya saat mandi di sungai. Untungnya berhasil selamat meski luka di kaki bekas gigitan buaya," kata Rahmat, salah satu warga Sampit, seperti dilansir Antara, Selasa (4/10).
Menurutnya, pada Sabtu (1/10) kemarin, sambaran buaya terjadi di perairan sekitar Sungai Lemiring Kecamatan Seranau. Seorang warga bernama Pepet (17), disambar buaya ketika sedang asyik mandi di anak sungai Mentaya itu.
-
Mengapa buaya menyerang korban? 'Korban ini meninggal dunia setelah kakinya digigit buaya, lalu satwa tersebut menghempaskan tubuh korban berkali-kali di Sungai Selagan,' katanya seperti dilansir dari Antara, Senin (15/4).
-
Dimana buaya menyerang korban? 'Korban ini meninggal dunia setelah kakinya digigit buaya, lalu satwa tersebut menghempaskan tubuh korban berkali-kali di Sungai Selagan,' katanya seperti dilansir dari Antara, Senin (15/4).
-
Siapa korban serangan buaya? Korban ini bernama Ide Suprianto (27) asal Desa Sari Bulan, Kecamatan Air Dikit yang menikah dengan warga Desa Tanah Harapan.
-
Apa yang dimakan buaya itu? Buaya tersebut sebelumnya memangsa kucing peliharaan yang tidak sengaja masuk ke kandangnya.
-
Kenapa warga khawatir tentang buaya? Kalau buaya yang masih kecil itu hidup liar, dikhawatirkan ada induknya yang masih berkeliaran di sekitar sungai Desa Kebonagung.
-
Dimana buaya paling berbahaya? Spesies yang paling mematikan adalah buaya Nil yang mendiami sekitar sungai Nil.
Korban sama sekali tidak menyangka akan mengalami hal buruk itu. Tiba-tiba buaya berukuran cukup besar menerkam bagian kaki hingga pahanya.
Saat kejadian, korban sempat meraih bambu yang ada di lanting terapung tempatnya mandi sehingga cukup menyulitkan buaya menariknya ke dasar sungai. Buaya itu melepaskan gigitannya dan masuk ke dalam air ketika banyak warga berdatangan setelah mendengar teriakan korban.
Beberapa waktu lalu di sekitar kawasan itu juga terjadi insiden serupa. Seorang warga Desa Pelangsian disambar buaya saat membawa rotan di sungai. Beruntung dia sempat menusuk mata buaya menggunakan jarinya sehingga binatang buas itu melepaskan gigitannya di tangan korban.
"Masyarakat memang sering melihat buaya muncul, tapi karena harus mandi dan melakukan aktivitas lainnya, masyarakat harus tetap ke sungai. Bingung juga mau bagaimana lagi, kalau bisa buaya-buaya itu direlokasi ke hutan yang tidak ada permukiman," harap Rahmat.
Serangan buaya di kawasan muara Sungai Mentaya cukup tinggi. Hampir tiap tahun ada korban jiwa, bahkan beberapa di antaranya jasadnya tidak ditemukan hingga kini.
Habitat buaya muara diperkirakan berada di kawasan Pulau Lepeh karena masyarakat sering melihat buaya bermunculan dan berjemur di daratan kecil yang berada di tengah Sungai Mentaya itu. Serangan buaya meningkat diduga akibat makin sulitnya mendapatkan makanan sehingga buaya berburu mangsa hingga ke kawasan permukiman. (mdk/sho)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat ini, buaya tersebut telah diserahkan ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA).
Baca SelengkapnyaPemerintah desa setempat sebelumnya pernah mengusulkan pembuatan penangkaran buaya ke pihak BKSDA Bengkulu.
Baca SelengkapnyaAkibat peristiwa tersebut Daeng Sattuang mendapatkan 25 jahitan di kaki.
Baca SelengkapnyaTanpa diduga, sebanyak tiga ekor buaya yang nampak buas muncul dari gorong-gorong. Peristiwa ini membuat satu kampung geger.
Baca SelengkapnyaPenemuan tiga buaya dari dalam jalan rusak tersebut membuat panik warga.
Baca SelengkapnyaTiga buaya ukuran besar yang sempat berkeliaran di sawah warga berhasil ditangkap.
Baca SelengkapnyaBeberapa monyet ada yang masuk ke pemukiman desa bahkan ada yang mengambil makanan milik warga.
Baca SelengkapnyaApapun latarbelakangnya, pembunuham hewan dilindungi melanggar undang-undang.
Baca SelengkapnyaProses evakuasi buaya berukuran cukup besar ini menghebohkan warga sekitar.
Baca SelengkapnyaMenurut dia, buaya merupakan hewan yang berpotensi membunuh manusia sebab termasuk ke dalam hewan buas.
Baca SelengkapnyaSerangan kawanan monyet itu membuat warga resah. Mereka juga menjarah makanan di warung-warung warga.
Baca SelengkapnyaMenurut Atep, turunnya ratusan monyet dari bukit Tawilis diduga tidak ada makanan di habitatnya sehingga kemudian turun menyerang dan menjarah lahan warga.
Baca Selengkapnya