Buaya yang Ditemukan Warga Bombana Dievakuasi ke Taman Nasional
Merdeka.com - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sulawesi Tenggara mengevakuasi seekor buaya muara (crocodylus porosus) ke kawasan Taman Nasional Rawa Aopa Watumehai (TNRAW).Buaya sepanjang 1,80 meter yang ditemukan warga Desa Biru Kecamatan Poleang Timur Kabupaten Bombana.
Kepala BKSDA Sultra, Sakrianto Djawie, mengatakan jenis buaya terbesar di dunia itu pertama kali ditemukan warga Desa Biru pada saat mencari ikan. Tepatnya di sekitar sungai desa itu yang berjarak kurang lebih 20 meter dari pemukiman warga.
"Buaya berukuran 1,80 meter itu kemudian dievakuasi ke darat. Warga kemudian melapor ke kepala desa setempat dan kemudian menghubungi call center BKSDA Sultra," kata Sakrianto melalui rilis BSKDA Sultra. Demikian dikutip dari Antara, Kamis (29/10).
-
Siapa korban serangan buaya? Korban ini bernama Ide Suprianto (27) asal Desa Sari Bulan, Kecamatan Air Dikit yang menikah dengan warga Desa Tanah Harapan.
-
Dimana buaya itu ditemukan? Saat menyusuri pinggir sungai yang mengering akibat musim kemarau, mereka justru melihat sorot mata yang mencurigakan mengambang di permukaan air.
-
Dimana buaya menyerang korban? 'Korban ini meninggal dunia setelah kakinya digigit buaya, lalu satwa tersebut menghempaskan tubuh korban berkali-kali di Sungai Selagan,' katanya seperti dilansir dari Antara, Senin (15/4).
-
Siapa yang menemukan buaya itu? Dimas Gilang Saputra, salah seorang pemuda itu, menuturkan bahwa hewan itu adalah buaya.
-
Kenapa warga khawatir tentang buaya? Kalau buaya yang masih kecil itu hidup liar, dikhawatirkan ada induknya yang masih berkeliaran di sekitar sungai Desa Kebonagung.
Ia menjelaskan, setelah mendapat laporan dari masyarakat tentang penangkapan buaya itu, pihaknya kemudian bergerak cepat untuk melakukan evakuasi ke lokasi pelepasliaran di kawasan Taman Nasional TNRAW.
"Tim rescue BKSDA Sultra kemudian berkoordinasi dengan Kepala Seksi Konservasi Wilayah 2 guna untuk menindak lanjuti laporan warga tersebut dan kemudian menghubungi Kepala Desa Biru guna untuk merespon aduan dari call center," ujarnya.
Dijelaskannya, langkah selanjutnya yang dilakukan pihaknya adalah menghubungi Kepala Balai Taman Nasional Rawa Aopa Watumohai guna koordinasi dan meminta izin untuk pelepasliaran di wilayah Taman Nasional.
"Pihak taman nasional merespon dengan baik dan lokasi pelepasliaran tim rescue dilakukan di kawasan manggrove. Itu hasil berkoordinasi dengan Kepala Seksi Pengelolaan Taman Nasional wilayah 2 TNRAW dan diputus," katanya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Setelah 5 bulan dirawat dalam kolam krangkeng besi buaya tersebut kemudian dikhawatirkan lepas.
Baca SelengkapnyaSeekor buaya sepanjang 3,5 meter berhasil ditangkap warga di Mandailing Natal pada Sabtu (23/9).
Baca SelengkapnyaSaat ini, buaya tersebut telah diserahkan ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA).
Baca SelengkapnyaSeorang nelayan bernama Samaun, asal Pangkah Wetan saat dikonfirmasi membenarkan keberadaan buaya muara di perairan Ujungpangkah Kabupaten Gresik.
Baca SelengkapnyaMenurut dia, buaya merupakan hewan yang berpotensi membunuh manusia sebab termasuk ke dalam hewan buas.
Baca SelengkapnyaBaru buaya titipan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) yang berukuran 3 sampai 5 meter setelah lepas dari penangkaran ditangkap.
Baca SelengkapnyaKeberadaan buaya itu terlihat cukup lama. Kemunculannya diketahui terjadi saat air Sungai Musi dalam keadaan pasang.
Baca SelengkapnyaProses evakuasi buaya berukuran cukup besar ini menghebohkan warga sekitar.
Baca SelengkapnyaWisata Laguna Kalondes berlokasi di daerah Selomartani, Kalasan, Sleman, Yogyakarta.
Baca SelengkapnyaBelum diketahui berapa total buaya kabur, namun dipastikan sudah ada 3 ekor yang berhasil ditangkap
Baca SelengkapnyaViral video seekor buaya mengantar jasad manusia di Sungai Cilemer, Pandeglang, Banten.
Baca SelengkapnyaPara awalnya sekelompok pemuda hendak mencari kucing hutan, namun yang mereka temukan justru seekor buaya.
Baca Selengkapnya