Bubarkan demo di kantor Ganjar, polisi lepas tembakan peringatan
Merdeka.com - Demo ribuan buruh menolak UMP 2015 dibubarkan paksa oleh pihak kepolisian. Polisi tiga kali melepaskan tembakan peringatan yang dipimpin langsung oleh Kapolrestabes Djihartono beserta kurang lebih 700 anggota pasukan TNI dan Polri.
Tembakan peringatan dilakukan karena buruh mulai melakukan aksi yang menjurus ke tindakan anarkis. Mereka berupaya dorong terhadap pintu gerbang kantor Pemprov Jateng di Jalan Pahlawan, Kota Semarang yang kurang lebih sepanjang sekitar sepuluh meter hingga roboh.
Dari pantauan merdeka.com, Selasa (25/11) di lapangan, awalnya, usai melakukan upaya aksi pemblokiran di sekitar jalan tol Gayamsari, Pedurungan, Kota Semarang dan gagal, ribuan buruh bergeser ke kantor Gubernur Jawa Tengah di Jalan Pahlawan Kota Semarang. Sekitar pukul 16.30 WIB turunlah hujan deras hingga petugas keamanan berupaya untuk berteduh disekitar gedung Pemprov Jateng.
-
Mengapa demo buruh dilakukan? Elemen buruh melakukan rasa di daerah Bekasi, Jawa Barat dan sekitarnya.
-
Kapan demo buruh terjadi? Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Latif Usman menerangkan, pada 14.31 Wib, polisi mendapat laporan massa buruh berdemontrasi di jalan arteri tepatnya sekitar exit tol Cikarang.
-
Dimana demo buruh berlangsung? Elemen buruh melakukan rasa di daerah Bekasi, Jawa Barat dan sekitarnya.
-
Apa yang menjadi alasan protes buruh? Pasalnya, mereka memandang bahwa tak sedikit perusahaan swasta berperan dalam kebangkitan perekonomian nasional saat itu.
-
Bagaimana polisi menanggapi demo buruh? Polisi saat ini sudah melakukan rekayasa lalu lintas. Adapun, exit tol Cikarang dialihkan ke exit tol lain seperti Bekasi Barat maupun Cibitung.
-
Apa dampak demo buruh pada lalu lintas? Banyaknya massa berimbas arus lalu lintas di Bekasi dan sekitarnya pada Kamis (30/11).
Akibatnya ratusan buruh dengan leluasa di bawah guyuran hujan deras melakukan aksi menggoyang-goyang pintu gerbang selama satu jam lebih. Aksi itu tidak mendapatkan perlawanan dari aparat kepolisian.
"Back up dari Polda sebanyak empat SSK, dua SSK Sabhara, satu SSK Brimob, dan satu SSK Arhanudse plus anggota kami total jumlahnya 700 lebih," ungkap Djihartono kepada merdeka.com di sekitar kantor Gubernur Jateng.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dalam aksinya mereka meminta pemerintah mencabut Omnibus Law Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2023 tentang Cipta Kerja beserta PP Turunannya.
Baca SelengkapnyaSaling dorong yang terjadi membuat pagar balai kota akhirnya jebol. Sebagian massa tampak masuk ke kompleks balai kota. CCTV, tanaman dan paving block dirusak.
Baca SelengkapnyaMassa diketahui menuntut ganti rugi lahan tambang.
Baca SelengkapnyaSebuah video penganiayaan terhadap petugas Satpol PP saat aksi demo buruh beredar di media sosial.
Baca SelengkapnyaHingga malam hari, massa demonstran tolak Revisi UU Pilkada masih bertahan di depan Gedung DPR.
Baca SelengkapnyaPara buruh mengancam melanjurkan aksi demo ke rumah Pj Gubernur Jakarta
Baca SelengkapnyaSeorang warga yang tidak ingin disebutkan namanya mengatakan, massa yang berjumlah sekira seribuan orang mendatangi kantor bupati dan DPRD setempat.
Baca SelengkapnyaDi sisi kanan, massa membakar ban bekas dan melemparkan botol-botol ke arah barikade petugas yang berada di dalam kawasan Gedung DPR/MPR.
Baca SelengkapnyaPolisi memukul mundur pendemo karena sesuai aturan batas waktu menyampaikan aspirasi pukul 18.00 Wib.
Baca SelengkapnyaMasyarakat diimbau tidak melintas di Jalan Merdeka Barat lantaran adanya demo ini.
Baca SelengkapnyaMereka coba kembali mendekati gedung DPRD sambil melempar botol, kayu dan batu.
Baca SelengkapnyaSituasi telrihat masih kondusif. Massa buruh hanya duduk sambil mendengarkan orasi politik dari mobil pikap komando.
Baca Selengkapnya