Budaya nusantara dan mancanegara hebohkan Erau Adat Kutai dan EIFAF 2018
Merdeka.com - Tanggal 21 Juli 2018, Kota Tenggarong di Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, heboh luar biasa. Jalan-jalan penuh. Pedagang kaki lima kebanjiran order. Kamera handphone, DSLR, sampai video, tak henti-hentinya mengarahkan pandangan ke rute sejauh 2 km.
Mereka bukan hendak berdemo. Bukan juga hendak menyaksikan laga bigmatch Mitra Kukar vs Persija yang digelar malam harinya. Lantas ngapain mereka hadir di situ? Menyemut rata dari mulai depan Sekretariat Gerbang Raja, Jembatan Repo-Repo, Jembatan Besi sampai Kedaton Kutai Kartanegara?
Ternyata, ribuan orang yang memadati rute sejauh 2 km itu mengarahkan pandangan ke fokus yang sama. Semuanya kompak nonton Parade Budaya Internasional Erau Adat Kutai dan International Folk Art Festival (EIFAF) 2018.
-
Siapa yang terlibat dalam Parade Budaya? Dalam kesempatan itu, Jampilklim juga menyampaikan aspirasi kepada pemerintah agar melibatkan semua elemen masyarakat dalam pengambilan kebijakan negara, termasuk anak-anak, anak muda, perempuan, dan difabel.
-
Atraksi apa yang ditampilkan? Personel grup sirkus asal Rusia, The Nikolaevs melakukan atraksi akrobatik Flying Trapeze di Atrium Utama Mal Pondok Indah 2, Jakarta, Minggu (30/6/2024).
-
Siapa yang hadir di festival? Mengusung tema AKHLAK untuk Indonesia Perum BULOG, kegiatan tersebut dimeriahkan dengan sharing session dari Inspirator Sukses Mulia, Jamil Azzaini serta CEO Talk bersama Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso, serta berbagai penampilan bakat dari para insan BULOG.
-
Bagaimana KLBBR BRI Festival menarik perhatian pengunjung? Acara pun makin seru, karena pengunjung yang datang dimanjakan dengan berbagai penampilan penyanyi top tanah air, seperti Kunto Aji, Nadin Amizah, Tulus, Juicy Luicy, Fell Koplo dan Lomba Sihir.
-
Siapa yang ikut pawai obor di Medan ? Seperti namanya, masyarakat Kota Medan akan membawa obor sambil keliling dengan rute yang sudah ditentukan. Pawai obor ini biasanya akan berlangsung meriah dan masyarakat ikut tumpah ruah di sana.
-
Bagaimana cara masyarakat berpartisipasi di Festival Kasih Putih? Sebagai bentuk dari gerakan sosial, Festival Kasih Putih mengajak masyarakat untuk berpartisipasi dengan menyumbangkan buku dan pakaian layak pakai yang nantinya akan didistribusikan kepada masyarakat yang membutuhkan.
"Animo masyarakat luar biasa. Semua antusias menyaksikan suguhan budaya Nusantara yang dipadukan budaya dunia," tutur Ketua Calendar of Event (CoE) Kementerian Pariwisata Esthy Reko Astuti, Sabtu (21/7).
Antusiasme warga dan wisatawan memang sudah terlihat sejak pukul 08.00 WITA. Sisi kiri kanan di sepanjang rute yang dilalui peserta festival budaya Nusantara dan internasional ini, sudah disesaki lautan manusia. Semuanya menonton dengan tertib kirab budaya yang melintas sejauh 2 km.
Pengunjung yang datang dibuat bergairah dengan suguhan beragam budaya keren. Ada Dayak, Minang, Kutai, Toraja, Sulawesi Utara, NTT, Jawa, Banyuwangi, Lombok sampai Reog Ponorogo.
Dari mancanegara ada Hongaria Hongaria, India, Polandia, Rumania dan Turki yang unjuk kebolehan. Jalanan yang sudah disterilkan aparat kepolisian berubah jadi lautan manusia. "Estimasi panitia ada ribuan orang yang datang menyaksikan pembukaan Kirab Budaya Erau Adat Kutai dan International Folk Art Festival," tambah wanita berkerudung itu.
Generasi Pesona Indonesia (GenPI), juga ikutan action. Ada tim foto, penulis, video, dan sosial media yang diterjunkan ke Tenggarong. Komunitas pecinta pariwisata ini tak pernah berhenti mengabadikan semua momen. Merekamnya ke dalam gadget. Kamera. Video. Hasil-hasil terbaiknya langsung dishare ke dunia maya.
"Hobi traveling saya jadi lebih bermanfaat. Saya bisa nge-vlog, bikin tulisan, foto-foto. Dan semuanya bahkan dijadikan tranding topics. Keren kan," timpal Yopie Pangkey, anggota GenPI asal Lampung.
Menpar Arief Yahya pun langsung melayangkan emoji tiga jempol. Dia tak ragu mengucapkan selamat dan sukses atas pelaksanaan Erau Adat Kutai dan International Folk Art Festival (EIFAF) 2018.
"Ini semakin menunjukkan Tenggarong di Kutai Kartanegara sebagai kota yang kental budaya dan available buat wisatawan. Makin banyak events yang memgundang kekaguman publik, makin tersebar dalam kemasan promosi yang bagus, akan semakin bagus," jelas Menpar Arief Yahya.
(mdk/hrs)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penjabat (Pj) Wali Kota Tarakan, Bustan mengapresiasi antusias masyarakat dan kerja keras seluruh pihak yang membantu dalam pelaksanaan tersebut.
Baca SelengkapnyaMasyarakat dari berbagai etnis di Indonesia berkumpul dan berbaris sambil mengenakan pakaian daerahnya masing-masing.
Baca SelengkapnyaTabuhan rancak khas rebana kuntulan memecahkan keriuhan di tengah Alun-Alun Taman Blambangan, Banyuwangi.
Baca SelengkapnyaWali Kota Bontang mengapresiasi peserta dan panitia karena telah menyajikan ragam budaya di Indonesia dalam prespektif yang berbeda.
Baca SelengkapnyaHari Kemerdekaan Indonesia yang ke-78 dirayakan dengan penuh semarak di Kabupaten Garut, Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaBerbagai macam budaya dari seluruh Indonesia yang telah bermukim di Tarakan ini akan ikut tampil, dengan mempertontonkan keunikan dan kekhasan masing-masing.
Baca SelengkapnyaPerayaan Hari Ulang Tahun ke-18 Indonesia ke-78 rupanya tak hanya meriah di tanah air namun juga di Jepang.
Baca SelengkapnyaSandiaga menyebut BEC sebagai contoh event bagi daerah-daerah penyelenggara kalender pariwisata Kharisma Event Nusantara.
Baca SelengkapnyaFestival Gandrung Sewu menjadi pintu masuk untuk memperkenalkan budaya lokal ke publik global.
Baca SelengkapnyaKirab budaya Hari Kemerdekaan RI di sepanjang area Monas juga diikuti masyarakat hingga warga negara asing .
Baca SelengkapnyaPSSI menggelar nonton bareng Semifinal Piala Asia 2024 antara Indonesia vs Uzbekistan di GBK.
Baca SelengkapnyaFestival ini merupakan wadah bagi para pelajar HSE dalam menampilkan kreativitas musikal, instrumen, makanan dan tarian khas negaranya masing-masing.
Baca Selengkapnya