Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Budi Mulya beri siasat supaya Bank Century mendapat FPJP

Budi Mulya beri siasat supaya Bank Century mendapat FPJP Sidang lanjutan Budi Mulya. ©2014 merdeka.com/dwi narwoko

Merdeka.com - Mantan Direktur Utama Bank Century, Hermanus Hasan Muslim, mengakui mantan Deputi Gubernur IV Bidang Moneter Bank Indonesia, Budi Mulya, pernah memberikan saran supaya Bank Century mendapat Fasilitas Pinjaman Jangka Pendek. Menurut Hasan, cara itu disampaikan oleh Budi karena saat itu kondisi modal bank yang saat ini bernama Bank Mutiara memprihatinkan.

Menurut Hasan, karena kondisi rasio kepemilikan modal Bank Century sempat negatif, maka dia dan Komisaris Bank Century, Robert Tantular, harus putar otak mencari sokongan dana. Sebab, dia tidak bisa menjual langsung Surat-Surat Berharga milik bank itu lantaran spesifikasinya tidak umum dan tidak laku di pasar uang.

"Saya bersama Pak Robert bertemu Pak Budi Mulya. Sesuai arahan Pak Budi Mulya nanti simpanan uang Bank Century yang ada di BI dalam bentuk mata uang Dolar Amerika Serikat diajukan dikonversi ke rupiah. Tapi harus mengajukan surat (permohonan)," kata Hasan saat bersaksi di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Senin (21/4).

Menurut Hasan, saat itu Bank Century memiliki simpanan modal di BI sebesar USD 1,3 juta. Karena kondisi mendesak, direksi Bank Century meminta Hasan mendekati Budi supaya bank itu mendapat tambahan likuiditas. Sebab, saat itu Bank Century kekurangan dana simpanan (prefund) buat menalangi proses kliring nasabah sebesar Rp 5 miliar. Dalam pertemuan dengan Budi Mulya, Hasan sempat mendengar pernyataan dari Budi bila mantan Deputi Gubernur BI Siti Chalimah Fadjrijah mau membantu mengusahakan tambahan prefund itu.

"Pak Budi Mulya bilang Bu Siti Fadjrijah mau membantu. Tapi saat menghubungi Pak (Alm.) Budi Rochadi tidak diangkat," ujar Hasan.

Namun, Hasan mengatakan sampai Bank Century kalah kliring pada 12 November 2008, sokongan dana prefund itu tidak kunjung diterima.

"Sebenarnya ada masuk tambahan uang dari cabang kami di Lampung. Rp 5 miliar. Untuk proses kliring di hari berikutnya. Tapi habis karena kondisi rush dan kita dinyatakan kalah kliring," lanjut Hasan.

Hasan mengatakan semua direksi pasrah saat Bank Century dinyatakan kalah kliring dan terjadi rush (penarikan besar-besaran). Pria yang sudah pernah mencicipi penjara karena dijerat kasus penggelapan dana nasabah itu juga mengatakan, tidak bisa berbuat banyak dan menunggu bantuan BI.

"Pilihannya kan hanya ada dua waktu itu. Diselamatkan atau ditutup. Itu saja," ucap Hasan.

(mdk/did)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kelakar Chatib Basri Saat Ditanya Kabar Jadi Menteri Keuangan Prabowo-Gibran: Bursa Efek Mungkin
Kelakar Chatib Basri Saat Ditanya Kabar Jadi Menteri Keuangan Prabowo-Gibran: Bursa Efek Mungkin

Chatib mengaku belum menerima tawaran masuk dalam bursa Menteri Keuangan pemerintahan Prabowo.

Baca Selengkapnya
Budiman Sudjatmiko Akui Bakal Pertimbangkan Bila Ada Tawaran Menteri
Budiman Sudjatmiko Akui Bakal Pertimbangkan Bila Ada Tawaran Menteri

Budiman mengaku akan menerima tawaran menjadi menteri. Apabila tidak ada orang yang lebih baik dari dirinya untuk mengisi jabatan tersebut.

Baca Selengkapnya
Bantah PDIP, Budiman Sudjatmiko Blak-Blakan Ditawari Berkali-Kali jadi Mendes oleh Jokowi
Bantah PDIP, Budiman Sudjatmiko Blak-Blakan Ditawari Berkali-Kali jadi Mendes oleh Jokowi

Politikus PDI Perjuangan Budiman Sudjatmiko membantah tuduhan meminta jatah menteri ke PDIP.

Baca Selengkapnya
BG Konsultasi dengan Megawati Sebelum Jadi Menteri Prabowo
BG Konsultasi dengan Megawati Sebelum Jadi Menteri Prabowo

Pembicaraan tersebut dilakukan saat Budi Gunawan akan masuk dalam Kabinet Merah Putih.

Baca Selengkapnya
Jokowi Jadikan Relawannya Menteri, Pengamat: Ada Kekecewaan Terpendam dengan PDIP
Jokowi Jadikan Relawannya Menteri, Pengamat: Ada Kekecewaan Terpendam dengan PDIP

Jokowi telah menunjukkan bahwa ia solid bersama relawannya dengan memberikan jabatan di kabinet, ketimbang PDIP sebagai partainya.

Baca Selengkapnya
PDIP Tanggapi Isu Kepala BIN Diganti: Kalau Ada Pergantian Minimal Setara dengan Budi Gunawan
PDIP Tanggapi Isu Kepala BIN Diganti: Kalau Ada Pergantian Minimal Setara dengan Budi Gunawan

PDIP menanggapi isu pergantin Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan (BG).

Baca Selengkapnya
Kecewa DPP Golkar Usung Politisi PAN di Pilkada Jambi, Kader Bakar Atribut Partai
Kecewa DPP Golkar Usung Politisi PAN di Pilkada Jambi, Kader Bakar Atribut Partai

Peserta aksi mengaku kecewa karena DPP Partai Golkar tidak mengusung kadernya pada Pilkada Jambi dan justru mendukung politisi dari partai lain.

Baca Selengkapnya
Komunikasi Terakhir Pegi Setiawan dan Ayahnya sebelum Ditangkap Kasus Vina Cirebon
Komunikasi Terakhir Pegi Setiawan dan Ayahnya sebelum Ditangkap Kasus Vina Cirebon

Ayah Pegi datang ke Polda Jabar untuk mengetahui kondisi anaknya

Baca Selengkapnya
PDIP: Budiman Sudjatmiko Minta Jatah Menteri, Tapi Ditolak Sekjen Hasto
PDIP: Budiman Sudjatmiko Minta Jatah Menteri, Tapi Ditolak Sekjen Hasto

Budiman Sudjatmiko pernah meminta jatah kursi menteri kepada PDIP meski hanya untuk tiga bulan.

Baca Selengkapnya
Demokrat Ditawari Kursi Menteri, Puan: Yang Harus Jawab Pak Jokowi atau Istana
Demokrat Ditawari Kursi Menteri, Puan: Yang Harus Jawab Pak Jokowi atau Istana

Reshuffle merupakan kewenangan dari Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya
Kini PDIP Singgung Utang Pribadi Budiman Sudjatmiko Berjumlah Miliaran
Kini PDIP Singgung Utang Pribadi Budiman Sudjatmiko Berjumlah Miliaran

Deddy Yovri mengatakan utang pribadi Budiman yang dibantu PDIP tidak hanya senilai ratusan juta, tetapi miliaran.

Baca Selengkapnya
Mengupas Kedekatan Gibran dengan Budiman Sudjatmiko, Kader PDIP Pendukung Prabowo
Mengupas Kedekatan Gibran dengan Budiman Sudjatmiko, Kader PDIP Pendukung Prabowo

Budiman yang juga mantan aktivis '98 itu terancam dipecat usai memutuskan mendukung Prabowo.

Baca Selengkapnya