Budi Waseso beberkan penyebab ladang ganja tumbuh subur di Aceh
Merdeka.com - Kepala BNN Budi Waseso menyebut ganja produksi Aceh masih menjadi barang primadona baik di lokal maupun internasional. Hal itulah yang menarik perhatian bandar narkoba untuk menggelontorkan duit membuat ladang tersendiri di Aceh.
Hasilnya, kebanyakan untuk jaringan internasional. Para WNA itu memberikan modal kepada jaringan lokal untuk menghasilkan ganja kualitas terbaik di Aceh.
"Asing itu hanya tinggal menerima nanti. Mereka mendanainya dari jaringan dia yang dari kota-kota besar (di Indonesia). Di kota-kota besar ini memang sudah ada yang membiayai, sebagai pelaku-pelaku pendanaanya gitu," ujar Buwas di Hotel Kartika Chandra, Jakarta Selatan, Selasa (11/10).
-
Bagaimana WN Malaysia mengendalikan pabrik narkoba? WN Malaysia itu memandu para pekerja membuat narkoba hanya lewat video conference.
-
Dimana kasus narkoba jaringan internasional ini dibongkar? Ditresnarkoba Polda Metro Jaya berhasil membongkar kasus peredaran narkoba jaringan internasional yang beroperasi di Malaysia-Riau-Jakarta.
-
Mengapa Machlim Watson berbisnis tembakau di Bojonegoro? Potensi tembakau Bojonegoro membuat Machlim Watson, warga negara Inggris tertarik datang dan berbisnis komoditas berjuluk emas hijau itu di Bojonegoro.
-
Apa yang dilakukan WNA tersebut? Selama tinggal di kampung, Mojorejo, Modo, Lamongan, dia kerap buat onar.
-
Kenapa produksi tembakau penting bagi Indonesia? Industri tembakau telah berkontribusi kepada penerimaan negara sebesar ratusan triliun rupiah setiap tahunnya.
-
Mengapa tembakau di Jawa Tengah berkembang pesat? Kondisi itu membuat pertanian tembakau di Jateng berkembang secara signifikan. Setiap daerah di Jateng bahkan punya karakteristik tembakau yang berbeda antara satu tempat dengan tempat lainnya.
Imbasnya, tumbuh subur ladang ganja di Aceh. Petani di sana banyak dipaksa untuk menanam ganja lantaran lebih diminati. Sementara, para petani itu hanya petani kasar yang hanya kecipratan sedikit keuntungan bandar besar.
"Masyarakat yang menanam itu sendiri enggak dapet apa-apa sebenarnya, karena dia hanya cukup untuk makan saja," ucap Buwas.
Karena itu, BNN menjalankan program pembangunan alternatif di Aceh dalam tahun 2016-2025. Mereka berupaya untuk mengalihkan masyarakat Aceh dari tanaman ganja dengan tanaman bernilai ekonomis seperti padi ataupun coklat.
"Pemberantasan bukan satu-satunya jalan kita harus memberikan alternatif. Untuk apa? supaya mereka tidak menanam kembali ganja. Kita carikan solusi yang lebih baik," tutur Buwas.
Pada tahap awal, berlangsung dari tahun 2016 sampai 2018. Pada tahap ini BNN melakukan proses pengenalan terhadap masyarakat lokal serta pengkajian.
Harapannya, ke depan masyarakat Aceh secara total tidak lagi mendirikan ladang ganja. Bersamaan dengan itu BNN mengadakan seminar bertajuk Pembangunan Alternatif untuk Aceh Bersih Narkoba di Hotel Kartika Chandra, Jakarta Selatan, Rabu (11/10).
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ganja-ganja setinggi 2 meter ditanam di antara pohon kopi. Ditemukan juga bibit ganja.
Baca SelengkapnyaUlama Aceh Ingatkan Ganja Tanaman Ciptaan Allah yang Subur dan Tak Bisa Dilarang
Baca SelengkapnyaHasilnya, ditemukan tiga titik ladang ganja di dua lokasi lahan ganja.
Baca SelengkapnyaSebaran ladang ganja ini berada di wilayah hutan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS).
Baca SelengkapnyaAdapun barang bukti puluhan kilogram ganja ini diketahui dikirim dari Aceh dengan tujuan Jabodetabek.
Baca SelengkapnyaKedua pelaku penanam ganja tersebut yakni Ngatoyo (51) dan Bambang (32) warga Desa Argosari, Kecamatan Senduro.
Baca SelengkapnyaPerkembangan komoditas karet di wilayah Aceh Timur tak lepas dari peran para pengusaha kolonialisme Belanda.
Baca SelengkapnyaSementara, turis asing yang menkonsumsi barang haram tersebut mengaku untuk mencari ketenangan
Baca SelengkapnyaTotal terdapat 4.338 pohon ganja yang diamankan polisi.
Baca SelengkapnyaPria berinisial RZ "bernyanyi" setelah ditangkap petugas BNN sehingga 4 hektare lahan ganja di Aceh Besar terbongkar.
Baca SelengkapnyaKetiga tersangka kini terancam hukuman penjara 20 tahun akibat perbuatannya.
Baca SelengkapnyaProvinsi Sumatra Utara menjadi proyek percontohan produksi bawang yang digelar Kemenko Marves bekerja sama dengan Taiwan
Baca Selengkapnya