Budi Waseso ingin Jokowi seperti Duterte tembak mati bandar narkoba
Merdeka.com - "Lihatlah dampak yang dilakukan bandar narkoba telah membunuh generasi penerus bangsa. Sehingga satu nyawa bandar narkoba sangat tidak berarti dan seharusnya setiap bandar dihabisi."
Pernyataan keras ini muncul dari Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Budi Waseso. Dia pun mendorong agar Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika segera direvisi karena masih banyak kekurangan.
Dia mencontohkan masih ada celah bisa dilakukan oleh bandar yang sudah tertangkap untuk meringankan masa hukumannya. Bahkan, alur hukum yang panjang mulai dari persidangan hingga vonis, kasasi dan peninjauan kembali (PK) selalu dimanfaatkan oleh para bandar untuk mencari keringanan hukuman.
-
Mengapa rumah Anies Baswedan memiliki kolam ikan dan kolam renang? Rumah jadi makin asik dengan adanya kolam ikan dan kolam renang. Betah banget nongkrong di sini, pasti bikin sejuk.
-
Apa itu kolam ikan? Apa yang dimaksud dengan kolam ikan? Kolam ikan adalah tempat yang dibuat dengan cakupan terbatas berisi air untuk budidaya ikan.
-
Dimana buaya itu ditemukan? Saat menyusuri pinggir sungai yang mengering akibat musim kemarau, mereka justru melihat sorot mata yang mencurigakan mengambang di permukaan air.
-
Apa yang ada di Sungai Bogowonto? Sungai Bogowonto merupakan salah satu sungai besar yang berada di Provinsi Jawa Tengah. Sungai ini berhulu di Desa Banyumudal, Wonosobo, yang berada di lereng Gunung Sumbing dan mengalir ke selatan menuju Samudra Hindia. Panjang Sungai Bogowonto adalah sekitar 67 kilometer.
-
Kenapa buaya itu dievakuasi? Proses evakuasi buaya itu berlangsung menegangkan lantaran hewan buas itu sempat mengamuk saat hendak diamankan.
Dia berharap suatu saat kebijakan Presiden Filipina Rodrigo Duterte bisa diterapkan oleh pemerintah Indonesia. Menurutnya, cara Duterte menembak mati para bandar cara jitu untuk memberantas narkoba.
"Jika kebijakan seperti itu diterapkan maka kami yakin, bandar dan pengguna narkoba di negeri tercinta ini akan menurun drastis," katanya saat di Sukabumi, Minggu (4/9).
Menurutnya, tindakan tegas seperti itu harus dilakukan, jika tidak pemberantasan narkoba akan sulit dilakukan. Walaupun Presiden Joko Widodo secara tegas tidak pernah memberikan maaf (grasi) kepada para bandar narkoba yang terpidana hukuman mati, ia menilai kurang cukup, karena masih banyak celah hukum yang bisa dimanfaatkan oleh bandar.
Selain itu, langkah Duterte yang menjadikan para bandar narkoba seperti hidup dalam neraka adalah hal yang tepat, karena akibat ulah bandar tersebut bisa merusak generasi penerus bangsa.
"Jika kebijakan tersebut diterapkan, saya yang paling depan untuk memberantas para bandar narkoba yang sudah merusak generasi bangsa," tegasnya.
Mantan Kabareskrim itu juga ingin membuat kolam atau kandang buaya untuk menempatkan para bandar narkoba. Menurutnya, selama ini bandar yang tertangkap masih bisa tidur nyenyak dan tenang, sehingga tidak membuat jera.
"Tempat yang layak untuk bandar narkoba adalah kolam buaya," kata pria yang akrab disapa Buwas.
Langkah tegas kepada bandar narkoba harus dilakukan, apalagi Presiden Joko Widodo sudah menyatakan bangsa ini darurat narkoba dan mengajak kepada seluruh pihak untuk perang melawan terhadap berbagai bentuk peredaran narkoba.
"Sehingga jika kami menangkap bandar narkoba tinggal lempar saja ke kolam buaya," celotehnya yang langsung disambut tepuk tangan ratusan warga yang datang dari berbagai elemen masyarakat.
Di sisi lain, Buwas mengatakan Indonesia saat menjadi pangsa pasar peredaran narkoba dari berbagai negara, karena permintaannya tinggi. Bahkan pada tahun ini sudah ada 44 narkoba jenis baru yang masuk ke negara ini.
Maka dari itu, perang melawan narkoba harus terus digalakkan, jangan sampai bangsa ini rusak karena generasi penerus bangsanya terkontaminasi dan tewas akibat barang haram tersebut.
"Bayangkan saja, setiap harinya 40-50 orang meninggal dunia akibat narkoba. Maka bangsa ini ke depannya bisa kehabisan generasi atau bisa saja negara tanpa penghuni," tandasnya.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Wali kota Medan Bobby Nasution meminta pihak kepolisian untuk menindak tegas para pelaku begal
Baca SelengkapnyaHarus ada tindak tegas agar aparat tidak lagi terlibat dalam peredaran narkoba.
Baca SelengkapnyaWali Kota Medan Bobby Nasution menegaskan tidak ada ruang dan tempat untuk para pelaku begal di daerahnya.
Baca SelengkapnyaMenko Marves Luhut Binsar Pandjaitan meminta agar warga negara asing (WNA) pelaku judi online dan narkoba ditindak tegas.
Baca SelengkapnyaJokowi memberikan arahan agar jajarannya bekerja sama dengan seluruh pemangku kepentingan untuk menjalankan program penanggulangan narkotika secara terukur
Baca SelengkapnyaWali kota Medan Bobby Nasution meminta pihak kepolisian untuk menindak tegas para pelaku begal, salah satunya dengan menembak mati para begal
Baca SelengkapnyaBudi Gunawan memimpin rapat koordinasi desk pemberantasan narkoba yang merupakan program Asta Cita Presiden Prabowo Subianto.
Baca SelengkapnyaMenurut Jokowi, dari data Badan Narkotika Nasional (BNN) ada 3,6 juta jiwa penyalahgunaan narkoba di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPihaknya akan melakukan koordinasi dengan sejumlah stakeholder terkait untuk menyusun bagaimana nanti materi untuk rehabilitasi tersebut.
Baca SelengkapnyaMenurut Budi Gunawan, upaya tersebut tentunya dalam rangka menyelamatkan generasi muda bangsa dari peredaran narkoba.
Baca SelengkapnyaWali Kota Medan Bobby Nasution mengapresiasi langkah kepolisian bertindak tegas terhadap pelaku begal sadis yang kian meresahkan masyarakat Medan.
Baca SelengkapnyaKaryoto mengatakan TNI - Polri bersama dengan pemerintah daerah terkait tengah gencar-gencarnya melakukan pencegahan kasus narkoba
Baca Selengkapnya