Budi Waseso: Kalau bandar narkoba melawan tak usah ragu tembak
Merdeka.com - Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Budi Waseso menegaskan jika bandar narkoba melawan saat ditangkap, maka pihaknya akan memberlakukan tembak di tempat. Baginya gembong narkoba adalah musuh negara yang harus diperangi secara serius.
"Kalau mereka (bandar narkoba) melawan enggak usah pakai ragu-ragu (tembak di tempat), karena yang dihadapi musuh negara. Karena kalau musuh negara enggak usah pakai tawar-tawar. Masa pelaku pembunuhan massal diampuni," kata Waseso di Gedung Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Rabu (2/12).
Waseso punya cara sendiri untuk memberantas gembong narkoba, salah satunya bertindak tegas tembak mati di tempat jika melawan saat ditangkap.
-
Bagaimana cara memerangi narkoba? Peringatan ini juga menjadi ajang bagi berbagai negara untuk menunjukkan komitmen mereka dalam memerangi narkoba melalui kebijakan yang efektif, penegakan hukum yang ketat, dan kampanye pendidikan yang luas.
-
Siapa saja yang terlibat dalam memerangi narkoba? Selain itu, Hari Anti Narkotika Internasional mengajak seluruh elemen masyarakat, mulai dari pemerintah, lembaga non-pemerintah, hingga individu, untuk berperan aktif dalam menciptakan lingkungan yang bebas dari narkoba.
-
Bagaimana WN Malaysia mengendalikan pabrik narkoba? WN Malaysia itu memandu para pekerja membuat narkoba hanya lewat video conference.
-
Kenapa narkoba sangat berbahaya? Bukan hanya itu, narkoba bisa menimbulkan ketergantungan atau adiksi alias kecanduan yang berujung mengancam nyawa penggunanya.
-
Bagaimana mengatasi permasalahan narkoba di Indonesia? Untuk mengeluarkan para penegak hukum dari jerat narkoba, perlu ketegasan dan penanganan khusus. Jika tidak, alih-alih memberantas narkoba, para penegak hukum yang terjebak di dalamnya justru menyemarakkan pasar narkoba di Indonesia. Kita yakin, amat yakin, mereka sebenarnya paham bahwa satu-satunya jawaban untuk meredam sepak terjang para penjahat narkoba hanyalah ketegasan.
-
Kenapa Pemprov Jateng sangat fokus memberantas narkoba? Sebab, kasus kejahatan narkoba di Jawa Tengah butuh perhatian khusus.
"Kita lakukan tindakan tegas kalau melakukan perlawanan. Kita selesaikan gitu, semua harus tegas. Instruksi yang akan saya buat juga adalah di mana bandar ini merupakan musuh negara, karena dia menghancurkan generasi muda, anak bangsa, akhirnya menghancurkan negara," tegasnya.
Jenderal bintang tiga ini punya alasan kenapa harus bersikap tegas kepada para gembong narkoba, menurut Waseso sudah banyak korban meninggal karena obat-obatan terlarang.
"Alasannya karena mereka melakukan pembunuhan massal. Faktanya adalah sekarang ada 30-40 orang mati karena narkoba di Indonesia," ungkapnya.
Selain itu, mantan Kabareskrim ini menganggap gembong narkoba adalah musuh negara dan nantinya BNN akan bekerjasama dengan TNI memberantas gembong narkoba.
"Sekarang kita harus lakukan upaya langkah tegas, kalau musuh negara itu yang akan dihadapi oleh TNI. Nanti sebentar lagi saya akan MoU dengan TNI, nanti kita konstruksikan peran Polri di mana, TNI di mana, kami (BNN) di mana. Nanti akan diatur," paparnya.
Menurutnya, jika ditangani TNI maka bandar narkoba akan dicap sebagai musuh negara. "Jadi kalau musuh negara dihadapi dengan cara perang. Doktrinnya perang itu dibunuh atau dibunuh, selesai kan persoalan," katanya.
Lebih jauh Waseso menegaskan aturan tembak di tempat tersebut secepatnya direalisasikan sehingga meminimalisir peredaran narkoba di Indonesia.
"Sesegera mungkin. Kalau sudah oke, secepatnya. Jadi enggak usah berlama-lama karena itu musuh negara. Enggak usah diperiksa lagi sama polisi, langsung saja. Kenapa sih? Wong sama pelaku pembunuhan kok sayang-sayang," tutupnya. (mdk/dan)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
"Kalau narkoba ini tidak disikat dengan keras, maka negara ini akan di lemahkan dengan narkoba," tegas Ganja
Baca SelengkapnyaWali kota Medan Bobby Nasution meminta pihak kepolisian untuk menindak tegas para pelaku begal
Baca SelengkapnyaHarus ada tindak tegas agar aparat tidak lagi terlibat dalam peredaran narkoba.
Baca SelengkapnyaKapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menerima audiensi Menteri ATR/BPN Nusron Wahid di Mabes Polri, Jumat (8/11).
Baca SelengkapnyaPenggerebekan terbaru dilakukan polisi pada Minggu (10/3) lalu.
Baca SelengkapnyaMartinus menyebut, ketika struktur aparat terlibat dalam peredaran narkoba, maka kekuatan jaringan itu akan semakin kuat.
Baca SelengkapnyaBukan tersangka yang didapat, para aparat kepolisian ini justru dikeroyok oleh warga Kampung Ambon.
Baca SelengkapnyaDari kasus ini, polisi berhasil menyita sejumlah barang bukti narkoba, seperti 117 kg sabi-sabu dan 90.000 butir pil ekstasi.
Baca SelengkapnyaWali Kota Medan Bobby Nasution menegaskan tidak ada ruang dan tempat untuk para pelaku begal di daerahnya.
Baca SelengkapnyaLampung dikenal sebagai jalur perlintasan narkoba menuju berbagai daerah di Indonesia.
Baca SelengkapnyaJenderal Sigit mengatakan saat ini gerakan terorisme menjadi lebih berbahaya karena bergabung dengan jaringan narkoba atau narkotika.
Baca SelengkapnyaMenhan Prabowo Subianto membela Wali Kota Medan Bobby Nasution yang mendukung polisi menembak mati begal di Kota Medan.
Baca Selengkapnya