Budi Waseso pastikan Indonesia serius tangani narkoba
Merdeka.com - Mantan Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Budi Waseso (Buwas) hadir dalam acara pemusnahan barang bukti narkoba sebanyak 2.647 ton sabu. Pemusnahan ini dilakukan di Lapangan Silang Monas, Jakarta Pusat.
Menurutnya, dengan adanya pemusnahan hasil pengungkapan pada 2017 lalu, membuktikan bahwa Indonesia serius dalam memerangi narkoba. Selain itu, BNN tegas dalam memberantas narkoba yang dapat merusak generasi muda Indonesia.
"Jadikan ini pembuktiannya suatu fakta bahwa narkotika itu serius betul di Indonesia ditanggapinya," kata Buwas di Monas, Jakarta Pusat, Jumat (4/5).
-
Kenapa Pemprov Jateng sangat fokus memberantas narkoba? Sebab, kasus kejahatan narkoba di Jawa Tengah butuh perhatian khusus.
-
Bagaimana mengatasi permasalahan narkoba di Indonesia? Untuk mengeluarkan para penegak hukum dari jerat narkoba, perlu ketegasan dan penanganan khusus. Jika tidak, alih-alih memberantas narkoba, para penegak hukum yang terjebak di dalamnya justru menyemarakkan pasar narkoba di Indonesia. Kita yakin, amat yakin, mereka sebenarnya paham bahwa satu-satunya jawaban untuk meredam sepak terjang para penjahat narkoba hanyalah ketegasan.
-
Apa upaya Pemprov Jateng dalam memberantas narkoba? Pemberantasan kita juga diperkuat, tetapi yang lebih penting juga adalah upaya rehabilitasi.
-
Bagaimana cara memerangi narkoba? Peringatan ini juga menjadi ajang bagi berbagai negara untuk menunjukkan komitmen mereka dalam memerangi narkoba melalui kebijakan yang efektif, penegakan hukum yang ketat, dan kampanye pendidikan yang luas.
-
Bagaimana Pemprov Jateng mencegah narkoba? Upaya pencegahan penggunaan narkoba akan lebih diutamakan. Beberapa kegiatan yang dilakukan dalam rangka pencegahan adalah menggencarkan sosialisasi, dan menyelenggarakan deklarasi anti narkoba.
-
Siapa saja yang terlibat dalam memerangi narkoba? Selain itu, Hari Anti Narkotika Internasional mengajak seluruh elemen masyarakat, mulai dari pemerintah, lembaga non-pemerintah, hingga individu, untuk berperan aktif dalam menciptakan lingkungan yang bebas dari narkoba.
Buwas menyebut dengan adanya pemusnahan barang bukti narkoba sebanyak 2,647 ton ini juga membuktikan bahwa ancaman nyata besar tentang narkotika di Indonesia.
"Ini bukti sebenarnya kan kalau kita mau terusuri kasus ini kan yang kita musnahkan 2 ton lebih ya, nah sebenarnya dari jaringan ini yang berhasil diungkap itu hampir 5 ton yang berhasil diungkap dari satu jaringan ini yang masuk ke Indonesia yang kita dua ton lebih hampir 2,6 ya. Yang bisa kita tangkap Indonesia tapi di Australi kan ini juga tertangkap 1,2 ton terus 800-900 kg ditangkap di Thailand," sebutnya.
Dirut Bulog ini mengungkapkan, alasan para bandar berani masuk ke beberapa negara Asia terlebih lagi di Indonesia. Karena memang para penjahat narkotika ini sudah mempunyai kekuatan yang besar.
"Jadikan ini satu jaringan yang beroperasi yang dengan jumlah besar, nah Kenapa mereka berani di sini karena mereka sudah mempunyai kekuatan jaringan di negara-negara itu termasuk di Indonesia," tandasnya.
Seperti diketahui, Otoritas Indonesia menggagalkan upaya penyelundupan narkoba jenis sabu dengan jumlah fantastis di perairan Batam, Kepulauan Riau dalam waktu berdekatan. Sabu yang ditangkap masing-masing memiliki berat lebih dari 1 ton.
Penyelundupan pertama digagalkan oleh TNI AL dengan barang bukti sabu mencapai 1,03 ton yang disita dari kapal nelayan asing, 7 Februari 2018. Beberapa hari kemudian atau pada 20 Februari 2018, Polri bersama Bea Cukai menggagalkan penyelundupan sabu seberat 1,6 ton di lokasi yang berdekatan.
Pantauan merdeka.com, dalam acara pemusnahan ini nampak hadir Wakil Presiden RI Jusuf Kalla, Ketua DPR RI Bambang Soesatyo, Ketua DPD RI Oesman Sapta Odang, Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan, Kepala BNN Komjen Heru Winarko, Kabareskrim Polri Komjen Pol Ari Dono Sukmanto, Deputi Bidang Pemberantasan BNN Irjen Arman Depari dan beberapa pejabat negara dan pejabat TNI.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kejaksaan Negeri Bontang gelar pemusnahan barang bukti sejumlah kasus yang sudah dinyatakan berkekuatan hukum tetap, Jumat (17/11).
Baca SelengkapnyaHarus ada tindak tegas agar aparat tidak lagi terlibat dalam peredaran narkoba.
Baca SelengkapnyaUntuk permasalahan narkotika tidak memandang usia. Contoh sekarang sintetis cannabinoid yang beredar sekarang yaitu sabu, kokain, heroin dan sebagainya.
Baca SelengkapnyaLampung dikenal sebagai jalur perlintasan narkoba menuju berbagai daerah di Indonesia.
Baca SelengkapnyaSudah beberapa kali ikut agenda pemusnahan narkoba, Aboe bertanya-tanya mengapa orang bisa ketagihan barang haram tersebut.
Baca SelengkapnyaDi Indonesia tercatat 3,6 juta orang sebagai pengguna narkotika, dengan dinominasi oleh generasi muda.
Baca Selengkapnya"Selama periode mulai 21 September 2023 sampai dengan 9 Juli 2024 telah menangkap 38.194 tersangka," kata Kasatgas P3GN Polri Irjen Asep Edi Suheri.
Baca SelengkapnyaDari kasus ini, polisi berhasil menyita sejumlah barang bukti narkoba, seperti 117 kg sabi-sabu dan 90.000 butir pil ekstasi.
Baca SelengkapnyaKaryoto mengatakan TNI - Polri bersama dengan pemerintah daerah terkait tengah gencar-gencarnya melakukan pencegahan kasus narkoba
Baca SelengkapnyaJumlah ini merupakan hasil kerja Polda Riau selama dua tahun enam bulan.
Baca SelengkapnyaKepolisian Polda Bali memecat atau melakukan pemberhentian tidak dengan hormat (PTDH) kepada 17 polisi yang terlibat narkotika di Pulau Bali.
Baca SelengkapnyaDalam kurun 2020 sampai 2024, ada 264.188 orang tersangka yang ditangkap Polri terkait kasus narkoba.
Baca Selengkapnya