Budi Waseso: Penunjukan SBY & Megawati Jadi Penasihat Pramuka Tidak Politis
Merdeka.com - Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, Budi Waseso menegaskan penunjukan Bacharuddin Jusuf Habibie, Megawati Soekarnoputri, Susilo Bambang Yudhoyono, sampai Nadiem Makarim sebagai Dewan Penasihat Nasional Gerakan Pramuka tidak bermuatan politis.
"Jadi ini murni sebagai pembinaan generasi muda," katanya di Istana Negara, Jakarta, Kamis (27/12).
Dia menjelaskan, sebagian tokoh-tokoh yang masuk dalam jajaran Dewan Penasihat pernah berjasa membangun Pramuka. Bacharuddin Jusuf Habibie misalnya, pernah berkontribusi membangun Pramuka saat menjabat sebagai Presiden RI ketiga.
-
Kenapa Budi Waseso meminta Nadiem Makarim mencabut aturan Pramuka? 'Kalau kita bicara Pramuka jangan hanya sekarang. Artinya, itu harus berawal dari sejarah. Dari zaman kemerdekaan, sebelum kemerdakaan Pramuka itu sudah aktif dan sudah ada. Dulu namanya pandu-pandu disatukan jadi Pramuka. Di TAP/MPR juga ada, kemudian kita juga kuatkan dengan Keppres. Saya kira kita mengacu pada itu,' kata Buwas usai dikukuhkan menjadi Ketua Kwarnas Pramuka di Istana Negara Jakarta, Jumat (5/4).
-
Siapa nama lengkap Bapak Pramuka Sedunia? Bapak Pramuka Sedunia Robert Baden Powell, atau lebih dikenal sebagai Baron Baden-Powell, lahir pada 22 Februari 1857 di Inggris.
-
Kapan Gerakan Pramuka pertama kali dibentuk di Indonesia? Pada 14 Agustus 1961 dilakukan MAPINAS (Majelis Pimpinan Nasional) yang diketuai oleh Presiden Soekarno, Wakil Ketua I Sri Sultan HB IX, dan Wakil Ketua II Brigjen TNI Dr. A Aziz Saleh.
-
Bagaimana Pramuka tingkatkan kepemimpinan? Dengan adanya struktur organisasi dan berbagai kegiatan kelompok, Pramuka bertujuan untuk menumbuhkan jiwa kepemimpinan di kalangan anggotanya. Anggota diberikan kesempatan untuk memimpin dan mengatur kegiatan, yang sangat bermanfaat untuk masa depan mereka.
-
Siapa pendiri Pramuka dunia? Sejarah pramuka sendiri tidak dapat dipisahkan dengan Baden Powell, pendiri pramuka.
-
Siapa yang memimpin delegasi Indonesia di pertemuan Konsultasi? Dalam pertemuan tersebut, delegasi Indonesia dipimpin Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan Djatmiko Bris Witjaksono.
Demikian juga dengan Megawati Soekarnoputri yang pernah menjabat sebagai Presiden RI kelima. Begitu pun Susilo Bambang Yudhoyono saat menjabat Presiden RI keenam.
"Makanya kita ingin beliau-beliau sebagai penasihat. Siapa tahu pemikiran beliau, keinginan beliau yang dulu belum tercapai bisa kita serap, ambil, untuk mendorong Pramuka lebih baik," ujarnya.
Mantan Kabareskrim Polri ini meminta penunjukan Dewan Penasihat Nasional Gerakan Pramuka tidak dikaitkan dengan isu politik. Apalagi disangkut pautkan dengan Pilpres 2019.
"Jadi jangan karena ini tahun politik dikait-kaitkan dengan politik. Sama sekali tidak ada. Pramuka tidak identik dengan kegiatan politik dan dia tak boleh berpolitik," tegasnya.
Mengenai mekanisme penunjukan Dewan Penasihat Nasional Gerakan Pramuka, menurut Budi Waseso, diawali dengan rapat tim formatur Kwartir Nasional. Dalam pertemuan, sejumlah nama yang dianggap berkompeten di bidangnya diusulkan untuk membangun Pramuka di masa mendatang.
"Jadi kita rapat tim formatur yang menyusunnya. Konsepnya begitu cara berpikirnya. Oh siapa-siapa saja orang yang bisa membangun Pramuka ke depan. Tentunya Bu Mega punya pemikiran Pramuka bagus. Bu Tien juga. Kalau Pak Harto ada, mungkin Pak Harto," jelasnya.
"Misalnya Pak Hary Tanoe. Beliau ketua partai. Loh bukan sebagai ketua partainya tapi sebagai pengusaha sukses yang kami anggap sukses untuk kita. Bagaimana menularkan ilmunya untuk generasi muda. Nanti kita membangun generasi muda itu dari segala aspek," imbuh dia.
Dalam susunan kepengurusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, 16 tokoh mengisi posisi Dewan Penasihat. Mereka adalah Bacharuddin Jusuf Habibie, Megawati Soekarnoputri, Susilo Bambang Yudhoyono, Sri Sultan Hamengku Buwono X, Try Sutrisno, Mustofa Bisri, Syafi'i Maarif dan Siti Hartati Murdaya.
Ada juga Frans Magnis Suseno, Soekarwo, Wisnutama, Harry Tanoe Sudibdjo, Jaya Suprana, Slamet Raharjo, Eka Cipta Wijaya dan Nadiem Makarim. (mdk/fik)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pengukuhan Pengurus Kwarnas Pramuka periode 2023-2028 berdasarkan Keputusan Presiden.
Baca SelengkapnyaBudi Waseso berharap di masa kepemimpinannya ke depan, dapat terus membina dan menyiapkan generasi muda yang mempunyai integritas dan karakter
Baca SelengkapnyaKwarnas menuturkan, pramuka memiliki sejarah panjang dan sudah mempunyai kekuatan hukum.
Baca SelengkapnyaSaat ini kata Hasto, Prabowo sedang menggodok dan mempersiapkan susunan kabinet.
Baca SelengkapnyaPotret lawas Presiden SBY saat hadir di Hari Pramuka beberapa tahun lalu sempat mencuri perhatian, terlebih ada sosok Presiden Jokowi yang menerima penghargaan.
Baca SelengkapnyaUsai pelantikan ini, tak sedikit publik bertanya soal perbedaan Penasihat Khusus Presiden dan Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres).
Baca SelengkapnyaSaat dikonfirmasi langsung, menurut Budiman, hal itu bukan keceplosan. Melainkan sebuah analisis yang belum diketahui kepastiannya.
Baca SelengkapnyaWantimpres merupakan lembaga negara yang memiliki struktur sendiri.
Baca SelengkapnyaTak ada sepatah kata pun keluar dari mulut Pramono Anung usai bertemu Prabowo.
Baca SelengkapnyaCalon menteri yang ikut berasal dari politisi, profesional, dan pejabat tinggi negara.
Baca SelengkapnyaDari 54 nama yang terdaftar, tidak ada nama artis Raffi Ahmad, Yovie Widianto dan penceramah kondang Gus Miftah
Baca SelengkapnyaPresiden Prabowo Subianto melantik para penasihat khusus presiden pada hari ini, Selasa (22/10). Ada 4 jenderal senior yang ditunjuk menjadi penasihat Prabowo.
Baca Selengkapnya