Budi Waseso: Petisi tolak Kabareskrim berarti ingin saya lebih baik
Merdeka.com - Komjen Pol Budi Waseso tetap menanggapi santai petisi yang mendesak Presiden Joko Widodo agar mencopot dirinya sebagai Kepala Bareskrim Polri. Menurut Budi, petisi penolakan tersebut sebagai upaya untuk memecut dirinya untuk memperbaiki dan meningkatkan kinerjanya di lembaga kepolisian.
"Menolak saja sudah diapresiasi. Berarti kalau menolak berarti menginginkan saya lebih baik. Jadi, kita jangan negatif thinking dulu," kata Budi di Mabes Polri Jakarta, Senin (27/7).
Budi menilai petisi tersebut merupakan hal biasa. Dia pun meminta berbagai pihak agar meminta penjelasan kepada orang yang menolak dirinya sebagai Kepala Bareskrim.
-
Bagaimana Kominfo menanggapi petisi mundur untuk Budi Arie? 'Ya tunggu saja lah,'ungkapnya di gedung DPR RI, Senayan, Kamis (27/6).
-
Bagaimana cara Budi Arie menanggapi usulan? 'Yang namanya aspirasi, yang namanya pendapat, untuk hal-hal tertentu seperti tadi presiden. Ya enggak apa-apa dinamika aja,' kata Budi Arie di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu 13 Maret 2024.
-
Bagaimana Budi Arie menanggapi desakan mundur? Budi Arie menjawab desakan tersebut. Dia mengatakan, masyarakat berhak menyampaikan desakan agar dirinya mundur dari kursi Menkominfo.'No komen soal itu. Itu haknya masyarakat untuk bersuara,' kata Budi Arie, di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (27/6) malam.
-
Mengapa Budi Arie diminta mundur? Sejumlah masyarakat mendesak Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi mundur dari jabatannya. Desakan ini muncul buntut server Pusat Data Nasional (PDN) dibobol hacker.
-
Apa yang diminta Budi Waseso dari Nadiem Makarim? Ketua Kwartir Nasional (Kwarnas) Pramuka, Budi Waseso meminta Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim mencabut aturan yang yang mencabut Pramuka sebagai ekstrakurikuler wajib di sekolah.
-
Apa jabatan politik Budi saat ini? Jabatannya adalah seorang Wakil Ketua Komisi IV DPR RI.
"Yang perlu diwawancarai itu yang menolak saya dan mendukung. Kalau saya biasa saja," ujarnya.
Lebih jauh Budi mengharapkan semua pihak dapat berbaik sangka. Sebab menurutnya, masyarakat Indonesia telah saling memaafkan dalam hari besar Idul Fitri yang baru sepekan berlalu.
"Jangan suudzon dulu, apalagi abis lebaran. Jangan nambahin dosa dong ya," tambahnya.
Sebelumnya, muncul situs change.org berjudul 'Copot Kabareskim Budi Waseso' berisikan petisi meminta pencopotan Budi Waseso. Petisi yang dibuat Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak dan Direktur Eksekutif Lingkar Madani Indonesia (Lima) Ray Rangkuti, yang menilai gerakan antikorupsi tengah dilemahkan sejak Komjen Budi Waseso dilantik sebagai Kabareskrim.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Komjen (Purn) Budi Waseso atau Buwas menanggapi soal namanya disebut dalam Sidang Sengketa Hasil Pilpres di Mahkamah Konstitusi.
Baca SelengkapnyaBudayawan sekaligus seniman Butet Kartaredjasa mengaku tidak menyesal dan tidak akan menarik ucapannya soal Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaIDI mengajukan judicial review UU Kesehatan ke Mahkamah Konstitusi.
Baca SelengkapnyaTaufik mendorong hukum jangan digunakan untuk menutup ruang demokrasi. Harus dibiasakan dalam negara demokrasi dengan kritik bahkan kecaman.
Baca SelengkapnyaGanjar Pranowo menanggapi Petisi Bulaksumur yang disampaikan sejumlah civitas akademisi UGM
Baca SelengkapnyaHasto mengatakan, perguruan tinggi merupakan cerminan dari kekuatan moral.
Baca SelengkapnyaNasDem menanggapi soal desakan mundur terhadap Menkominfo Budi Arie Setiadi imbas kasus serangan siber pusat data nasional.
Baca SelengkapnyaPolitikus PDI Perjuangan Budiman Sudjatmiko membantah tuduhan meminta jatah menteri ke PDIP.
Baca SelengkapnyaMereka mendesak agar Ketua Umum DPP Projo mengundurkan diri.
Baca SelengkapnyaGibran akhirnya buka suara soal ramainya akademisi mengkritik ayahnya, Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaRelawan Pro Jokowi (Projo) DIY resmi mencabut laporannya terkait dugaan penghinaan yang dilakukan oleh budayawan Butet Kartaredjasa.
Baca Selengkapnya