Budi Waseso saran eksekusi mati bandar narkoba dilakukan diam-diam
Merdeka.com - Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Budi Waseso menyarankan agar pelaksanaan eksekusi terhadap bandar narkoba yang dipidana mati, dilakukan secara diam-diam. Informasi soal eksekusi mati tidak perlu disebarluaskan.
"Hukuman mati jangan diramaikan. Cukup taruh di lapangan malem-malem, ditembak terus tanam di sana," ujar Waseso ketika rilis akhir tahun di kantor BNN Pusat, Cawang, Jakarta Timur, Rabu (27/12).
Mantan Kabareskrim itu menilai, selama ini eksekusi mati sulit dilakukan lantaran banyak pihak asing yang ikut campur tangan. Budi Waseso menuding pihak asing yang mencoba ikut campur dalam eksekusi mati merupakan jaringan narkoba internasional yang mencoba melindungi para bandar.
-
Kenapa Bobby Nasution meminta polisi menembak begal? “Coba ditanya masyarakat, ya, lihat kondisinya. Dengan sudah banyak korban di Medan, coba ditanya kepada masyarakat (soal tembak mati begal). Kalau saya pribadi ditanya saya tetap mendukung polisi bertindak tegas,“ kata Bobby Nasution saat ditanya wartawan di sela-sela giat di Apeksi, Makassar, Rabu (12/7/2023).
-
Siapa yang mendukung Bobby Nasution soal tembak mati begal? Ribuan warga Medan dan sekitarnya pun mendukung ketegasan Wali Kota Medan Bobby Nasution yang meminta aparat kepolisian bertindak tegas terhadap pelaku begal sadis.
-
Bagaimana WN Malaysia mengendalikan pabrik narkoba? WN Malaysia itu memandu para pekerja membuat narkoba hanya lewat video conference.
-
Siapa pelaku pembunuhan NKS? Polisi berhasil menangkap pelaku inisial IS, pelaku pembunuhan dan pemerkosaan terhadap NKS (18), seorang gadis penjual gorengan yang merupakan warga Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar).
-
Siapa yang ditangkap karena kasus narkoba? Penangkapan Ammar Zoni ini ternyata tak membuat Irish Bella ambil pusing, ia bahkan tetap sibuk syuting.
-
Siapa yang membunuh korban? Jasad wanita berinisial R (34) ditemukan di Dermaga Ujung Pulau Pari dengan kondisi sudah membusuk pada 13 April 2024. Pembunuhan tersebut dilakukan oleh pelaku berinisial N yang diketahui memesan layanan Open BO dari R melalui aplikasi WeChat.
"Sulit ini pressure dari luar, dari jaringan. Jaringan sekuat tenaga membela pelaku dengan segala cara," ucap Waseso.
Karena itu, lebih baik informasi pelaksanaan eksekusi mati bandar narkoba tidak perlu disampaikan ke publik. Media massa hanya diberitahu setelah tiga tahun pelaksanaan eksekusi.
"Paling gampang diam-diam saja. Enggak usah beritain," ucap dia.
Budi Waseso mengaku lebih suka menembak mati bandar narkoba saat penggerebekan. Tahun 2017 saja ada 79 bandar dan pengedar yang mati di tangan petugas. Menurutnya, ini lebih jelas ketimbang harus menunggu eksekusi yang tak kunjung dilakukan karena pro dan kontra.
"79 kena tembak padahal tersangkanya 58.000. Amunisi kita cukup buat 58.000, cuma nasibnya baik. Saya harap melawan. Senjata saya nganggur nih, pak Arman (deputi pemberantasan) juga. Soalnya ketika sergap mereka menyerahkan diri," imbuh dia.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Wali kota Medan Bobby Nasution meminta pihak kepolisian untuk menindak tegas para pelaku begal
Baca SelengkapnyaWali Kota Medan Bobby Nasution mengapresiasi langkah kepolisian bertindak tegas terhadap pelaku begal sadis yang kian meresahkan masyarakat Medan.
Baca SelengkapnyaKejaksaan Tinggi (Kejati) Sumatera Utara menuntut pidana mati untuk 49 terdakwa kasus narkoba sejak Januari hingga Juli 2024.
Baca SelengkapnyaWali kota Medan Bobby Nasution meminta pihak kepolisian untuk menindak tegas para pelaku begal, salah satunya dengan menembak mati para begal
Baca SelengkapnyaJaksa berharap hukuman mati bisa membuat efek jera para pengedar narkoba
Baca SelengkapnyaPelaku narkoba tetap memiliki hak asasi manusia (HAM) yang harus dijaga.
Baca SelengkapnyaMantan Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) ini mengatakan bahwa dirinya tidak pernah dikawal selama menjadi polisi.
Baca SelengkapnyaMenhan Prabowo Subianto membela Wali Kota Medan Bobby Nasution yang mendukung polisi menembak mati begal di Kota Medan.
Baca SelengkapnyaDia juga menginstruksikan anak buahnya untuk menembak mati pengedar narkoba sesuai mekanisme
Baca SelengkapnyaEks Kasat Narkoba Polres Lampung, AKP Andri Gustami jadi perantara peredaran narkotika jenis sabu milik jaringan Fredy Pratama.
Baca SelengkapnyaWali Kota Medan Bobby Nasution menegaskan tidak ada ruang dan tempat untuk para pelaku begal di daerahnya.
Baca SelengkapnyaSebelum menemui ajalnya, Freddy sungguh-sungguh bertaubat dan tegar menghadapi regu tembak.
Baca Selengkapnya