Budi Waseso: Saya akan ke Papua, Medan dan Sulawesi cari buaya ganas
Merdeka.com - Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Budi Waseso sepertinya serius akan rencana menaruh sejumlah buaya untuk 'menemani' para tahanan bandar narkoba. Buktinya, ia akan menelusuri pelosok negeri seperti Medan, Papua dan Sulawesi untuk mencari buaya paling ganas.
"Besok saya ke Medan, Papua,dan Sulawesi saya mau lihat penangkaran buaya. Buaya mana yang lebih ganas," ujar Budi usai menghadiri kampanye 'Stop Narkoba' di Jakarta Pusat, Minggu (8/11).
Selain itu, Budi juga tengah membahas rencananya tersebut dengan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, dan Dirjen Lapas.
-
Siapa korban serangan buaya? Korban ini bernama Ide Suprianto (27) asal Desa Sari Bulan, Kecamatan Air Dikit yang menikah dengan warga Desa Tanah Harapan.
-
Siapa yang membunuh buaya di Gereja? Ada pula yang berpendapat bahwa hewan itu menyerang dua bersaudara yang sedang beristirahat di tepi Sungai Mincio, dan salah satunya meminta pertolongan Perawan Suci untuk menaklukkan dan membunuh buaya tersebut.
-
Siapa yang diculik dan dibunuh di Lubang Buaya? Gerakan 30 September menculik dan membunuh para jenderal Angkatan Darat.
-
Siapa yang pernah menjadi korban racun ikan buntal? Pasalnya, berdasarkan informasi Africa Oceans Conversation Alliance, seekor anjing laut terbunuh oleh ratusan ikan buntal di tepi pantai karena gagal napas yang disebabkan oleh serangan ikan buntal.
-
Dimana racun ikan buntal berada? Racun mematikan ini dapat ditemukan di kulit, duri, dan organ dalam ikan buntal.
-
Dimana buaya menyerang korban? 'Korban ini meninggal dunia setelah kakinya digigit buaya, lalu satwa tersebut menghempaskan tubuh korban berkali-kali di Sungai Selagan,' katanya seperti dilansir dari Antara, Senin (15/4).
"Nanti masih dibicarakan oleh MenkumHam dan Dirjen Lapas," tuturnya.
Mantan Kabareskrim ini menjelaskan hukum tersebut diperuntukan untuk bandar narkoba yang sudah jadi terpidana mati.
"Kita bikin, untuk bandar narkoba yang sudah terpidana mati, jadi di sana terisolir dan mereka dihukum dengan buaya," jelasnya.
Budi juga berencana untuk menempatkan buaya sebanyak-banyaknya untuk para narapidana.
"Sebanyak-banyaknya kita bakal taruh itu buaya, biar tahanan gak pada kabur. Kan Buayanya gak bisa diajak kerja sama. Enggak bisa disogok lagi," tandasnya.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Apapun latarbelakangnya, pembunuham hewan dilindungi melanggar undang-undang.
Baca SelengkapnyaPemerintah desa setempat sebelumnya pernah mengusulkan pembuatan penangkaran buaya ke pihak BKSDA Bengkulu.
Baca SelengkapnyaJasad korban ini tidak dibawa ke puskesmas atau RSUD, tetapi langsung dibawa ke rumah duka.
Baca SelengkapnyaBeberapa jam kemudian, mayat korban ditemukan tak jauh dari TKP.
Baca SelengkapnyaSebelumnya, buaya ini dipelihara oleh sosok pencinta satwa.
Baca SelengkapnyaJPU sebelumnya menuntut Dadang Buaya dengan hukuman penjara selama tiga tahun.
Baca SelengkapnyaWali Kota Medan Bobby Nasution menegaskan tidak ada ruang dan tempat untuk para pelaku begal di daerahnya.
Baca SelengkapnyaBukannya dengan manusia, ia justru memilih menghabiskan momen membatalkan puasanya dengan buaya.
Baca SelengkapnyaProses evakuasi buaya berukuran cukup besar ini menghebohkan warga sekitar.
Baca SelengkapnyaSaat ini, buaya tersebut telah diserahkan ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA).
Baca SelengkapnyaViral video seekor buaya mengantar jasad manusia di Sungai Cilemer, Pandeglang, Banten.
Baca Selengkapnyatubuh La Ode Harupin yang terapung dengan kondisi sudah meninggal usai diterkam buaya
Baca Selengkapnya