Budidaya Baung & Belida, Menteri Edhy Prabowo Bangun Balai Riset di Sumsel
Merdeka.com - Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Edhy Prabowo menggelontorkan dana besar untuk membangun The Southeast Asian Fisheries Develoment Center (SEAFDEC), dan Balai Riset Perikanan Perairan Umum dan Penyuluhan Perikanan (BRPPUPP) di Sumsel. Balai satu-satunya di Asia Tenggara itu di antaranya bertujuan mengembangkan budidaya ikan perairan umum daratan.
Menteri Edhy mengatakan, dipilihnya Sumsel karena perikanan di provinsi itu sangat berlimpah dengan berbagai jenis ikan perairan umum daratan dibanding ikan tangkap laut. Dia ingin potensi tersebut dikembangkan sehingga menambah nilai ekonomi pemerintah dan masyarakat.
"Untuk perairan umum kita banyak, tersebar di mana-mana, kita harus budidayakan potensi yang ada. Sumsel saya anggap daerah yang punya perairan umum daratan paling lengkap, ada sungai, danau, rawa, dan lebak lebung," ungkap Edhy di Palembang, Senin (27/1).
-
Siapa Menteri Kelautan dan Perikanan di kabinet Prabowo - Gibran? Presiden Prabowo Subianto menunjuk kembali Sakti Wahyu Trenggono sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan (KP).
-
Apa yang ingin KKP dorong di sektor perikanan? Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus mendorong penerapan zero waste pada perikanan. Semua bagian pada ikan dapat diolah menjadi produk bernilai ekonomis, seperti aneka ragam makanan hingga produk farmasi.
-
Dimana KKP membantu pengembangan korporasi nelayan? Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (Ditjen PDSPKP) memberikan fasilitasi pengembangan korporasi nelayan di Cilacap Jawa Tengah melalui dukungan gudang beku portable, kendaraan berpendingin, dan bimbingan teknis.
-
Mengapa Kementan menargetkan produksi padi satu juta hektare? Menurut Mentan, sedikitnya pertanaman satu juta hektare harus disiapkan mulai dari sekarang terutama untuk mengamankan stok beras di 3 bulan ke depan.
-
Kenapa Kementerian PUPR membangun bendungan? Oleh sebab itu, di hadapan peserta World Water Forum ke-10 Presiden Jokowi mengungkapkan bahwa dalam kurun waktu 10 tahun terakhir, Indonesia telah memperkuat infrastruktur air seperti membangun 42 bendungan, 1,18 juta hektare jaringan irigasi.
-
Siapa yang ikut membantu KKP dalam mendorong ekonomi nelayan? Bersama Gerakan Ingat Selamat Layar Indonesia (GISLI), KKP menggelar workshop PUG pada 30 Juli 2023 di Pelabuhan Perikanan Pantai Muncar, Banyuwangi, Jawa Timur.
Menurut dia, pembangunan balai riset dipandang perlu sebagai solusi pengembangbiakan 228 jenis ikan lokal Sumsel, terutama ikan baung, gabus, dan belida yang sulit ditemukan lagi. Dia menyayangkan ikan-ikan lokal itu justru didatangkan dari provinsi lain, seperti Riau dan Kalimantan.
"Ikan kerapu dulunya tidak bisa (dibudidaya), sekarang bisa, kepiting juga bisa diperbanyak. Nah, untuk budidaya ikan belida, gabus, baung, dan ikan lokal lain bukal hal yang sulit, itu bisa diperbanyak," kata dia.
"Bahkan ada jenis ikan serandang yang hidup di sungai, airnya dapat diminum. Nah sekarang perlu dicari tahu di mana adanya ikan serandang ini," sambung dia.
Menteri Edhy berjanji akan memberikan kemudahan bagi daerah untuk budidaya ikan itu. Dirinya siap menandatangani permohonan agar program ini terealisasi.
"Bila gubernur, wali kota atau bupatinya tidak bisa, silakan suruh kepala dinasnya, kalau juga tidak bisa silakan kirim orang yang dipercaya, segera akan kita tandatangani," tegasnya.
Selain itu, kata dia, balai ini dapat juga dijadikan sebagai pusat informasi terkait penggelontoran Kredit Usaha Rakyat (KUR) bagi petani. KKP akan membantu sebagai pendampingan.
"Tidak perlu pakai agunan. Agunannya ya usahanya itu. Selama digunakan untuk kegiatan usaha," kata dia.
Gubernur Sumsel Herman Deru mengakui banyak ikan lokal daerah itu yang sudah sulit dicari, seperti ikan belida. Padahal, ikan jenis ini masih menjadi bahan utama membuat pempek, makanan khas Sumsel.
"Kami apresiasi langkah Menteri KKP, ini langkah memajukan bisnis perikanan termasuk turunannya yakni kuliner yang ujungnya untuk kesejahteraan masyarakat," ujarnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
BPPSDMP kembali memanfaatkan dan mengembangkan lahan rawa di Kalsel
Baca SelengkapnyaBupati Banyuwangi Raih Satyalencana Wirakarya dari Presiden Joko Widodo.
Baca SelengkapnyaMenurut presiden, angka tersebut sangat besar dan harus dimanfaatkan di pemerintahan berikutnya
Baca SelengkapnyaMelalui BUBK, mereka memperkenalkan model baru pengelolaan tambak yang belum diadaptasi oleh tambak tradisional.
Baca SelengkapnyaPusat konservasi ikan Belida berada di Universitas PGRI Palembang, Sumatera Selatan.
Baca SelengkapnyaPagu anggaran Kementerian Kelautan dan Perikanan tahun 2025 turun.
Baca SelengkapnyaSafrizal juga menyampaikan bahwa Mentan akan mendukung program kemandirian pangan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Baca Selengkapnya“Saya akan bisikin kepada pemerintahan baru presiden terpilih (Prabowo) agar mimpi besar bisa direalisasikan,” jelas Jokowi
Baca SelengkapnyaSecara total, pemerintah menyiapkan anggaran hingga Rp139,4 triliun untuk proyek swasembada pangan.
Baca SelengkapnyaMemiliki peran penting bagi daerah, Edy Rahmayadi bagikan ratusan asuransi jiwa kepada para nelayan untuk menjamin keselamatan kerja.
Baca SelengkapnyaMenurut Airin, potensi Laut di Provinsi Banten belum dimanfaatkan dengan baik untuk menambah pendapatan asli daerah (PAD).
Baca SelengkapnyaYeka menambahkan pentingnya pembuatan irigasi sebagai akses utama bagi pemenuhan air untuk lahan pertanian.
Baca Selengkapnya