Buka-bukaan Panglima TNI soal ancaman di Indonesia
Merdeka.com - Indonesia tengah mendapat pelbagai ancaman dari banyak negara. Banyak alasan Indonesia menjadi target untuk diburu. Menjaga kedaulatan bangsa terus menjadi fokus pemerintah menghalau banyak ancaman.
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menyebut salah satu ancaman bagi Indonesia terkait penambahan tentara Amerika Serikat di Pangkalan Darwin, Australia. Negara Adidaya itu menambah lebih kurang seribu pasukan. Kondisi ini dianggap sebagai ancaman lantaran dekat dengan Pulau Masela, Pulau Saumlaki dan Pulau Selaru.
Pulau Masela paling dikhawatirkan Gatot. Sebab, jaraknya hanya 90 kilometer dari Darwin. "Di sana (Darwin) sudah ada 1.500 pasukan Amerika dan akan ditingkatkan menjadi 2.500," kata Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo di Depok, Rabu kemarin.
-
Siapa yang diincar TNI? Satu sosok yang diincar para prajurit TNI itu adalah Kapolres Tuban, AKBP Suryono.
-
Apa yang membuat timnas Indonesia harus waspada? Namun, Indonesia harus tetap waspada karena Socceroos memiliki kualitas dan level permainan yang sangat baik.
-
Kenapa Temu jadi ancaman keamanan nasional? Dengan demikian, Temu dianggap bisa mengancam risiko keamanan nasional yang serius.
-
Apa tugas dari Panglima TNI? Dengan mempertimbangkan banyak aspek dan kepentingan nasional.
-
Apa yang jadi target Timnas Indonesia? Dengan hasil ini, Arab Saudi dan Timnas Indonesia kini menempati posisi ketiga dan keempat di klasemen Grup C, masing-masing dengan satu poin.
-
Siapa yang perlu diwaspadai Timnas Indonesia? Para pemain Timnas Indonesia perlu berhati-hati terhadap bek Arab Saudi yang bernama Ali Albulayhi, karena ia dikenal sebagai pemain yang gemar memprovokasi lawan, termasuk di antaranya Son Heung-min, Cristiano Ronaldo, dan Lionel Messi.
Penambahan pasukan dilakukan Amerika ini menjadi pertanyaan besar bagi Gatot. Mengingat Australia adalah negara kontinental. Maka itu, pihaknya mengambil keputusan bahwa kondisi ini mengancam kedaulatan Indonesia.
"Sebagai Panglima TNI saya melihat itu sebagai ancaman," tegasnya.
Menurut Gatot, ancaman terhadap Indonesia datang dari berbagai cara mulai dari narkotik, FPDA, terorisme maupun konflik Laut Cina Selatan. "Kita harus siap menghadapi itu. Karena kita negara yang kaya sehingga banyak yang ingin menguasai," ungkapnya.
Sebagai negara terbesar berada di kawasan equator, kata dia, tentu banyak pula ancaman datang. Sehingga itu harus disikapi agar tidak menyebabkan perpecahan NKRI. Untuk itu, Gatot meminta harus mencegah hasutan dan provokasi dapat memecahkan kesatuan. "Ajak anak bangsa bergotong royong supaya NKRI tidak terpecah," pungkasnya.
Di samping itu, Gatot juga menyebut bahwa Australia sebagai penyumbang dana terbesar bagi teroris di Indonesia. Selain itu, Malaysia, Bruneidarussalam dan Filipina juga dituding sebagai donatur aksi terorisme.
"Teroris di Indonesia dana paling besar adalah dari Australia, Malaysia, Bruneidarussalam dan Filipina," ungkapnya.
Gatot menjelaskan, konflik dunia disebabkan karena latar belakang energi. Ketika dunia terjadi konflik maka menyebabkan hancurnya tatanan masyarakat. "Konflik dunia, 70 persen dilatarbelakangi energi. Krisis energi menyebabkan kompetisi global dan merusak tatanan masyarakat," ujarnya.
Kondisi ini, kata Gatot, ditambah pertumbuhan penduduk cukup pesat. Tahun 2014 jumlahnya mencapai 7,3 miliar jiwa dengan kebutuhan energi sebesar 41 persen. Diperkirakan energi fosil dunia akan habis tahun 2043. Sementara satu-satunya harapan tersisa adalah pemanfaatan energi hayati.
"Kelangkaan pangan ini menimbulkan dampak mengerikan bagi dunia. Indonesia sendiri memiliki kekayaan alam melimpah dan ini yang dilirik banyak negara," terangnya.
(mdk/ang)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi memberi arahan depan jenderal TNI Polri saat Rapimnas.
Baca SelengkapnyaIndonesia dilanda serangan siber dalam beberapa tahun terakhir. Yang paling membuat geger adalah diserangnya Pusat Data Nasional.
Baca SelengkapnyaApalagi, ia telah memaparkan visi dan misi saat menjalani fit and proper test di DPR RI beberapa waktu lalu.
Baca SelengkapnyaHal itu disampaikan Agus saat memaparkan visi dan misi dalam menjalani uji kelayakan dan uji kepatutan (fit and proper test) di hadapan anggota Komisi I DPR.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo (Jokowi) menghadiri sidang terbuka Institut Pertanian Bogor, dalam rangka Dies Natalis ke-60, di Kampus IPB Dramaga Bogor.
Baca SelengkapnyaPrabowo bersyukur kemampuan diplomasi Indonesia bisa membuat tidak terlibat dalam konflik negara lain.
Baca SelengkapnyaPrabowo menegaskan, beli alutsista hanya untuk memperkokoh pertahanan Indonesia.
Baca SelengkapnyaPrabowo menduga pihak-pihak yang menakuti-nakuti masyarakat merupakan antek-antek asing yang ingin Indonesia selalu menjadi negara miskin.
Baca SelengkapnyaKekurang yang dialami negara juga harus dibicarakan di ruang publik.
Baca SelengkapnyaAnies menilai, Indonesia juga harus memiliki kapasitas untuk memantau ancaman lepas pantai ingga memiliki sistem cyber untuk melindungi rakyat di ranah digital.
Baca SelengkapnyaPanglima TNI Laksamana Yudo Margono membahas mengenai ancaman dan kebutuhan prajurit TNI untuk menjaga perbatasan.
Baca SelengkapnyaMenko Polkam Budi Gunawan menyatakan, pemerintah berkomitmen untuk menjaga stabilitas sebagai fondasi penting dalam mencapai pembangunan yang berkelanjutan.
Baca Selengkapnya