Tak kalah dari Obama, Jokowi juga 'garang' hadapi China
Merdeka.com - Tindakan Republik Rakyat China (RRC) dengan membuat sembilan garis batas di Laut China Selatan menimbulkan keresahan sejumlah negara Asean. Tak hanya itu, Negeri Tirai Bambu ini diketahui sudah membangun pangkalan militer untuk memperkuat klaim mereka.
Gara-gara klaim tersebut, China tak hanya menghadapi protes dari delapan negara Asean, tapi juga Amerika Serikat dan Jepang. Presiden Barack Obama sampai-sampai mengirim kapal perang ke wilayah konflik. Meski begitu, China tak sendirian, mereka mendapatkan dukungan dari Rusia.
Kondisi itu turut melibatkan Indonesia, di mana klaim China disebut-sebut juga menyentuh perairan Natuna. Tentara Nasional Indonesia (TNI) pun mengerahkan pasukan guna menjaga kedaulatan NKRI di ujung utara Negeri Khatulistiwa.
-
Kenapa Jokowi membahas Laut China Selatan? Jokowi mengatakan dirinya akan membahas upaya meredakan ketegangan di Laut China Selatan.
-
Mengapa Jokowi meminta ASEAN untuk menjadikan lautan sebagai sea of cooperation? Jokowi meminta ASEAN harus mampu menjadikan lautan sebagai a sea of cooperation, bukan a sea of confrontation.
-
Apa yang Jokowi ajak untuk ditanggulangi? 'Selain itu kejahatan maritim juga harus kita tanggulangi seperti perompakan, penyelundupan manusia, narkotika, dan juga ilegal unregulated unreported IUU Fishing,'
-
Siapa yang prihatin tentang konflik Laut China Selatan? Para menteri luar negeri di kawasan Asia Tenggara (ASEAN) pada Sabtu, 30 Desember 2023 menyatakan keprihatinan mereka atas meningkatnya ketegangan di Laut China Selatan.
-
Apa yang Jokowi Apresiasi kepada Presiden JAPINDA? 'Saya mengapresiasi JAPINDA yang telah banyak membantu mempromosikan kerja sama ekonomi, mentoring perusahaan Jepang yang ingin memperluas bisnisnya di Indonesia,' ujar Jokowi di Jepang, Senin (18/12).
-
Kenapa Jokowi dikritik? Khususnya terhadap keluarga Jokowi yang ikut dalam kontestasi politik baik Pilpres maupun pilkada.
Sebagai pemimpin, Presiden Joko Widodo segera menunjukkan sikapnya. Mantan Gubernur DKI Jakarta ini dengan tegas menganggap klaim China tak berdasar, bahkan dia juga meminta Presiden Xi Jinping mematuhi hukum internasional.
Ketegasan itu pertama kali ditunjukkan Jokowi saat diwawancarai Surat Kabar Jepang, Yomiuri Shimbun. Apalagi, sembilan titik wilayah baru tersebut telah melanggar Zona Ekonomi Eksklusif milik RI, sebab menyentuh perairan Natuna yang berdekatan dengan Laut China Selatan.
"Sembilan titik garis yang selama ini diklaim Tingkok dan menandakan perbatasan maritimnya tidak memiliki dasar hukum internasional apa pun," kata presiden, Senin (23/3) lalu.
Dasar China menggambar sembilan titik itu didasarkan pada klaim mereka atas Kepulauan Spratly. Pulau ini masih dalam status sengketa dengan Filipina serta Vietnam. Bila China bisa lebih arif saat menghadapi sengketa Laut China Selatan, menurut Jokowi,
Indonesia sudah mengajukan keberatan atas sembilan titik itu pada 2009 ke Komisi Landas Kontinen Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Adapun, hubungan RI-China relatif masih baik dalam isu Laut China Selatan, dibandingkan sengketa yang terasa antara China-Vietnam atau China-Filipina.
Ketegasan serupa kembali ditunjukkan Jokowi dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asean di Kuala Lumpur, Malaysia. Apa katanya? (mdk/tyo)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Presiden Jokowi melakukan kunjungan kerja ke Filipina.
Baca SelengkapnyaIndonesia sendiri terus melakukan komunikasi diplomatik dengan Iran dan Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi mengungkapkan, bahwa pertemuan ini merupakan wujud komitmen kemitraan strategis antara Indonesia dan China.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi melakukan kunjungan kerja ke China. Setelah tiba, Jokowi langsung melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden China Xi Jinping.
Baca SelengkapnyaJokowi menyebut ASEAN sebagai kapal besar memiliki tanggung jawab besar kepada rakyat.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi tengah melakukan kunjungan kerja ke China..
Baca SelengkapnyaJokowi ingin RI tak mau kalah dan harus memperluas pasar produk lokalnya.
Baca SelengkapnyaKerja sama yang dibahas meliputi penguatan perdagangan, investasi, kerja sama kesehatan, kerja sama pembangunan IKN, hingga kerja sama riset serta teknologi.
Baca SelengkapnyaPernyataan itu muncul di tengah persaingan dua kekuatan besar dunia AS dan China, untuk berebut pengaruh di Indo-Pasifik.
Baca SelengkapnyaASEAN sepakat bekerja sama dengan siapapun demi perdamaian dan kemakmuran.
Baca SelengkapnyaJokowi menyebut Indonesia saat ini membutuhkan sosok pemimpin yang kuat
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan, Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo bersiap beradu gagasan terkait tema Pertahanan
Baca Selengkapnya