Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Bukan Gempa, Badan Otorita Ungkap Bencana Alam yang Perlu Diwaspadai di IKN

Bukan Gempa, Badan Otorita Ungkap Bencana Alam yang Perlu Diwaspadai di IKN Bendungan di Ibu Kota Baru. istimewa ©2022 Merdeka.com

Merdeka.com - Wilayah Berau Kalimantan Timur diguncang gempa dengan magnitudo 3,7 pada Rabu (25/1) dini hari. Titik gempa ini berjarak sekitar 500 Km dari pusat Ibu Kota Negara (IKN).

Gempa di Kalimantan terbilang jarang terjadi. Namun, pembangunan IKN tetap menerapkan konsep bangunan yang tahan akan gempa dan bencana alam.

Deputi Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam, Otorita IKN, Myrna A. Safitri menjelaskan, kajian pembangunan IKN memperhatikan potensi kerawanan bencana. Kalimantan Timur dipilih karena relatif lebih aman dari bencana.

"Meski tidak berarti bebas dari ancaman bencana," jelas Myrna saat dihubungi merdeka.com melalui wawancara tertulis, Senin (30/1).

Myrna menegaskan, melihat ke belakang, wilayah IKN tak pernah diguncang gempa besar selama ini. Menurut dia, gempa yang terjadi di Berau pada 25 Januari lalu, jauh dari wilayah IKN.

"Berdasarkan kecenderungan kejadian yang pernah ada, tidak terindikasi ada gempa yang besar di wilayah Kaltim. Gempa yang terjadi baru-baru ini, di Kabupaten Berau, bukan di wilayah yang sekarang menjadi wilayah IKN. Tetapi, sekali lagi apapun bentuk bencana itu harus diwaspadai," kata Myrna.

Myrna menambahkan, rencana pembangunan IKN didasarkan pada mitigasi bencana serta prinsip selaras dengan alam. Strategi mitigasi bencana di IKN dilakukan antara lain dengan penguatan kebijakan dan kelembagaan yang saat ini sedang disiapkan.

"Kajian risiko dan perencanaan mitigasi bencana; serta penguatan kesiapsiagaan menghadapi bencana," tutur Myrna.

Dia menambahkan, IKN akan dibangun dengan kesiapsiagaan sistem pintar peringatan dini bencana. Termasuk terhadap gempa, tsunami, cuaca ekstrem dan kebakaran hutan dan lahan.

"Sistem peringatan dini ini akan dikembangkan bersama instansi terkait dengan pengelolaan bencana," tutur dia.

Menurut dia, bangunan infrastruktur kota di IKN sedapat mungkin menyesuaikan dengan kondisi alam yang ada. "Termasuk mempertimbangkan respon terhadap kerawanan bencana," imbuhnya.

Myrna menjelaskan, bencana alam yang rawan terjadi di wilayah IKN bukan gempa. Namun potensi terjadinya hidrometeorologi. Misalnya saja, banjir dan tanah longsor.

"Bencana alam yang perlu diwaspadai di wilayah IKN adalah bencana hidrometerologi. Banjir, longsor, curah hujan ekstrem dan kebakaran hutan dan lahan adalah contohnya," tutur dia.

"Kami mempersiapkan upaya mitigasi terhadap hal ini dengan membangun koordinasi dengan instansi terkait dan pendataan terhadap potensi dan kerawanan bencana," tutup Myrna.

Kata BMKG

Sementara itu, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Daryono menduga, gempa yang mengguncang Berau dipicu Sesar Mangkalihat. Namun, gempa ini tidak signifikan.

"Tidak ada laporan dirasakan atau kerusakan. Jika tidak dirasakan bukan gempa signifikan," kata Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono kepada merdeka.com, Jumat (27/1).

Daryono membantah anggapan gempa yang melanda Berau ini tergolong langka. Dia menegaskan, Sesar Mangkalihat sudah berkali-kali memicu guncangan di Kalimantan Timur. "Tidak langka, di situ memang banyak gempanya karena ada sumbernya," ujar dia.

Daryono mengatakan, hingga saat ini Sesar Mangkalihat yang berada di Sangkulirang, Kutai Timur masih aktif. Sesar ini patut diwaspadai karena sudah diprediksi akan mengeluarkan energi cukup besar.

Hasil kajian Pusat Studi Gempa Nasional (Pusgen) pada 2017, Sesar Mangkalihat memiliki kekuatan tertarget mencapai magnitudo 7,0 dengan laju pergeseran 0,5 milimeter per tahun.

Sejarah Gempa Kalimantan

Daryono menambahkan, sebetulnya Kalimantan Timur memiliki tiga struktur sesar sumber gempa. Pertama, Sesar Maratua. Kedua, Sesar Mangkalihat. Terakhir, Sesar Paternoster.

BMKG mencatat sedikitnya ada sepuluh kali gempa di Kalimantan Timur akibat aktivitas sesar aktif.

Pertama, Gempa dan Tsunami Sangkulirang pada 14 Mei 1921 yang menimbulkan kerusakan sedang hingga berat mencapai VII-VIII MMI. Gempa kuat ini diikuti tsunami yang mengakibatkan kerusakan di sepanjang pantai dan muara sungai di Sangkulirang.

Kedua, Gempa Tanjung Mangkalihat pada 16 November 1964, berkekuatan M 5,7.

Ketiga, Gempa Kutai Timur pada 4 Juni 1982, berkekuatan M 5,1.

Keempat, Gempa Muarabulan, Kutai Timur pada 31 Juli 1983, berkekuatan M 5,1.

Kelima, Gempa Mangkalihat pada 16 Juni 2000, berkekuatan M 5,4.

Keenam, Gempa Tanjungredep pada 31 Januari 2006, berkekuatan M 5,4.

Ketujuh, Gempa Muaralasan, Berau pada 24 Februari 2007, berkekuatan M 5,3.

Delapan, Gempa Berau 16 Juli 2020, berkekuatan M 4,0.

Sembilan, Gempa Berau 29 Januari 2021, berkekuatan M 4,1.

Sepuluh, Gempa Berau 11 Oktober 2022, berkekuatan M 4,4.

Sementara, Kepala Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Eko Budi Lelono mengaku pihaknya sudah dilibatkan dalam melakukan kajian kondisi geologi ibu kota negara atau ibu kota baru di Kalimantan Timur.

Misalnya melakukan penelitian tanah dan dari sisi potensi air tanah, begitu juga dari sisi potensi kebencanaan.

Eko mengatakan, Pulau Kalimantan relatif lebih stabil. Namun, dia menemukan adanya beberapa garis patahan, yang kerap jadi penyebab bencana gempa bumi di sekitar lokasi ibu kota baru.

"Tapi kita catat ada beberapa patahan di sana. Ini perlu dilihat lagi, apakah di sana potensi mengganggu. Tapi tidak terlalu signifikan barangkali," kata Eko.

Kemudian, dari sisi potensi sumber daya alam, Badan Geologi juga menemukan adanya sebaran cadangan energi dalam bentuk batubara. Eko pun sudah memetakan, mana saja daerah dengan batu bara yang mudah terbakar, dan mana daerah yang aman.

"Ini sudah kita petakan. Rekomendasi dari batubara ini sudah diberikan ke Bappenas. Ini jadi pertimbangan tata kota ke depannya," sebut dia.

Dalam melakukan berbagai kajian tersebut, Badan Geologi Kementerian ESDM dibantu oleh beberapa pihak lain. Secara umum, hasil penelitian tersebut juga sudah disampaikan ke Bappenas.

"Beberapa survei sudah detil, tapi ada beberapa yang perlu rincian lebih lanjut. Karena waktu disediakan tidak terlalu panjang," ujar Eko.

Proyek pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) terus dilakukan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Sebanyak 16.000 pekerja konstruksi akan dikerahkan untuk pembangunan infrastruktur IKN dibulan Februari dan Maret.

"Nanti Februari, Maret baru akan masuk pekerja fisiknya. Total kira-kira ada 16.000 pekerja konstruksi," kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.

16.000 pekerja konstruksi ini akan membangun kantor-kantor pemerintahan, istana negara hingga fasilitas umum lainnya.

"Banyak (yang dibangun), kantor-kantor. Istana Presiden, kantor Menko, kantor menteri. Ada jalan-jalan, instalasi penjernih air limbah, jalan tol, jembatan yang ada di situ. Jadi semua pekerjaan dasar," terang Basuki.

"Semua terencana, kantor presiden, kantor menko, kantor menteri, kantor yang lain, perumahan, wakil presiden itu dengan desain and build sudah ditanda tangani Desember 2022 kemudian dilakukan desainnya, termasuk jalan tol, jalan logistik," sambung Basuki.

(mdk/rnd)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Potensi Megathrust di Indonesia, Menteri Basuki Klaim Tol-Gedung Lolos Uji Tahan Gempa
Potensi Megathrust di Indonesia, Menteri Basuki Klaim Tol-Gedung Lolos Uji Tahan Gempa

semua bangunan bangunan yang dikerjakan oleh Kementerian PUPR sebelum digunakan terlebih dahulu dilakukan uji tahan gempa

Baca Selengkapnya
35 Bangunan Rusak, Gempa Kuningan Dipastikan Tak Pengaruhi Aktivitas Vulkanik Gunung Ciremai
35 Bangunan Rusak, Gempa Kuningan Dipastikan Tak Pengaruhi Aktivitas Vulkanik Gunung Ciremai

PVMBG tetap melakukan pemantauan secara berkala terhadap Gunung Ciremai, meskipun sampai sekarang statusnya masih aman.

Baca Selengkapnya
Sejumlah Wilayah di Sleman Ini Masuk Zona Merah Gempa Bumi, Begini Potensi Ancaman di Baliknya
Sejumlah Wilayah di Sleman Ini Masuk Zona Merah Gempa Bumi, Begini Potensi Ancaman di Baliknya

Sesar Opak membujur dari selatan ke utara melewati sejumlah daerah di DIY. Kawasan yang berada di dekat sesar ini masuk zona merah gempa bumi

Baca Selengkapnya
Gempa Guncang Wilayah Jabar, Badan Geologi Pastikan Tidak Ada Keretakan Tanah
Gempa Guncang Wilayah Jabar, Badan Geologi Pastikan Tidak Ada Keretakan Tanah

Tidak berpotensi mengakibatkan terjadinya sesar permukaan dan bahaya ikutan yang berupa retakan tanah, penurunan tanah, gerakan tanah dan likuefaksi

Baca Selengkapnya
BMKG Luruskan Informasi soal Gempa Megathrust Tinggal Tunggu Waktu: Bukan Berarti Dalam Waktu Dekat
BMKG Luruskan Informasi soal Gempa Megathrust Tinggal Tunggu Waktu: Bukan Berarti Dalam Waktu Dekat

Makna kalimat tinggal menunggu waktu muncul lantaran Selat Sunda dan Mentawai-Siberut memang dalam kondisi geografis yang dapat memicu gempa besar.

Baca Selengkapnya
Gempa Magnitudo 6,3 Guncang Kepulauan Karatung Sulut, Ini Penyebabnya
Gempa Magnitudo 6,3 Guncang Kepulauan Karatung Sulut, Ini Penyebabnya

Guncangan gempa juga dirasakan di wilayah Talaud, Siau dan Tahuna. Hingga saat ini, belum ada laporan korban jiwa atau kerusakan.

Baca Selengkapnya
Hari Ini Karawang Dua Kali Diguncang Gempa Bumi
Hari Ini Karawang Dua Kali Diguncang Gempa Bumi

Gempa pertama magnitudo 2,6 dan kedua magnitudo 2,5.

Baca Selengkapnya
Analisis BMKG Pemicu Gempa 5 Magnitudo di Pacitan
Analisis BMKG Pemicu Gempa 5 Magnitudo di Pacitan

Gempa tersebut terletak di laut berjarak 65 kilometer Selatan Kota Pacitan, Jawa Timur pada kedalaman 50 kilometer.

Baca Selengkapnya
KAI Ungkap Kondisi Stasiun dan Jalur Kereta di Sukabumi Usai Diguncang Gempa Bumi
KAI Ungkap Kondisi Stasiun dan Jalur Kereta di Sukabumi Usai Diguncang Gempa Bumi

Anne juga mengungkapkan bahwa terdapat beberapa kereta api yang mengalami gangguan perjalanan akibat BLB tersebut.

Baca Selengkapnya
Kabupaten Bandung Diguncang 26 Kali Gempa Hari Ini
Kabupaten Bandung Diguncang 26 Kali Gempa Hari Ini

BMKG mencatat sebanyak 26 kali gempa susulan pasca-gempa bermagnitudo 5,0 di Kabupaten Bandung, Jawa Barat

Baca Selengkapnya
Pasca Gempa di Garut, Sensor Khusus Kereta Cepat Whoosh Beri Sinyal Peringatan
Pasca Gempa di Garut, Sensor Khusus Kereta Cepat Whoosh Beri Sinyal Peringatan

PT KCIC segera melakukan pemeriksaan sesaat sensor khusus kereta cepat Whoosh memberi peringatan pasca gempa yang berpusat di Garut pada Sabtu (27/4) malam.

Baca Selengkapnya