Buku '33 Tokoh Sastra' kado ulang tahun ke-51 Denny JA?

Merdeka.com - Polemik peluncuran buku '33 Tokoh Sastra Indonesia Paling Berpengaruh' tidak hanya menyoal isinya yang memasukkan Denny JA ke dalam barisan sastrawan besar. Namun, tanggal peluncuran buku juga jadi persoalan.
Entah kebetulan atau tidak, peluncuran buku yang disusun Tim 8 (Jamal D Rahman dkk) itu dilakukan di Jakarta pada 3 Januari lalu atau sehari sebelum ulang tahun Denny JA, 4 Januari. Denny JA lahir di Palembang, Sumatera Selatan pada 4 Januari 1963 (51 tahun).
Belum ada yang bisa dikonfirmasi soal dugaan hadiah ulang tahun ini. Namun yang jelas, hal ini semakin meruncingkan perdebatan di dunia kesusastraan akibat terbitnya buku tersebut.
Seperti diberitakan, nama Denny JA masuk sebagai salah satu dari 33 tokoh sastra Indonesia paling berpengaruh. Polemik mencuat karena latar belakang Denny yang lebih dikenal sebagai konsultan politik.
Belum lagi, karya sastra yang diklaim dibuatnya baru satu buku. Kritik pun berdatangan, sampai muncul dugaan proyek 33 tokoh sastra itu adalah bayaran.
Soal Denny JA, Jamal yang mengetuai Tim 8 mengatakan, pendiri Lingkaran Survei Indonesia (LSI) itu terpilih karena ia melahirkan genre baru dalam puisi Indonesia yang disebut 'puisi-esai'.
"Genre puisi esai ini memancing perdebatan luas di kalangan sastrawan sendiri. Aneka perdebatan itu sudah pula dibukukan. Terlepas dari pro kontra pencapaian estetik dari puisi esai, pengaruh puisi esai dan penggagasnya Denny JA dalam dinamika sastra mutakhir tak mungkin diabaikan siapapun," kata Jamal.
Namun soal kepeloporan Denny dalam 'puisi-esai' juga dipersoalkan. Sastrawan asal Yogyakarta, Saut Situmorang menjelaskan, puisi jenis ini sangat populer dalam kesusastraan Inggris abad 18, terutama seperti yang ditulis oleh sang maestro genre tersebut Alexander Pope.
(mdk/ren)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya