Bulan suci Ramadan diharap bisa mengembalikan persatuan bangsa
Merdeka.com - Banyaknya perdebatan hingga konflik akibat masalah politik membuat suasana di Indonesia tak stabil. Hadirnya momen Ramadan diharapkan mengembalikan persatuan dan memperkuat kebhinekaan.
Bulan suci Ramadan bagi Indonesia dinilai penting. Kala itu kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945 bertepatan dengan bulan puasa. Hal tersebut diungkapkan Direktur Studi Demokrasi Rakyat, Hari Purwanto dalam keterangannya.
Menurut Hari, Pancasila dan Kebhinekaan sudah final di Indonesia. Sehingga diharap tidak ada upaya untuk mempersoalkannya lagi. "Jangan lupa Ramadhan juga menjadi bagian dari sejarah bangsa ini karena kemerdekaan 17 Agustus 1945 terjadi di bulan Ramadan," kata Hari, Jumat (26/5).
-
Kenapa konflik terjadi? Konflik dilatarbelakangi oleh perbedaan ciri-ciri yang dibawa individu dalam suatu interaksi.
-
Apa yang terjadi di Indonesia? Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan dalam sepekan ke depan hampir seluruh wilayah di Indonesia akan dilanda suhu panas.
-
Bagaimana rakyat Indonesia menjaga persatuan? Dengan keanekaragaman suku dan budaya yang dimiliki, masyarakat Indonesia tetap menjaga persatuan dengan semangat Bhinneka Tunggal Ika, sebagai bentuk kesatuan dalam perbedaan.
-
Mengapa perbedaan budaya bisa sebabkan konflik? Perbedaan Budaya:Budaya adalah cara hidup suatu kelompok. Budaya suatu kelompok berbeda dengan budaya kelompok lain. Perbedaan budaya antar kelompok terkadang menimbulkan ketegangan dan konflik. Perbedaan agama terkadang menyebabkan perang dan penganiayaan dalam sejarah. India dipartisi atas nama perbedaan agama.
-
Kenapa koalisi dibentuk di Indonesia? Dalam konteks kehidupan demokrasi di Indonesia, koalisi dibentuk dengan tujuan agar dapat mengusung pasangan calon presiden dan wakil presiden di pemilihan presiden.
-
Apa yang menjadi perdebatan tentang libur Ramadan? Wacana ini tentunya memicu pro dan kontra di tengah masyarakat. Sebagian pihak berpendapat bahwa gagasan tersebut kurang sesuai dengan kondisi saat ini, terutama karena kekhawatiran bahwa anak-anak justru akan lebih banyak menghabiskan waktu bermain gadget selama libur.
Pesan tersebut disampaikan dalam acara Aliansi Mahasiswa Republik Indonesia (AMRI) di Jakarta. Selain Hari, hadir juga Pengasuh Ponpes Darul Fikri Hadi Hadiatulloh dan pengurus PMKRI Jakarta Prodensio Veto.
Sementara itu, Hadi Hadiatulloh meminta sudah saatnya para santri dan anak didik, lebih diprioritaskan pada pemahaman isi Alquran. Sehingga mereka bukan pada penguatan aksi demo.
"Agama jangan dibuat main-main dan dijadikan sebagai kendaraan berpolitik," tegas Hadi.
Sedangkan, Prodensio Veto menilai perpecahan terjadi karena masyarakat sudah mulai melupakan sejarah bahwa bangsa. Ini dibangun dari beragam suku, agama, etnis dan bahasa. "Mereka semua bersepakat menjadi satu yakni bangsa Indonesia. Maka kaum muda Jasmerah, jangan sekali-kali melupakan sejarah," kata Presidensio mengutip pidato Presiden Soekarno.
Koordinator AMRI, Agung Zulianto, menyimpulkan bahwa perpecahan terjadi saat ini didorong segelintir masyarakat mencoba mempersoalkan Pancasila dan azas Bhineka Tunggal Ika, dengan ideologi lain dibawanya. "Andai kau tahu. Pancasila dibentuk dengan darah dan air mata, itu semua semata-mata agar kalian tidak berkelahi anakku. " kata Agung juga mengutip ungkapan Presiden Soekarno.
(mdk/ang)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Setelah sempat merenggang karena perbedaan pilihan politik pada Pemilu 2024
Baca SelengkapnyaBulan Ramadan harus jadi momentum untuk meningkatkan kesabaran dan pengendalian diri
Baca SelengkapnyaNamun demikian, Abdul menekankan di bulan Ramadan tidak berarti melarang adanya perdebatan atau kritik yang tajam antar kelompok asal dengan kepala dingin.
Baca SelengkapnyaPerbedaan pilihan saat Pemilu lalu seharusnya bisa disikapi dengan bijak. Sudah saatnya semua pihak ikut menjaga situasi tetap tenang terlebih di bulan Ramadan.
Baca SelengkapnyaPerkuat juga solidaritas, empati, dan tolong-menolong antar-sesama tanpa memandang perbedaan agama atau kepercayaan.
Baca SelengkapnyaToleransi saat Ramadan, salah satunya pengurangan jam kerja dengan maksud menghormati mereka yang berpuasa.
Baca SelengkapnyaJika masyarakat telah matang dalam memandang perbedaan, maka dengan kemajemukannya dapat merespons kebutuhan sesama manusia tanpa memandang perbedaan.
Baca SelengkapnyaHal tersebut dilakukan saat momentum bulan Ramadan.
Baca Selengkapnyafanatisme perlu dinetralisir dengan mengingatkan bahwa Pemilu hanyalah alat untuk memilih bukan untuk memecah belah bangsa.
Baca SelengkapnyaHalal bihalal adalah tradisi atau acara yang biasanya dilakukan oleh umat Islam setelah selesai merayakan Hari Raya Idul Fitri.
Baca SelengkapnyaMemperkuat toleransi dan kerukunan antarumat beragama. Masyarakat tidak boleh semena-mena melanggar hak dari mereka yang dianggap berbeda.
Baca SelengkapnyaMenteri Bahlil Lahadalia mengajak semua elemen masyarakat untuk kembali bersatu setelah perbedaan pilihan politik.
Baca Selengkapnya