Bulan Tan Malaka di merdeka.com
Merdeka.com - Nama Ibrahim Datuk Tan Malaka mungkin tak setenar Bung Karno, Bung Hatta dan sederet pahlawan lainnya. Namun, pria kelahiran Suliki, Sumatera Barat, 1894 itu memiliki jasa besar bagi perjuangan kemerdekaan dan revolusi Indonesia.
Tan Malaka dibuang Belanda pada 1922 karena pemikiran dan perjuangannya dinilai membahayakan negeri kolonial itu. Namun, diusir dari negerinya sendiri tak membuat Tan Malaka justru berkecil hati dan berhenti memperjuangkan idealismenya.
Dari Belanda dia memulai perjalanan panjangnya ke negara-negara lain seperti Jerman, Rusia, China, Thailand, Filiphina dan negara lainnya. Kecerdasan dan sikap kritisnya membuat Tan Malaka diangkat sebagai ketua Komunis Internasional, atau Komintern yakni organisasi komunis revolusioner internasional.
-
Bagaimana patung Bung Karno diresmikan? Pada Rabu (23/8) patung Bung Karno diresmikan di Omah Petroek. Peresmiannya dihadiri tokoh-tokoh penting di antaranya Megawati Soekarnoputri dan Ganjar Pranowo.Di sela-sela mereka, juga tampak budayawan Romo Shindu selaku pemilik tempat.
-
Siapa Bapak Persandian Republik Indonesia? Mayjen TNI (Purn) dr. Roebiono Kertopati lahir pada 11 Maret 1914 di Ciamis, Jawa Barat dan wafaf di usia 70 tahun pada 23 Juni 1984.
-
Siapa yang dikenal sebagai Bapak Pergerakan Nasional Indonesia? Gara-gara Nama Semasa kecil. dokter yang dikenal sebagai Bapak Pergerakan Nasional Indonesia ini dikenal dengan nama panggilan Tom.
-
Di mana Bung Karno dilahirkan? Tiga tahun pasca kelahiran Soekarmini, pada 6 Juni 1901 Srimben melahirkan Soekarno di sebuah rumah sederhana di sekitar Makam Belanda kampung Pandean III Surabaya.
-
Siapa ibu dari Bung Karno? Presiden pertama Republik Indonesia, Ir. Soekarno, menjadi orang hebat salah satunya berkat peran besar sang ibu, Ida Ayu Nyoman Rai.
-
Siapa yang memproklamasikan kemerdekaan Indonesia? Pada tanggal 17 Agustus 1945, Hatta bersama Soekarno resmi memproklamasikan kemerdekaan Indonesia di Jalan Pegangsaan Timur, Jakarta.
Saat itu, Tan Malaka bertanggungjawab atas pembentukan partai komunis di Asia Tenggara. Meski menjabat sebagai ketua Komintern, Tan Malaka tetap memikirkan perjuangan kemerdekaan Indonesia.
Tan Malaka mensarikan pemikirannya mengenai perjuangan menuju Indonesia merdeka dalam berbagai artikel dan buku yang kemudian dibaca dan dijadikan rujukan perjuangan para tokoh dan aktivis pergerakan kemerdekaan tanah air. Sebut saja misalnya 'Naar de Republiek Indonesia' (Menuju Republik Indonesia) yang ditulisnya pada 1925 dan 'Aksi Massa' pada 1926.
Kepulangannya ke tanah air setelah Belanda hengkang dan Jepang berkuasa pada 1942, rupanya tak sebaik yang diharapkannya. Pasca-proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945, Tan Malaka justru bersilang pendapat dengan Soekarno , Hatta, Sjahrier, dan Amir Sjarifudin. Tan Malaka tak sepakat dengan jalan perundingan yang dilakukan Soekarno dkk terhadap Belanda untuk meraih kemerdekaan penuh. Bagi Tan kemerdekaan harus diraih 100 persen melalui perjuangan atau kalau perlu perang. Sebab, penjajah tak akan pernah mau memberi kemerdekaan kepada negara yang dijajahnya.
Soekarno lantas memenjarakan Tan bersama para loyalisnya pada 1946 tanpa pengadilan dan baru dibebaskan pada 1948. Setelah dibebaskan, Tan tetap mengritik Soekarno dkk yang tetap berunding dengan Belanda. Dia bahkan mengritik pedas Soekarno - Hatta yang menurutnya rela menyerahkan diri ke Belanda saat agresi militer ke II. Tan juga mengritik TNI wilayah Jawa Timur yang tak mau berperang melawan Belanda.
Tan Malaka akhirnya tewas ditembak pasukan Letnan Dua Soekotjo dari Batalyon Sikatan bagian Divisi Brawijaya, pada 21 Februari 1949 di Desa Selopanggung, Kecamatan Semen, Kabupaten Kediri. Meski memiliki jasa besar, nama Tan tak setenar pendiri bangsa lainnya.
Padahal, Tan Malaka merupakan orang yang membangkitkan gairah pergerakan kemerdekaan Indonesia di eranya. Bung Karno menjulukinya sebagai orang yang mahir dalam revolusi. Moh Yamin menjulukinya sebagai 'Bapak Republik Indonesia.' Bung Karno juga mengakui banyak belajar kepada Tan Malaka .
Februari merupakan bulan kematian Tan Malaka . Untuk menghormati jasa-jasanya, merdeka.com menjadikan Februari sebagai 'Bulan Tan Malaka .' Setiap harinya, merdeka.com akan menampilkan tulisan soal Tan Malaka . Selamat membaca.
Baca juga:
Ketimbang Soekarno, Tan Malaka lebih dulu cetuskan Berdikari
'Negara berutang pada Tan Malaka'
Perjuangan Tan Malaka bebaskan romusha Banten dari penderitaan
Tan Malaka cerdas tapi 2 kali tak lulus ujian akhir di Belanda (mdk/dan)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Lantas, apa saja kata-kata bijak dari tokoh Sumpah Pemuda dan para pahlawan tersebut?
Baca SelengkapnyaBanyak kata-kata inspiratif dari tokoh nasional yang bisa memupuk rasa nasionalisme.
Baca SelengkapnyaSosok Adam Malik, pria dari Pematangsiantar yang pernah menjabat sebagai Presiden ketiga dan mencetuskan organisasi ASEAN.
Baca SelengkapnyaTan Malaka adalah seorang tokoh sejarah yang memainkan peran penting dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia.
Baca SelengkapnyaTjokroaminoto dikenal sebagai Ksatria Piningit oleh para pribumi karena melakukan kebaikan bagi orang banyak
Baca SelengkapnyaKH Maas Mansur adalah seorang tokoh Islam, pejuang, dan pahlawan nasional yang berkiprah lama di Muhammadiyah.
Baca SelengkapnyaMohammad Hatta adalah pahlawan nasional yang dikenal cerdas, jujur, dan bijaksana.
Baca SelengkapnyaKenapa tidak memilih tanggal lain? Ini penjelasan lengkapnya.
Baca SelengkapnyaSelama ini, Bung Karno identik dengan PDI Perjuangan.
Baca SelengkapnyaIa dikenal sebagai Pribumi Indonesia pertama yang memiliki ijazah tertinggi dalam penguasaan Bahasa Melayu serta diakui di kalangan para tokoh ilmiah.
Baca SelengkapnyaSoekarno dan Hatta selalu meminta pertimbangan Habib Ali Kwitang terkait kapan waktu dan di mana lokasi yang tepat untuk menentukan proklamasi kemerdekaan.
Baca SelengkapnyaPrabowo: Ada yang Ngaku-Ngaku Seolah Bung Karno Milik Satu Partai
Baca Selengkapnya