Bung Hatta, sebuah kisah kesederhanaan sang bapak bangsa
Merdeka.com - Nama Mohammad Hatta tak pernah bisa dilepaskan dari perjalanan bangsa Indonesia. Pria yang akrab disapa Bung Hatta itu merupakan pejuang kemerdekaan Indonesia di masa penjajahan Belanda, Jepang dan di masa revolusi.
Bersama Soekarno, Bung Hatta menandatangani proklamasi kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945. Karenanya, Bung Karno dan Bung Hatta dikenal sebagai sang proklamator.
14 Maret lalu tepat 34 tahun Bung Hatta berpulang ke pangkuan ilahi. Tepat pada 14 Maret 1980, pria kelahiran 12 Agustus 1902 di Bukittinggi itu mengembuskan napas terakhirnya pada usia 77 tahun di RS Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta.
-
Kenapa Bung Hatta diasingkan? Bung Hatta bersama Sutan Sjahrir sudah ditetapkan menjadi tahanan politik oleh Belanda, lalu mereka dibuang ke Banda Naira pada 11 Februari 1936.
-
Bagaimana Soeharto menunjukkan kesederhanaannya? Pak Harto santai saja makan mie instan. Seperti masyarakat kebanyakan. Mie instan ini sering diidentikan dengan makanan anak kos di tanggal tua.
-
Apa contoh kesederhanaan Jenderal Soekanto? Menjabat Kapolri 14 tahun tak membuat Pak Kanto memiliki cukup uang. Bahkan saat pensiun, dia dan istrinya, Hadidjah Lena Mokoginta, sempat tak punya rumah dan tinggal berpindah-pindah.
-
Dimana Bung Hatta diasingkan? Banda Naira, salah satu pulau kepulauan Banda di Kabupaten Maluku Tengah terkenal dengan destinasi wisata yang begitu indah.
-
Mengapa Jenderal Agus Subiyanto tidak bisa beli sepeda? 'Karena saya tidak bisa beli,' sambungnya.
-
Kapan Bung Hatta diasingkan? Bung Hatta bersama Sutan Sjahrir sudah ditetapkan menjadi tahanan politik oleh Belanda, lalu mereka dibuang ke Banda Naira pada 11 Februari 1936.
Bung Hatta dikebumikan di TPU Tanah Kusir selang satu hari kemudian. Bung Hatta merupakan sosok yang jarang ada di negeri tercinta saat ini.
Sosoknya yang rela berkorban demi kepentingan bangsa berbanding terbalik dengan para elite negeri saat ini yang banyak terjerat korupsi. Bung Hatta merupakan sosok sederhana yang tak memperkaya diri sendiri dari jabatan yang dimilikinya.
Padahal jika ia mau, tentu tidaklah sulit. Sebab, berbagai posisi penting pernah dijabatnya antara lain wakil presiden dan perdana menteri.
Begitu sederhananya sampai-sampai pria yang mendapat gelar Drs dari Nederland Handelshogeschool, Rotterdam, Belanda pada 1932 itu hingga akhir hayatnya tak mampu membeli sepatu Bally yang sangat diimpikannya.
Seperti diceritakan sekretaris pribadi Bung Hatta , Iding Wangsa Widjaja, suatu ketika Bung Hatta pernah berjalan melewati pertokoan di luar negeri. Saat itu Bung Hatta melihat sepasang sepatu Bally yang terpampang di etalase toko.
Bung Hatta sangat terkesima dan ingin memiliki sepatu Bally itu. Sampai-sampai guntingan iklan sepatu Bally itu disimpannya di dalam dompet. Saat itu, suami dari Rahmi Rachim itu berharap suatu waktu bisa membelinya.
Namun hingga akhir hayatnya, sang proklamator tak bisa membelinya. Penyebabnya, uang tabungannya tidaklah cukup karena selalu diambil untuk membiayai keperluan rumah tangga, membantu saudara dan kerabatnya.
Sungguh kisah keteladanan yang sulit dicari dari para elite dan pemimpin bangsa saat ini.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mohammad Hatta adalah pahlawan nasional yang dikenal cerdas, jujur, dan bijaksana.
Baca SelengkapnyaKasus istri polisi pamer harta di media sosial kembali viral. Lupa dengan teladan pendiri Bhayangkari.
Baca SelengkapnyaUntuk mengobati rasa lapar, setiap hari sang kakek makan nasi dengan dicampur air.
Baca SelengkapnyaSimak cerita haru seorang kakek 70 tahun yang menderita stroke rela tetap bekerja demi keluarga.
Baca SelengkapnyaWakil Presiden pertama RI, Mohammad Hatta dikenal sebagai kutu buku. Aktivita sehari-harinya selalu diisi dengan membaca buku.
Baca SelengkapnyaMeski terlahir dari keluarga biasa jika terus berusaha dan bekerja keras, tentu akan menghasilkan sesuatu yang bernilai.
Baca SelengkapnyaBanyak yang percaya kalau Bung Karno punya simpanan emas batangan dan rekening di Bank Swiss. Benarkah itu?
Baca SelengkapnyaPerjuangan hidup Mbah Sulaiman, penjual balon keliling yang hidup sebatang kara dan bikin warganet sedih.
Baca SelengkapnyaHebatnya, tak pernah terucap kata menyakitkan dari Zainatun Nahar, istri Agus Salim atas prinsip hidup yang dipegang suaminya.
Baca SelengkapnyaAndre Taulany berkesempatan untuk melihat ke bagian dalam rumah Haji Bolot. Salah satu yang mencuri perhatian yakni potret dapurnya yang begitu sederhana.
Baca SelengkapnyaMarsekal Suryadi Suryadarma Memimpin TNI AU Tahun 1946-1962. Tak Pernah Terpikir Untuk Korupsi Atau Memperkaya Diri Sendiri.
Baca SelengkapnyaDagangan yang ia jual sepi pembeli hingga membuatnya memutar otak agar tetap bisa bertahan hidup.
Baca Selengkapnya