Bunga Bangkai Raksasa Mekar di Kebun Pinang Warga Agam
Merdeka.com - Bunga bangkai raksasa jenis Amorphophallus titanum mekar di kebun pinang milik warga Sungai Landai Simaruok di Jorong II Garagahan, Nagari Garagahan, Kecamatan Lubukbasung, Kabupaten Agam, Sumatera Barat. Menurut pemilik kebun pinang, bunga bangkai yang mekar tingginya dua meter dan lebarnya sekitar satu meter.
"Bunga bangkai itu dalam kondisi mekar sempurna, tumbuh di antara pohon pinang," kata Harry, pemilik kebun pinang, di Lubukbasung dilansir Antara, Senin (26/10).
Harry menuturkan bahwa kakaknya yang bernama Yosi Vera Wati pertama kali melihat bunga bangkai itu mekar saat membersihkan lahan pada Minggu (25/10) pagi.
-
Di mana bunga bangkai tumbuh? Bunga bangkai tumbuh di dataran rendah dan biasanya ditemukan di daerah beriklim tropis serta subtropis, dengan sekitar 170 spesies yang tersebar di seluruh dunia, di mana 25 di antaranya dapat ditemukan di Indonesia, termasuk di pulau Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan Sulawesi.
-
Bagaimana bunga bangkai menarik penyerbuk? Saat bunga mekar sempurna, ia akan mengeluarkan bau yang khas. Ketika bunga bangkai mulai tumbuh, lapisan kelopak merah tua yang berjumbai akan terbuka dalam beberapa hari. Sebenarnya, bunga bangkai bukanlah satu bunga tunggal, melainkan kumpulan bunga yang disebut inflorescence. Inflorescence ini terdiri dari dua bagian utama, yaitu spadix dan spathe. Spadix adalah tongkol besar yang tegak berdiri di tengah, sedangkan spathe adalah daun berbentuk corong yang melingkupi spadix.
-
Apa yang menyebabkan bau busuk bunga bangkai? Hasil penelitian yang dipublikasikan di Oxford Academic pada 4 November 2024 menunjukkan bahwa bau busuk bunga bangkai berasal dari senyawa organik yang dihasilkan melalui proses biologis yang biasanya hanya ditemukan pada hewan.
-
Kenapa bunga bangkai berbau busuk? Berdasarkan informasi dari laman Live Science pada Jumat (15/11/2024), bunga Titan arum tidak berbunga setiap tahun, melainkan memiliki siklus mekar yang terjadi setiap lima hingga tujuh tahun sekali. Para ilmuwan telah lama melakukan penelitian kimia untuk mengungkap asal-usul bau bunga ini. Penelitian yang dilakukan oleh tim di Dartmouth College, New Hampshire, Amerika Serikat, berhasil memecahkan misteri tersebut. Hasil penelitian yang dipublikasikan di Oxford Academic pada 4 November 2024 menunjukkan bahwa bau busuk bunga bangkai berasal dari senyawa organik yang dihasilkan melalui proses biologis yang biasanya hanya ditemukan pada hewan.
-
Mengapa sisa bangkai hewan ditemukan? Dr Russel meyakini, temuan sisa bangkai hewan di sejumlah lubang itu adalah bagian dari persembahhan terhadap dewa dan dewi dari masyarakat kala itu sebagai permohonan kesuburan dan panen sukses tanaman.
-
Siapa yang bisa terpengaruh oleh bau busuk musang? Mustelid lainnya, musang juga menggunakan sekresi kelenjar dubur yang berbau busuk untuk menghalau predator. Mereka dapat menyemburkan hingga dua sendok makan semprotan kental, kuning, dan berminyak sekaligus.
Ketika mencium bau menyengat, Yosi mengira ada bangkai babi hutan di kebun karena warga biasa berburu di area tersebut. Namun setelah melakukan pencarian dia menemukan bunga bangkai yang sedang mekar.
"Dapat informasi itu, saya langsung ke lokasi untuk melihat," kata Harry.
Harry kemudian menghubungi Pengendali Ekosistem Hutan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat untuk melaporkan temuan bunga bangkai mekar.
Pengendali Ekosistem Hutan BKSDA Sumatera Barat Ade Putra mengatakan bahwa bunga bangkai yang ditemukan mekar di kebun pinang warga kemungkinan akan layu lima hari ke depan.
"Bunga bangkai akan layu setelah mekar sempurna," katanya.
Dia menjelaskan bahwa ada empat jenis bunga bangkai yang ditemukan di wilayah Agam, yakni Amorphophallus titanum, Amorphophallus gigas, Amorphophallus paoeniifolius, Amorphophallus variabilis.
Bunga bangkai termasuk puspa yang dilindungi menurut Undang-undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Banyak orang dibuat penasaran dengan aroma busuk bunga bangkai raksasa itu.
Baca SelengkapnyaBunga bangkai memiliki ukuran yang sangat besar jika dibandingkan dengan berbagai jenis bunga lainnya.
Baca SelengkapnyaSaat ditemukan, jasad bayi berjenis kelamin perempuan itu sudah dalam kondisi membusuk.
Baca SelengkapnyaTak hanya angker, ini sisi lain Alas Roban yang menarik untuk diketahui.
Baca SelengkapnyaJasad bayi itu sudah dimakamkan di pemakaman keluarga H. Uspu Dusun Kampung Beru.
Baca SelengkapnyaWarga membongkar kuburan itu karena menduga ada orang yang menguburkan bayi.
Baca SelengkapnyaPetugas ekspedisi tidak melaporkan kepada satpam perumahan karena menduga aroma busuk itu bau bangkai binatang.
Baca SelengkapnyaJasad yang diduga perempuan tersebut terbungkus karung glangsing ditemukan tepat di sisi selatan arca Totok Kerot, di bawah tanaman rumput gajah.
Baca SelengkapnyaSetelah dibawa ke rumah sakit dan diperiksa, kondisi orok bayi begitu mengenaskan. Selain tak bernyawa, beberapa bagian tubuhnya mengalami luka parah.
Baca SelengkapnyaSaat itu, warga melihat seekor anjing tengah menggusur sesuatu yang awalnya diduga sampah.
Baca SelengkapnyaKeberadaan Orang Bunian ini menjadi sebuah pertanyaan besar dan memantik orang-orang untuk melakukan penelitian untuk membuktikan keberadaan mereka.
Baca SelengkapnyaPenemuan piton sepanjang 7 meter tersebut baru pertama kali terjadi di kampung mereka.
Baca Selengkapnya