Buntut bentrokan, Kapolres Jayapura & ajudan dirawat RS Bhayangkara
Merdeka.com - Kapolres Jayapura Kota AKBP Tober Sirait dan ajudannya Bripda Nyoman menjadi korban penganiayaan sekelompok massa yang mengepung markas korem 172/PWY di Jalan Raya Abepura-Padang Bulan, Papua. Keduanya dan sejumlah anggota kepolisian lainnya saat itu sedang mengamankan aksi tersebut.
"Betul kapolres dan anggotanya dianiaya saat berupaya membubarkan massa yang sedang melakukan aksi pemalangan di ruas jalan tersebut," kata Kombes Ahmad Kamal, Kamis (25/5) malam.
Diberitakan Antara, keduanya masih dirawat secara intensif di RS Bhayangkara, Kotaraja. Namun secara keseluruhan kondisinya stabil.
-
Siapa yang terlibat keributan? 'Minggu (7/7), terjadi perselisihan antara saudara MK dan DN di salah satu acara hajatan di wilayah hukum Polsek Majalaya,' demikian dikutip dari keterangan video.
-
Siapa yang ditangkap karena kerusuhan? 'Kami telah mengidentifikasi beberapa pelaku, dan saat ini kami baru menangkap satu orang, sementara yang lainnya masih dalam pengejaran,' ujar Kusworo.
-
Siapa yang terlibat dalam kerusuhan ini? Pada saat itu Maroko adalah protektorat Prancis, dan komisaris Prancis untuk Oujda, René Brunel, menyalahkan kekerasan yang terjadi pada orang-orang Yahudi karena meninggalkan Oujda dan bersimpati dengan gerakan Zionis.
-
Mengapa KKB Papua menyerang Brimob dan TNI? Gerakan mereka lambat laun semakin meresahkan dan mengancam keselamatan warga Papua yang tidak tahu menahu dengan agenda aktivitas kelompok bersenjata tersebut.
-
Apa yang terjadi pada kerusuhan ini? Dalam peristiwa tersebut, 47 orang Yahudi dan satu orang Prancis terbunuh, banyak yang terluka, dan harta benda dirusak.
-
Bagaimana polisi mengatasi kedua pria yang ribut? Demi mengembalikan kesadaran para pelaku, polisi pun melakukan tindakan. Keduanya diguyur air kolam yang berlokasi di kantor setempat.
Insiden itu sendiri terjadi berawal adanya informasi tentang pembakaran karton dan barang bekas dilakukan anggota yang sedang membersihkan mess yang baru ditempatinya menggantikan pasukan sebelumnya.
Dari laporan yang diterima saat Kapolres Jayapura Kota AKBP Sirait didampingi ajudannya menuju Makorem 172 untuk meredam aksi warga yang memblokade jalan, namun tiba tiba ada yang mengeroyok dan melempari mereka hingga diamankan anggota polisi lainnya dan membawa ke RS Bhayangkara.
Saat ini, keduanya masih dirawat di RS Bhayangkara akibat luka memar yang diderita. Bahkan Briptu Nyoman mengalami hidung retak dan punggung robek.
Kamal mengatakan, situasi kawasan itu kembali normal setelah brimob membuka dan membersihkan blokade jalan yang dipalang hingga tidak dapat dilalui.
"Situasi sudah kembali kondusif dan kasus ini ditangani secara bersama antara Direskrimum Polda Papua dan POM Kodam XVII Cenderawasih, untuk memastikan apa yang dibakar hingga memicu kemarahan warga," kata Kamal.
Sebelumnya diberitakan, massa mengepung markas korem 172/PWY dan di depan kediaman Kasrem 172/PWY, di Jalan Raya Abepura-Padang Bulan, Papua, Kamis (25/5) sekira pukul 12.15 WIT. Warga emosi setelah terpengaruh kabar yang menyebut adanya pembakaran kitab suci yang dilakukan anggota TNI.
Kemudian sekira pukul pukul 14.00 WIT, rombongan Kasdam XVII Cendrawasih, Dandim 1701 Jayapura, dan Kapolresta Jayapura tiba di lokasi dan berupaya negosiasi dengan massa. Namun situasi tak terkendali dan sempat terjadi kekisruhan.
Kapolda Papua Irjen Pol Boy Rafli Amar menjelaskan duduk persoalannya. Dia mengatakan, tidak benar ada kejadian pembakaran kitab suci. Boy menegaskan bahwa itu hanya isu tak bertanggungjawab.
"Itu tidak benar, itu diisukan saja. Jadi begini, ada tumpukan kertas di bak sampah kemudian dibakar. Nah diisukan oleh orang yang tidak bertanggungjawab kalau itu tumpukan bukunya alkitab," ujar Boy kepada merdeka.com, Kamis (25/5).
Tim Polda Papua langsung menyambangi lokasi dan berdialog dengan massa. Tidak hanya itu, polisi dan TNI juga menyelidiki tumpukan kertas yang membuat warga menjadi emosi.
"Sekarang, tim Polda Papua dan Koramil di sini lagi menyelidiki tumpukan kertas itu. Jadi tidak benar itu dibakar langsung," tegasnya.
Mantan Kadiv Humas Mabes Polri ini juga membantah jatuhnya korban jiwa akibat bentrokan massa dengan polisi. Dia memastikan tidak ada korban tewas dalam peristiwa tersebut.
"Tolong dibantu ya mas diluruskan kabar itu, biar enggak meluas," ucapnya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bentrokan Brimob dengan TNI AL diredam melalui proses mediasi para pimpinan Polri dan TNI
Baca SelengkapnyaSatu anggota Brimob terluka akibat tembakan KKB. Dia langsung mendapatkan perawatan.
Baca SelengkapnyaPanah terkena tepat di bagian pipi kanan bawah AKBP Rahman.
Baca SelengkapnyaPolisi berhasil menguraikan massa melalui pasukan PHH dengan SOP yang ada
Baca SelengkapnyaPenyerangan diduga lantaran keributan personel Batalyon 757/WMS dengan warga di Lapangan Futsal Pilamo.
Baca SelengkapnyaKNPB dan ULMWP merupakan organisasi yang berjuang untuk memisahkan Papua dari NKRI.
Baca SelengkapnyaKapolda Papua Barat Irjen Johnny Eddizon Isir memerintahkan anggota Polri di Sorong untuk tidak melakukan gerakan tambahan pasca-bentrok Brimob dan TNI AL
Baca SelengkapnyaKapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyatakan masalah bentrokan antara prajurit TNI AL dengan Brimob Polri di Pelabuhan Sorong sudah selesai.
Baca SelengkapnyaAksi baku tembak aparat TNI-Polri versus KKB di Papua.
Baca SelengkapnyaKerusuhan itu sempat mengakibatkan Pj Gubernur Papua M Ridwan Rumasukun mengalami luka akibat terkena lemparan batu.
Baca SelengkapnyaDiduga pelaku pembakaran adalah massa aksi forum lintas masyarakat dan pemuda bersatu se-Kabupaten Tolikara.
Baca SelengkapnyaAparat gabungan dari TNI Polri melakukan penggerebekan markas KKB di Yahukimo Papua.
Baca Selengkapnya