Buntut kasus pembunuhan Rhoma Irama, rumah dosen Sosiologi diserang
Merdeka.com - Kasus pembacokan terhadap salah satu mahasiswa STKIP Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), Rhoma Irama belum menemukan titik terang. Sebab hingga saat ini pelaku belum ditangkap. Bahkan persoalan baru muncul dengan adanya penyerangan terhadap salah satu rumah dosen bernama M. Tahir Irhas.
Kemarin sekitar pukul 18.30 WITA pascainsiden berdarah, rumah dosen Sosiologi STKIP Bima diserang sejumlah orang yang tidak dikenal. Penyerang menggunakan penutup kepala, jaket dan skrap.
"Pas mau salat magrib rumah dosen Tahir diserang. Kami masih duduk berdiskusi di lantai dua rumah beliau (dosen)," kata saksi yang enggan disebutkan namanya, Kamis (7/1).
-
Senjata apa yang digunakan pelaku? Terkait dengan senjata api yang dibawa pengemudi mobil tersebut, Kompol Margono mengatakan bahwa senjata yang digunakan pelaku diduga hanya senjata mainan.
-
Bagaimana cara pelaku melancarkan aksinya? Untuk memuluskan aksinya, NUG, HS, dan DK melakukan panggilan darurat ke Mako Damkar Induk Sleman.
-
Siapa yang melakukan penusukan? Informasi yang dihimpun menyebutkan, korban yang berusia 8 tahun itu mengalami kebutaan pernanen pada mata sebelah kanannya. Kejadian itu sendiri, terjadi pada 7 Agustus lalu.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
Setibanya depan rumah dosen yang juga menjabat sebagai Sekretaris Jurusan itu, penyerang memanggil-manggil nama sang dosen. Namun karena kondisi yang dianggap berbahaya, Tahir memilih tidak meladeni.
"Mereka panggil, pak Tahir, pak Tahir, keluar" ucap saksi sambil meniru seruan pelaku.
Saksi melanjutkan, rumah dosen Tahir dilempar menggunakan batu dan benda keras lain. Tak hanya itu, kelompok penyerang melayangkan panah ke dalam rumah dosen. Akibatnya, beberapa kaca jendela rumah dosen yang bersangkutan pecah.
"Kami dapat satu anak panah. Sampai sekarang kami berharapnya ada tindakan dari kepolisian untuk segera menormalkan kondisi. Kalau tidak, takutnya ada kejadian yang lebih besar lagi," tandasnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mayat tahanan yang tewas kini diautopsi di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jambi. Meski awalnya disebut bunuh diri, polisi belum memastikan penyebab kematiannya.
Baca SelengkapnyaDisebut-sebut pelaku tindak keras dan intimidasi adalah masyarakat setempat dan juga ketua RT.
Baca SelengkapnyaNdun bersama Enggar dan teman-temannya pada sore itu sedang mengoprek-oprek sepeda motor matic sejak siang hingga dini hari.
Baca SelengkapnyaViral Penghuni Indekos di Tangsel Ngaku Diintimidasi saat Beribadah, Polisi Tetapkan 4 Tersangka
Baca SelengkapnyaRS, seorang tersangka pelaku rudapaksa atau pemerkosaan mengamuk di Kepolisian Sektor Gantarang, Bulukumba. Dia membakar ruang tahanan.
Baca SelengkapnyaPolisi mengidentifikasi dua pelaku begal sejoli mahasiswa Universitas Sriwijaya (Unsri) yang tewas ditikam.
Baca SelengkapnyaPeristiwa pencurian di lokasi yang sama terjadi sudah kali ketiga.
Baca SelengkapnyaPelaku R diduga terlibat dalam perkara perampokan bersenjata api di lima tempat di Sumatera Barat selama beberapa tahun.
Baca SelengkapnyaPelaku lantas menyekap korban dan enam anak majikannya yang masih kecil.
Baca SelengkapnyaPara pelaku ditembak di bagian kaki karena melawan.
Baca SelengkapnyaSempat melawan, cincin yang dikenakan pelaku tertelan dan masuk ke dalam kerongkongan korban.
Baca SelengkapnyaSenjata api rakitan ilegal tersebut merupakan milik tersangka IG yang kemudian dibawa oleh tersangka IMS ke Rusun Polri Cikeas.
Baca Selengkapnya