Buntut Kasus Penganiayaan, Ratusan Santri Garut Datangi Polsek Singajaya
Merdeka.com - Ratusan santri salah satu pondok pesantren di Kabupaten Garut, Jumat (14/5) mendatangi kantor kepolisian sektor Singajaya Resor Garut. Kedatangan mereka untuk meminta kepolisian menangkap pelaku penganiayaan yang menyebabkan rekan mereka sesama santri mengalami luka cukup serius.
Komandan Koramil Singajaya, Kodim 0611 Garut, Kapten CHb Hasanudin mengatakan, peristiwa penganiayaan berawal pada Selasa (11/5) malam. Saat itu, salah seorang Habib dari salah satu pesantren di Garut yang tengah berkendara di Kecamatan Singajaya tiba-tiba dipepet oleh pemuda yang diduga mabuk.
Setelah kejadian itu, pemuda dan Habib menyelesaikan secara kekeluargaan di salah satu bengkel. Namun setelah pulang, salah seorang anak muda melapor ke teman-temannya dan mendatangi bengkel. Bengkel tersebut diacak-acak.
-
Siapa pelaku penganiayaan? Viral Remaja Pukuli Bocah Lalu Mengaku sebagai Keponakan Mayor Jendera Sekelompok remaja tmenganiaya dan mencaci bocah di Bandung, Jawa Barat.
-
Dimana kejadian penganiayaan terjadi? Nasib sial dialami Damari (59) pengemudi ojek online warga Jurumudi, Kota Tangerang, yang dikeroyok tiga orang pria tidak dikenal saat akan menjemput pelanggan di depan pasar Tanah Tinggi, Kota Tangerang.
-
Siapa yang melakukan penganiayaan? Seorang bocah berusia 8 tahun di Semarang diduga dibakar teman sepermainannya.
-
Siapa yang diduga melakukan penganiayaan? Leon Dozan diduga melakukan penganiayaan terhadap Rinoa Aurora Senduk setelah foto dan video dalam tangkapan layar obrolan di Whatsapp terbongkar.
-
Apa yang diminta polisi ke korban? Setelah itu, ia melaporkan peristiwa tersebut ke polsek terdekat. Beberapa hari kemudian, ia iseng melihat forum jual beli di media sosial Facebook. Tanpa sengaja, ia menemukan ada akun yang menjual motornya. Keesokan harinya, ia melaporkan hal itu ke Polsek. Namun, seusai membuat laporan, ia dimintai uang oleh anggota kepolisian untuk beli bensin dan makan.
-
Mengapa Sahroni mendesak polisi menangkap pelaku? 'Ini parah, makin hari aksi pencurian makin keji dan brutal. Karenanya, saya minta Polres Jakut segera cari dan tangkap pelaku. Karena dia (pelaku) harus segera mempertanggungjawabkan segala perbuatannya. Pastikan dihukum berat.'
"Santri dan juga pemilik bengkel dianiaya. Ada yang dibacok menggunakan senjata tajam. Total ada tiga korban dalam kejadian itu," kata Danramil, Jumat (14/5).
Menurut Danramil, para pelaku penganiayaan sempat ditangkap pihak kepolisian. Namun persoalan tersebut disepakati diselesaikan secara kekeluargaan.
"Tadi pagi, pas korban lagi kontrol datang ratusan santri ke Puskesmas. Setelahnya mereka mendatangi Polsek meminta agar proses hukum dilanjutkan dan kasus tersebut tidak diselesaikan secara kekeluargaan," ungkapnya.
Dua dari tiga korban melakukan pelaporan resmi kepada pihak kepolisian. Pihak kepolisian menangkap satu orang pelaku, didampingi anggota TNI yang bertugas di Koramil Sungajaya.
Ratusan santri yang datang sempat membuntuti petugas yang hendak melakukan penangkapan. Pelaku pun langsung dibawa ke kantor Polsek Singajaya.
Untuk menggindari hal-hal yang tidak diinginkan, aparat TNI mendatangi rumah dua pelaku penganiayaan lainnya dan melakukan komunikasi dengan keluarga. Sehingga bisa mengamankan dua pelaku lainnya tanpa perlawanan.
Kedua pelaku tidak dibawa ke Polsek Singajaya, namun diserahterimakan di wilayah Kecamatan Banjarwangi ke anggota Satreskrim Polres Garut untuk dibawa ke Polres Garut.
"Satu pelaku lainnya masih kita cari bersama Polsek, karena diduga pelaku berjumlah empat orang. Untuk situasi saat ini sudah kondusif, ratusan santri yang tadi sempat mendatangi Polsek sudah membubarkan diri. Untuk selanjutnya kasus ini ditangani oleh pihak kepolisian," tutup Danramil.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Aksi penganiayaan berujung penusukan tersebut diketahui terjadi saat kedua santri berinisial SF, 19, warga Rembang
Baca SelengkapnyaMereka meminta kepolisian mengusut tuntas kasus penusukan dan penganiayaan santri di Prawirotaman.
Baca SelengkapnyaPondok Pesantren Al-Zaytun di Indramayu, Jawa Barat kembali jadi sasaran demonstrasi.
Baca SelengkapnyaKapolsek Sako belum dapat menjelaskan secara gamblang kronologi kejadian dan penyebabnya.
Baca SelengkapnyaPolisi masih menyelidiki kasus ini untuk mengungkap para pelaku.
Baca SelengkapnyaAndri menjelaskan saat ini kedua pelaku ditahan di Polres Tebo untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Baca SelengkapnyaKericuhan yang terjadi saat pengajian Ustaz Syafiq Riza Basalamah di Masjid Assalam Purimas berbuntut panjang.
Baca SelengkapnyaPengasuh ponpes mengaku tak tahu menahu mengapa muncul narasi AKA dibanting. Pihaknya juga sudah menjelaskan duduk perkara yang sebenarnya pada orangtua korban.
Baca SelengkapnyaGanjar mengungkapkan bahwa berdasarkan keterangan korban, mereka dianiaya tanpa peringatan
Baca SelengkapnyaSelain mengaku anggota Basis, korban disebut sempat menantang kelompok lain di luar sekolah.
Baca SelengkapnyaKorban perundungan sudah melaporkan peristiwa yang menimpanya.
Baca SelengkapnyaPihak sekolah berkomitmen secepatnya akan menyelesaikan persoalan ini secara profesional.
Baca Selengkapnya