Buntut Kekurangan Oksigen di RSUP Sardjito, Anggota DPR Minta Menkes Budi Mundur
Merdeka.com - Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PKS, Ansory Siregar, meluapkan kekesalannya terkait meninggalnya 63 pasien RSUP Sardjito, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Beberapa di antaranya diduga tak terselamatkan akibat kurangnya pasokan oksigen.
"Oksigen yang kurang, harusnya sedia payung sebelum hujan, bukan sedia payung setelah hujan, sudah berguguran semuanya, bahkan di Rumah Sakit Sardjito 63 orang gara-gara oksigen meninggal walaupun ada bilang sekitar 40 sampai 50, satu dua orang saja harus dipertanggungjawabkan," katanya saat rapat virtual Komisi IX dengan Menkes Budi Gunadi Sadikin, Senin (5/7).
Ansory bahkan meminta Budi Gunadi Sadikin mundur dari jabatan Menkes. Dia dinilai turut bertanggung jawab atas kekurangan oksigen itu.
-
Bagaimana Bumi kehabisan oksigen? 'Kami menemukan deoksigenasi di masa depan adalah konsekuensi yang tak terhindarkan dari peningkatan fluks matahari.'
-
Apa yang disinggung Anies Baswedan? Anies Baswedan menyinggung soal pemimpin yang tidak memenuhi janjinya.
-
Bagaimana menurut Anies Baswedan asap bisa sampai ke Kalimantan? Selain itu, dia juga menegaskan kembali bahwa asap dibawa angin.
-
Siapa yang menandatangani SKCK Anies Baswedan? 'Tadi saya diberitahu untuk SKCK bagi capres cawapres itu penandatanganannya tidak bisa diwakilkan tapi ditandatangani langsung Kabaintelkam. Jadi berkas berkas itu walaupun sudah lengkap sedang proses verifikasi,'
-
Kenapa Anies Baswedan jadi menteri? Kesungguhannya dalam memajukan sektor pendidikan terwujud ketika Jokowi memilihnya sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dalam Kabinet Kerja periode 2014-2019.
-
Siapa yang bertanggung jawab? Faktor kelalaian petugas menjadi penyebab utama terjadinya tragedi ini. Salah satu penyebabnya adalah kurangnya komunikasi antara petugas stasiun dan masinis, yang menyebabkan ketidakpahaman mengenai posisi kereta.
"Saya mohon di sini Menkes harus mundur untuk mempertanggungjawabkan meninggalnya 63 orang masyarakat di Rumah Sakit Sardjito karena kekurangan oksigen," ujarnya.
"Gak tahu siapa yang bermain oksigen ini, ini harus dipertanggungjawabkan. Untuk mempertanggungjawabkan ini Menkes harus mundur," tegasnya.
Ansory khawatir rumah sakit lain mengalami hal serupa. Belum lagi, kata dia, ada masyarakat yang meninggal karena isolasi mandiri tanpa pengawasan.
"Itu baru Rumah Sakit Sardjito, belum lagi yang isoman-isoman, saya tidak bisa lagi menghitung orang yang meninggal karena kekurangan oksigen, jangan sampai lagi timbul kekurangan lain setelah ini," tutupnya.
Sebelumnya, kekosongan oksigen terjadi di RSUP Sardjito, Sabtu (3/7) malam hingga Minggu (4/7) pagi. Dalam dua hari terakhir, 63 pasien di RS itu meninggal dunia.
Direktur RSUP Dr Sardjito Rukmono Siswishasto mengakui ada 63 pasien meninggal dunia di RSUP Sardjito pada periode Sabtu (3/7) pagi hingga Minggu (4/7) pagi. Namun tidak semua disebabkan kosongnya stok oksigen.
"Sedangkan yang meninggal pascaoksigen sentral habis pukul 20.00 WIB, maka kami sampaikan jumlahnya 33 pasien," kata Rukmono, Minggu (4/7).
Rukmono menjelaskan, meski krisis oksigen, para pasien tetap tersuplai oksigennya. Suplai ke pasien menggunakan oksigen tabung.RSUP Sardjito mendapatkan bantuan oksigen tabung dari Polda DIY, RS Akademik UGM dan RSGM/FKG UGM.
Kondisi krisis oksigen ini teratasi sekitar pada Minggu (4/7) pukul 03.40 WIB. Truk oksigen liquid pertama sudah masuk dan mengisi tabung utama, sehingga oksigen sentral sudah berfungsi kembali. Truk pembawa oksigen kedua tiba pada pukul 04.45 WIB dan langsung mengisi tabung sentral oksigen.
Setelah kedatangan dua truk pembawa oksigen ini, pelayanan terhadap pasien bisa kembali menggunakan oksigen sentral.
Krisis oksigen ini sebelumnya telah diprediksi RSUP Dr Sardjito. Rukmono sempat mengirimkan surat permohonan bantuan pengiriman oksigen ke sejumlah pihak, baik Menteri Kesehatan, Kepala BNPB, hingga Gubernur DIY.
Surat permintaan pengiriman oksigen ini beredar di grup-grup Whatsapp. Surat ini memiliki Nomor SR.04.01/XI.4/26715/2021 dengan tanggal 3 Juli 2021. Dalam surat itu, Rukmono mengatakan bahwa meningkatnya kasus Covid-19 mengakibatkan kenaikan kebutuhan oksigen, sehingga terjadi kelangkaan penyediaan oksigen.
Rukmono telah berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk mendapatkan pasokan oksigen dari penyedia maupun tempat lain. Tetapi pihaknya mengalami kendala dan pasokan oksigen ke RSUP Sardjito diperkirakan paling cepat tiba pada Minggu 4 Juli 2021 pukul 12.00 WIB.
"Persediaan oksigen sentral di RSUP Dr Sardjito akan mengalami penurunan pada hari ini, Sabtu tanggal 3 Juli 2021 pukul 16.00 WIB, sampai dengan kehabisan persediaan oksigen pukul 18.00 WIB, sehingga berisiko pada keselamatan pasien yang dirawat, baik pasien Covid-19 maupun Non-Covid-19," tulis Rukmono dalam surat itu.
"Kami sudah melakukan upaya antisipasi maksimal dan penghematan seoptimal mungkin. Untuk itu, kami mengajukan permohonan dukungan agar kebutuhan oksigen dapat dipenuhi, mengingat RSUP Dr Sardjito termasuk RS Rujukan dalam penanganan pasien Covid-19 sampai tingkat kritikal,"sambungnya.
Rukmono berharap pasokan oksigen ke rumah sakit ke depan terus lancar. Dia menyebut saat ini pasien membutuhkan oksigen.
Dia memaparkan, RSUP Sardjito telah menyediakan bed untuk pasien Covid-19 secara optimal, yakni 35 persen dari total tempat tidur. Namun, pasien yang datang jauh lebih banyak dari kemampuan daya tampung mereka.
Selain berkoordinasi dengan banyak pihak tentang pasokan oksigen, Rukmono menambahkan, RSUP Sardjito juga akan melakukan penghematan seoptimal mungkin terhadap penggunaan oksigen. Situasi pandemi yang melanda seluruh negeri ini, semuanya membutuhkan oksigen, pasokan oksigen menjadi terganggu.
"Kami mengimbau bagi masyarakat untuk mengikuti dan mematuhi PPKM sehingga laju Covid dapat kita tekan bersama-sama. Tanpa peran serta masyarakat ini tentu saja pandemi ini akan sulit tertangani," tutup Rukmono.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Juru bicara Sandiaga Denny H Suryo Prabowo meminta isu ordal di TGUPP Anies tidak perlu diperpanjang lagi supaya tidak semakin gaduh.
Baca SelengkapnyaRudy Susmanto-Jaro Ade diusung Gerindra dan tujuh partai politik dan seluruh partai non-parlemen di Pilkada Kabupaten Bogor.
Baca SelengkapnyaGus Muhdlor diperiksa KPK terkait kasus dugaan korupsi pemotongan dana Insentif ASN Sidoarjo.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Dua nama yang santer bakal meramaikan Pilkada Jakarta adalah Anies dan Ridwan Kamil.
Baca SelengkapnyaKetua DPD Gerindra Sumsel Kartika Sandra Desi menilai Eddy Santana tidak mengikuti putusan partai yang telah mengusung Mawardi Yahya-RA Anita Noeringhati.
Baca SelengkapnyaMenurutnya, Hasto diperlakukan hingga mengalami kedinginan layaknya pemeriksaan terduga teroris
Baca SelengkapnyaPutusan itu membawa angin segar untuk Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan untuk mengusung calon gubernur sendiri.
Baca SelengkapnyaIa menjelaskan, saat ini korban tengah menjalani perawatan intensif di RSUD dr Wahidin Sudiro Husodo, Kota Mojokerto.
Baca SelengkapnyaRuhut mengatakan, fakta itu mungkin saja bisa diungkap pasangan Ganjar-Mahfud pada saat debat kemarin. Sayangnya, mereka tak diberikan kesempatan berbicara.
Baca Selengkapnya