Buntut laporan warga diabaikan, Polres Depok dan Bogor koordinasi
Merdeka.com - Polresta Depok sedang berkoordinasi dengan kepolisian Bogor terkait adanya warga yang melapor kasus penipuan, tetapi ketika melapor merasa diacuhkan. Pelapor yang bernama Herdien Dwi Andika awalnya membuat laporan ke Polres Bogor, akan tetapi malah diminta mengadu ke Polresta Depok, dengan alasan proses transfer uang dilakukan di Depok.
Merasa diabaikan, Herdien menulis rasa jengkelnya ke jejaring sosial. Netizen pun ramai menanggapi postingan Herdien.
"Belum ada hasilnya karena verifikasi masih dilakukan. Kita sedang komunikasi dengan Bogor karena awalnya laporan di sana," kata Kepala Bagian Operasional Polresta Depok Kompol Agus Widodo, Rabu (30/9).
-
Siapa pelaku penipuan? Kelima tersangka tersebut telah dilakukan penahanan sejak tanggal 26 April 2024 dan terhadap satu WN Nigeria sudah diserahkan kepada pihak imigrasi untuk diproses lebih lanjut,' tuturnya.
-
Siapa yang melaporkan kejadian penipuan? Baik korban dan calon pembeli sama-sama membuat laporan ke kepolisian.
-
Kenapa Agen Brilink Bantul curiga dengan korban penipuan? Janggal Karena Korban Diminta Transfer saat Menang Hadiah Kejanggalan Susilowati mulanya muncul dari kedua korban yang mendapat hadiah. Namun mereka justru diminta menstransferkan sejumlah uang ke rekening asing. Dia yakin, ketika seseorang mendapatkan hadiah, seharusnya tidak diminta untuk memberikan uang.
-
Siapa yang tertangkap terkait penipuan ini? Ada tiga WNA diduga melakukan pungutan liar berkedok sumbangan agama.
-
Siapa yang terlibat dalam penipuan ini? Ia dituduh sebagai kaki tangan Barbara, namun tampaknya sangat bersedia untuk bersaksi melawan istrinya itu dengan imbalan hukuman yang lebih ringan.
-
Apa yang dilakukan polisi tersebut? Penyidik menetapkan Bripka ED, pengemudi mobil Toyota Alphard putih yang viral, sebagai tersangka karena melakukan pengancaman dengan pisau terhadap warga.
Menurutnya, seluruh jajaran sudah melakukan prosedur sesuai standar operasional. Jika dalam kenyataannya ada warga yang merasa kecewa, pihaknya langsung melakukan kroscek.
"Kita kumpulkan faktanya sampai saat ini. Tidak bisa menjustice kalau itu (laporan) benar semua," katanya.
Pihaknya mengaku belum tahu sampai kapan proses verifikasi selesai dilakukan. Yang jelas, pengumpulan fakta dan verifikasi dilakukan terhadap anggota yang dimaksud yaitu siapa yang menerima pelapor kala itu.
"Belum. Kemarin anggota saya yang melakukan komunikasi dengan Bogor. Saya belum menanyakan lagi pada dia," ujarnya.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sandi tidak menjelaskan alasan dari motif penguntitan yang dilakukan Densus 88.
Baca Selengkapnya