Buntut penembakan di Puncak Jaya, polisi kirim dua peleton Brimob
Merdeka.com - Akibat peristiwa penembakan dilakukan kelompok bersenjata di Puncak Jaya dan Enarotali, membuat situasi menjadi tegang dan agak mencekam. Alhasil, polisi terpaksa mengirim dua peleton Brigade Mobil ke dua daerah itu.
Kapolda Papua, Irjen Pol Yotje Mende, mengakui pihaknya telah mengirimkan pasukan Brimob ke Mulia dan Enarotali. Tetapi menurut dia, hal itu karena permintaan kapolres di kedua daerah itu.
"Kapolres Puncak Jaya dan Kapolres Enarotali meminta tambahan personel pasca kasus penembakan yang dilakukan kelompok bersenjata di kedua wilayah," kata Mende di Jayapura, seperti dilansir dari Antara, Jumat (29/5).
-
Siapa yang meminta Polda Jatim untuk melakukan investigasi? Komisioner Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Poengky Indarti mendorong Polda Jatim untuk segera melakukan investigasi karena dikhawatirkan Briptu FN mengalami depresi pasca persalinan alias baby blues.
-
Siapa yang mendapatkan pesan dari Kapolri? Peraih Adhi Makayasa Akpol 2024 diberi pesan oleh Kapolri. Begini isinya.
-
Apa yang dilakukan polisi tersebut? Penyidik menetapkan Bripka ED, pengemudi mobil Toyota Alphard putih yang viral, sebagai tersangka karena melakukan pengancaman dengan pisau terhadap warga.
-
Apa yang diminta seorang polisi kepada Prabowo? Anggota Polisi tersebut ternyata hanya minta waktu untuk berfoto bersama sang Menhan.
-
Siapa yang menggugat Polda Jawa Barat? Pegi diketahui menggugat Polda Jawa Barat yang menetapkannya sebagai tersangka pembunuhan Vina dan Eky.
-
Bagaimana cara Sahroni meminta Polres Jakut untuk bertindak? 'Ini parah, makin hari aksi pencurian makin keji dan brutal. Karenanya, saya minta Polres Jakut segera cari dan tangkap pelaku. Karena dia (pelaku) harus segera mempertanggungjawabkan segala perbuatannya. Pastikan dihukum berat.'
Mende mengatakan, pasukan Brimob dikirim itu masing masing satu peleton. Sedangkan di wilayah Dekai yang juga kerap menjadi daerah operasi kelompok bersenjata hingga kini belum mengajukan permintaan.
"Masyarakat diminta untuk tidak panik dan tetap percaya kepada polisi untuk menjaga keamanan di wilayah masing-masing," ujar Mende.
Kelompok bersenjata pada Selasa (26/5) malam menyerang rumah warga di kampung Usir, Mulia, Kabupaten Puncak Jaya. Alhasil, seorang warga tewas dan mencederai lima lainnya.
Di hari sama, sekitar pukul 19.00 WIT, di Enarotali, kelompok bersenjata dikabarkan sempat menyandera dua anggota TNI. Tetapi, keduanya berhasil meloloskan diri dengan melompat ke kali. Meski begitu, kabar itu dibantah oleh Pusat Penerangan TNI.
(mdk/ary)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mabes Polri buka suara atas kasus pengeroyokan dilakukan puluhan Brimob kepada seorang anggota TNI.
Baca SelengkapnyaKKB sebelumnya telah mengancam keamanan di wilayah Intan Jaya selama tiga hari berturut-turut.
Baca SelengkapnyaKapolri Listyo sempat memuji cara humanis Polwan saat berhadapan dengan massa.
Baca SelengkapnyaKapolda hanya terdiam sambil menahan senyum, sementara hadirin lainnya tertawa riuh.
Baca SelengkapnyaAda dua peristiwa yang membuat geger. Pertama anggota Densus 88 buntuti Jampidsus dan kedua anggota Brimob geruduk Kejagung
Baca SelengkapnyaSigit juga memerintahkan agar memberikan hukuman yang berat terhadap Dadang karena dianggap telah mencederai institusi Bhayangkara.
Baca SelengkapnyaKapolri Listyo meminta jajarannya jangan ragu menindak pelaku yang merupakan perwira polisi.
Baca SelengkapnyaTak hanya anggota polisi, OTK juga menembak seorang warga sipil.
Baca SelengkapnyaTiga jenazah korban penyerangan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Pos Polisi 99 Ndeotadi 99, Baya Biru, Kabupaten Paniai, Papua Tengah belum dievakuasi.
Baca SelengkapnyaSatu orang ditemukan selamat usai bersembunyi di semak-semak dalam kondisi luka terkena panah.
Baca SelengkapnyaAksi Aparat Gerebek 'Sarang' KKB di Dekai, Dua Anak Buah Kopi Tua Heluka Tewas
Baca SelengkapnyaKorban tertembak dan terlindas mobil polisi kini dirawat di rumah sakit.
Baca Selengkapnya