Buntut penusukan di Depok, TNI AD minta prajurit tahan diri
Merdeka.com - Dua orang anggota TNI AD ditusuk oleh anggota Brimob di tempat biliar Al Diablo Depok. Serma Darma Adi tewas sementara Serda Nikolas luka-luka. Delapan anggota Brimob sudah diperiksa dalam kasus itu.
Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat Brigjen TNI Alfret Denny Tuejeh menyampaikan TNI AD tetap berkomitmen dan percaya akan integritas Polri dalam penanganan kasus ini.
TNI Angkatan Darat menyadari bahwa rasa duka dan kehilangan yang dirasakan keluarga korban tidak hanya dirasakan oleh prajurit TNI AD semata, namun juga dirasakan oleh rekan-rekan Polri dan rakyat Indonesia.
-
Siapa anggota TNI AD yang tewas di Bekasi? Seorang anggota TNI Angkatan Darat (AD) berinisial Praka S (27) tewas dengan luka-luka dan berlumuran darah di tubuhnya.
-
Di mana anggota TNI AD ditemukan tewas? Korban tewas setelah menjalani perawatan di Unit Gawat Darurat RSUD Kota Bekasi.Anggota TNI dari kesatuan POM AD III/Siliwangi itu pertama kali ditemukan tergeletak berlumuran darah oleh warga di halaman bengkel mobil, Jalan Pangkalan 5, Kelurahan Ciketing Udik, Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasi, Jumat (29/3) sekira pukul 03.30 WIB.
-
Kenapa anggota TNI AD ditemukan tewas? Saat ditemukan pada tubuh korban terdapat luka di bagian lengan kanan dan kepala bagian belakang.
-
Kapan anggota TNI AD ditemukan tewas? Anggota TNI dari kesatuan POM AD III/Siliwangi itu pertama kali ditemukan tergeletak berlumuran darah oleh warga di halaman bengkel mobil, Jalan Pangkalan 5, Kelurahan Ciketing Udik, Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasi, Jumat (29/3) sekira pukul 03.30 WIB.
-
Siapa yang melakukan penusukan? Informasi yang dihimpun menyebutkan, korban yang berusia 8 tahun itu mengalami kebutaan pernanen pada mata sebelah kanannya. Kejadian itu sendiri, terjadi pada 7 Agustus lalu.
-
Siapa yang menjadi korban tewas? Korban meninggal dunia:1. Catur Pancoro (47) warga Tulangan, Sidoarjo.2. Hadi umar F (21), warga Mojo Lebak Mojokerto.3. Aditya Sapulete (38), warga Cungkup Pucuk, Lamongan.
"Saya berharap peristiwa ini adalah yang terakhir, TNI AD telah menekankan ke seluruh jajaran agar dapat menyikapi kejadian dengan bijak dan jangan mengambil langkah-langkah atau tindakan yang justru akan merugikan diri sendiri maupun Institusi," kata Brigjen Alfret.
Kedepan, soliditas dan sinergitas TNI-Polri harus direalisasikan sebagai bagian dari keluarga besar yang erat dan lekat, baik ditingkat pucuk pimpinan maupun anggota, karena sudah sekian lama rakyat Indonesia merindukannya," ujar Kadispenad.
Pada kesempatan ini atas nama Angkatan Darat, Kadispenad juga telah menyampaikan ke seluruh jajaran untuk lebih dapat menyaring dan menjaring berita secara cerdas dan bijak.
"Sesungguhnya situasi seperti saat ini, sangat mudah dimanfaatkan pihak lain untuk memprovokasi dan mengadu domba Institusi TNI dan Polri" kata Lulusan Akmil 1988 ini.
Kadispenad juga berharap agar pengeroyokan anggota polisi yang terjadi beberapa hari lalu di Cijantung agar tidak begitu saja dikaitkan dengan peristiwa di Depok. Sebagaimana telah disampaikan oleh Kodam Jaya melalui Kapendam Jaya, yang melakukan itu adalah kelompok orang tidak dikenal atau OTK.
"Kita tidak boleh berasumsi bahwa setiap peristiwa selalu terkait, oleh karenanya semuanya harus bisa menahan diri untuk tidak berpolemik. Kasihan masyarakat, jika kita disibukan dengan masalah internal. Kapan kita bisa fokus menata masa depan bangsa Indonesia yang lebih baik," tegasnya.
Kadispenad juga menegaskan, khususnya TNI-Polri, tidak hanya ditingkat menengah ke atas, namun juga sampai tingkat bawah harus berfikir jernih dan obyektif, sehingga dapat mengeliminir berbagai kemungkinan resiko .
"Peristiwa ini merupakan momentum yang sangat berharga bagi TNI-Polri, kita harus menata sinergitas dan soliditas ini secara terstruktur bukan saja dalam pelaksanaan tugas, tetapi juga dalam berinteraksi di luar tugas," tegas Kadispenad.
TNI Angkatan Darat menyerahkan semua permasalahan ini melalui jalur hukum yang sepatutnya. Siapa pun harus mampu menahan diri untuk tidak memperkeruh situasi. Semua pihak harus senantiasa menciptakan suasana yang aman dan damai agar masyarakat juga merasa nyaman dan tenang.
Saat ini kondisi Sersan Nikolas berangsur-angsur membaik. TNI AD memastikan bahwa korban akan mendapatkan pelayanan yang prima.
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Motif penyerangan yang terjadi pada Jumat malam itu masih simpang siur. Selain satu tewas, sejumlah warga juga luka-luka.
Baca SelengkapnyaIa menyebut, dari puluhan prajurit yang diamankan itu nantinya akan dipilah. Hal ini untuk mengetahui siapa yang terlibat langsung dalam kejadian tersebut.
Baca SelengkapnyaHingga kini belum diketahui secara pasti motif penyerangan tersebut.
Baca SelengkapnyaPrajurit yang diduga terlibat penyerangan itu berasal dari Yon Armed (Batalyon Armed 2/Kilap Sumagan).
Baca SelengkapnyaSekelompok TNI masuk ke perkampungan Desa Selamat pada Jumat (8/11) malam sekitar pukul 21.30 WIB.
Baca SelengkapnyaDalam insiden itu diketahui telah membuat satu orang warga sipil bernama Raden Barus (61) meninggal dunia dan delapan warga lainnya mengalami luka-luka.
Baca SelengkapnyaBudi Gunawan menjelaskan saat ini situasi di lokasi bentrok Desa Cinta Adil, Kecamatan Biru-Biru, Deli Serdang, sudah kembali kondusif.
Baca SelengkapnyaPolisi menjelaskan kronologi penganiayaan yang dilakukan sekelompok orang terhadap dua anggota TNI yakni Prada DSK dan Pratu AS di Medan.
Baca SelengkapnyaBudi Gunawan memastikan proses hukum terhadap insiden ini terus berjalan.
Baca SelengkapnyaKasus ini masih didalami oleh Rindam IM dan Pomdam IM
Baca SelengkapnyaKeluarga Bripda IDF Minta Polisi Pelaku Penembakan Dihukum 'Pati Nyawa' Adat Dayak
Baca SelengkapnyaDenpom IV/Surakarta menetapkan enam prajurit TNI sebagai tersangka penganiayaan relawan Ganjar-Mahfud di Boyolali
Baca Selengkapnya