Buntut tewasnya pelajar SMA di Bogor, nongkrong di atas jam 23.00 akan dibubarkan
Merdeka.com - Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto turut prihatin atas peristiwa yang menimpa Raihan Febriansyah (18). Pelajar SMA YPHB Kota Bogor itu tewas setelah dibacok oleh sekelompok orang usai nonton bareng Piala Dunia, Minggu (15/7) dini hari.
Bima mengatakan, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor akan berkoordinasi dengan aparat kepolisian untuk mengintensifkan patroli di malam hari.
"Kasus ini kita sikapi serius. Kita akan tingkatkan patroli malam hari," ucap Bima, Senin (16/7).
-
Dimana keributan terjadi? Seorang anggota TNI Koramil 01/Purwodadi mengalami nasib yang kurang baik saat bertugas mengamankan acara hiburan solo organ di Dusun Tanjungan, Desa Ngembak, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Grobogan Jawa Tengah.
-
Siapa yang terlibat keributan? 'Minggu (7/7), terjadi perselisihan antara saudara MK dan DN di salah satu acara hajatan di wilayah hukum Polsek Majalaya,' demikian dikutip dari keterangan video.
-
Dimana bentrokan terjadi? Pada Minggu (15/10), sebuah bentrokan antar kelompok terjadi di Muntilan, Kabupaten Magelang.
-
Dimana razia dilakukan? Petugas Satpol PP menggerebek sejumlah kamar kos yang berada di Jalan Gajah Mada, Kelurahan Kepuharjo, Kabupaten Lumajang.
-
Siapa yang terjaring razia? Hasilnya, puluhan muda-mudi yang bukan suami istri terjaring razia saat asyik berduaan di sejumlah kamar kos.
Bima menyebut, pihaknya akan menindak tegas terhadap setiap kelompok yang kedapatan nongkrong di tempat-tempat umum atau fasilitas publik. Sebab, salah satu pemicu keributan atau perkelahian antar kelompok bisa berawal dari nongkrong-nongkrong di pinggir jalan atau tempat lainnya.
"Saya imbau kepada masyarakat tidak nongkrong di atas jam 11 malam, karena banyak peristiwa yang terjadi berawal dari itu. Kita akan bubarkan, baik itu di taman-taman maupun tempat publik lainnya," kata Bima.
Sementara itu, Kapolres Bogor Kombes Ulung Sampurna Jaya mengatakan, kepolisian masih menyelidiki kasus tewasnya Raihan.
Sejauh ini polisi juga belum menemukan titik terang penyebab peristiwa tersebut. Namun, dugaan sementara, kejadian itu murni karena perkelahian.
"Tidak ada barang-barang korban yang hilang. Tapi kita belum bisa memastikan apakah korban dikeroyok atau tidak. Pelaku berjumlah tujuh orang," ungkap Ulung.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebelum ditemukan tewas mengambang, Sabtu (21/9), sekira pukul 03.00 WIB ketujuh korban dan puluhan remaja lainnya berkumpul di sebuah warung.
Baca SelengkapnyaPemuda di Bekas Dibegal Usai Nongkrong, Motor Milik Orang Tuanya Raib Digondol Pelaku
Baca SelengkapnyaSeorang pria berinisial I (23) tewas setelah dibacok sejumlah pria di Jalan Kartini 2, Kecamatan Semarang Timur, Kota Semarang, Kamis (22/2) pukul 03.30 WIB.
Baca SelengkapnyaKorban sempat mendapat pertolongan di RSUD Kabupaten Bekasi. Namun tidak lama, korban mengembuskan napas terakhir.
Baca SelengkapnyaPolisi menyita barang bukti senjata tajam jenis corbek panjang dan celurit yang digunakan untuk melukai korbannya.
Baca SelengkapnyaPolisi mengidentifikasi asal sekolah pelajar yang diamankan. Dari 10 sekolah, hanya dua di antaranya yang berada di Kota Semarang.
Baca SelengkapnyaRhama mengaku akan memberikan sanksi tegas terhadap pengelolanya.
Baca SelengkapnyaMasyarakat dan pelajar diimbau memperhatikan aturan jam malam ini.
Baca SelengkapnyaSeorang pemuda berinisial NS (21) tewas setelah dibacok sekelompok orang tak dikenal di warung kopi Jalan Mangkrik, Bekasi.
Baca SelengkapnyaMereka melakukan TOTR dengan maksud untuk mencari kelompok lain agar terjadi kerusuhan.
Baca SelengkapnyaPara pelajar tersebut terlibat tawuran setelah sebelumnya janjian di media sosial.
Baca SelengkapnyaHasil olah tempat kejadian perkara dan pemeriksaan awal Polsek Serpong, didapati enam orang terduga pelaku yang diduga terlibat dalam aksi kekerasan tersebut.
Baca Selengkapnya