Buntut Viral Sosialita Helena Lim Disuntik Vaksin, Polisi akan Panggil Pihak Apotek
Merdeka.com - Polisi menindaklanjuti viralnya di sosial media seorang selebgram atas nama Helena Lim yang mendapatkan vaksinasi virus Corona atau Covid-19. Hal itu jadi kontroversi lantaran perempuan dengan julukan Crazy Rich Jakarta Utara itu tidak masuk kategori prioritas penerima vaksin.
Kasat Reskrim Polres Jakarta Barat AKBP Teuku Arsya memastikan penyidik bergerak secara profesional menangani temuan tersebut. Pemeriksaan pun dijadwalkan terhadap pihak Puskesmas dan apotek terkait.
"Kami merespons terkait video viral, terkait dengan seseorang yang diduga bukan tenaga kesehatan mendapatkan vaksin di Puskesmas Kebon Jeruk. Saat ini pihak dari Satreskrim Polres Metro Jakarta Barat sudah mengirimkan undangan klarifikasi kepada yang pertama pihak Puskesmas, yang kedua ke pihak Apotek Bumi," tutur Arsya saat dikonfirmasi, Rabu (10/2).
-
Apa yang diteliti? Analisis terhadap lebih dari 4.000 artefak batu yang ditemukan di sebuah pulau di barat laut Australia memberikan gambaran kehidupan suku Aborigin puluhan ribu tahun yang lalu.
-
Kenapa Kompolnas meminta klarifikasi soal kasus Vina? 'Kompolnas sudah menyampaikan permintaan klarifikasi kepada Polda Jabar, perihal penanganan kasusnya yang telah memiliki Putusan Pengadilan yang telah inkrah,' kata Anggota Kompolnas, Yusuf Warsyim saat dihubungi, Selasa (21/5).
-
Dimana Hanan diperiksa? Mantan Ketua Ferrari Owners Club Indonesia (FOCI), Hanan Supangkat akhirnya terlihat batang hidungnya ke gedung Merah Putih, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Senin (25/3) kemarin.
-
Kenapa penelitian ini dilakukan? Penelitian ini bertujuan untuk melihat sisi lain secara ilmiah bagaimana yang terjadi ketika orang-orang diambang kematian.
-
Dimana pengecekan dilakukan? Pengecekan tersebut dilakukan di SPBU simpang PT Kelurahan Pangkalan Kasai, Kecamatan Seberida dan agen elpiji, PT Tendano.
-
Mengapa penelitian ini penting dilakukan? Hasil penelitian ini menegaskan bahwa meskipun perubahan iklim berkaitan dengan perbedaan ukuran otak, faktor iklim tidak sepenuhnya menjelaskan semua variasi evolusi yang terjadi. Oleh karena itu, penelitian lebih lanjut sangat diperlukan untuk mengidentifikasi faktor-faktor lain yang turut berkontribusi pada dinamika tersebut.
Menurut Arsya, pemeriksaan tersebut dimaksudkan agar penyidik mendapatkan gambaran yang lebih jernih atas peristiwa yang terjadi. Termasuk menelusuri ada tidaknya tindak pidana dalam kejadian tersebut.
"Jadi saat ini masih berupa lidik ya, kami dapatkan informasi, saat proses awal, jadi menurut saya perlu saya sampaikan masih terlalu dini. Nanti setelah mereka datang memberikan klarifikasi, nanti akan kita sampaikan lebih lanjut," kata Arsya.
Sebelumnya, viral di media sosial, video Helena Lim yang mendapat julukan Crazy Rich Jakarta Utara tengah mengantre untuk melakukan vaksinasi Covid-19 di Puskesmas Kecamatan Kebon Jeruk.
Hal ini terungkap lewat unggahan Instagram stories dokter spesialis penyakit dalam yang juga penyintas Covid-19, RA Adaninggar Primadia Nariswari, @ningzsppd, pada Senin (8/2).
Video berdurasi singkat ini pun viral di media sosial dan tuai komentar warganet. Tak ketinggalan, dokter Tirta juga memberi komentar terkait kasus ini.
Menanggapi kasus ini, Kasudin Kesehatan Jakarta Barat memberi klarifikasi. Kristi Wathini selaku Kasudin Kesehatan Jakarta Barat menyebut, Helena Lim berserta keluarga termasuk ke dalam kategori orang yang mendapatkan prioritas vaksin Covid-19.
"Mereka masing-masing membawa surat keterangan bekerja di apotek. Dan apotek merupakan salah satu sarana kefarmasian yang masuk dalam prioritas pertama," ujar Kristi Wathini selaku Kasudin Kesehatan Jakarta Barat pada Senin (8/2).
Reporter: Nanda PerdanaSumber : Liputan6.com
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi belum menetapkan tersangka dugaan pelecehan seksual terhadap istri pasien yang tengah hamil, TA (22), dengan terlapor dokter spesialis ortopedi MY.
Baca SelengkapnyaPegi Setiawan menjalani pemeriksaan oleh tim psikologi selama dua hari pada akhir pekan lalu.
Baca SelengkapnyaKPK memanggil anggota DPR Komisi IV Fraksi PDIP Vita Ervina, terkait dugaan korupsI di Kementan
Baca SelengkapnyaPernyataan itu didapat saat polisi melakukan olah TKP belum lama ini
Baca SelengkapnyaBerkaitan dengan update kasus Aulia ada 46 saksi telah diperiksa termasuk dari pihak Universitas Diponegoro (Undip).
Baca Selengkapnya