Bunuh Anak Kandung, Solihin Berdalih Dapat Bisikan Gaib Agar Masuk Surga
Merdeka.com - Solihin (40) membunuh NF, anak kandungnya yang masih berusia tiga tahun, dengan menebas leher hingga tewas. Pelaku berdalih membunuh anaknya karena mendapat mimpi bisa langsung masuk surga dan dosa pelaku diampuni.
Solihin mengakui perbuatannya kepada petugas kepolisian. Hanya saja, pelaku berbelit-belit sehingga menyulitkan penyidik menyimpulkan motifnya.
Kasatreskrim Polres Musi Banyuasin (Muba), AKP Delly Haris mengungkapkan, pelaku langsung terbangun dari tidurnya setelah mendapat mimpi dan bisikan gaib. Pelaku mengambil sebilah parang dan membacok leher anak bungsu dari dua saudara itu dari arah belakang hingga nyaris putus dan tewas di lokasi.
-
Kenapa keluarga korban minta pelaku dipenjara? 'Kalau misal ada undang-undangnya saya minta untuk dipenjarakan saja. Biar ada efek jera. Karena itu anak telah melakukan kejadian yang sangat brutal,'
-
Kenapa pelaku membunuh korban? Aksi nekat tersebut terjadi lantaran korban meminta uang tambahan sebesar Rp100.000.
-
Kenapa korban dibunuh? 'Oleh karena pelaku menolak untuk membayar 100 ribu selanjutnya korban memaki-maki dan mengancam pelaku dengan kata-kata yang kasar dan mengancam untuk memanggil abang-abang (keluarga) yang daripada korban,' kata Dirreskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Wira Satya Triputra, Kamis (25/4).
-
Siapa yang mungkin merasakan dampak mimpi anak diculik? Mimpi ini dapat diinterpretasikan secara umum sebagai rasa kehilangan kontrol atau ketidakmampuan untuk melindungi orang yang kita sayangi. Mimpi anak diculik dan dikunci di ruangan juga dapat menggambarkan perasaan terkekang, terisolasi, atau terjebak dalam situasi yang tidak diinginkan.
-
Siapa korban pembunuhan? Pelaku ditangkap oleh tim gabungan Resmob Polrestabes Semarang dan Jatanras Polda Jateng di hari yang sama dengan kejadian yaitu Senin (24/7). “Jadi kejadian jam 03.00 wib. Pelaku kami tangkap dalam pelariannya di Solo Jateng pukul 06.00 Wib.“
-
Kenapa pelaku meminta korban menggugurkan kandungan? Permintaan untuk menggugurkan kandungan, ungkap Maulana, karena pelaku malu dengan kondisi RN yang tengah mengandung janinnya dari hasil hubungan gelap di luar nikah.
"Pelaku dapat mimpi disuruh membunuh anaknya agar langsung masuk surga, pelaku juga bilang dosa-dosa pelaku diampuni setelah membunuh. Itu pengakuan pelaku saat diperiksa," ungkap Delly, Senin (10/12).
Namun penyidik mendapat pernyataan dari keluarga bahwa pelaku mengidap gangguan jiwa. Kejiwaan pelaku terganggu disebabkan benturan di kepala saat terjatuh dari bangunan rumah walet beberapa bulan lalu.
"Untuk memastikannya, pelaku akan kita bawa ke Rumah Sakit Ernaldi Bahar atau rumah sakit jiwa di Palembang. Biar dokter yang menganalisa dan menjadi keputusan dalam kasus ini," ujarnya.
Beberapa saat sebelum tewas korban sempat memanggil neneknya yang sedang santap sahur. Hanya saja, panggilan itu diabaikan karena dianggap tidak terjadi apa-apa.
"Ternyata korban minta tolong ke neneknya, tapi belum tahu apakah sudah dibacok atau sebelum," kata dia.
Diketahui,warga Dusun III, Blok A, RT 1, Desa Karya Maju, Kecamatan Keluang, Muba, Sumatera Selatan, digegerkan dengan peristiwa pembunuhan yang menewaskan seorang bocah masih berusia tiga tahun. Ironisnya, pelaku tak lain adalah ayah kandungnya sendiri.Korban berinisial NF (3), sedangkan ayahnya yang merupakan pelaku adalah Solihin (40). Solihin kini telah diamankan polisi untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Peristiwa itu terjadi di rumah mereka di Desa Karya Maju, Keluang, Muba, Senin (10/12) pukul 03.00 WIB. Salah itu, ibu korban atau istri pelaku, Juningsih, sedang salat tahajud di kamar rumahnya, sedangkan ibu pelaku, Siti Aminah, sedang menyantap sahur untuk puasa Senin Kamis.
Tiba-tiba, pelaku membawa parang berlumuran darah dari arah ruang tengah. Istri dan orangtua pelaku pun berusaha merebut senjata itu. Alhasil, parang itu berhasil dikuasai istrinya.
Penasaran dengan darah segar yang bercucuran dari parang, Juningsih mencari penyebabnya. Betapa kagetnya dia melihat anak perempuannya sudah tewas dengan kondisi leher nyaris putus.
Seketika Juningsih jatuh pingsan karena tak kuasa melihat nasib anaknya. Sedangkan Siti Aminah hanya bisa meratapi dan teriak minta tolong.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pelaku terindikasi mengalami skizofrenia, sekitar dua bulan lalu
Baca SelengkapnyaAtas rekomendasi dokter, ibu muda rekomendasi dokter, ibu muda itu membutuhkan perawatan sekitar dua minggu.
Baca SelengkapnyaPeristiwa tragis itu terjadi di Burgundy Residence
Baca SelengkapnyaSiksa Diri Sendiri di Tahanan, Ibu Pembunuh Anaknya Usia 5 Tahun Ditusuk 20 Kali Jalani Perawatan
Baca SelengkapnyaBocah tak berdosa itu tewas di tangan ibu kandungnya yang berinisial SNF (26) pada Kamis (7/3) pagi.
Baca SelengkapnyaSuami tidak pernah membawa istri berobat karena hanya menganggap mengalami gangguan pikiran sesaat.
Baca SelengkapnyaIbu di Bekasi tega menikam anak kandungnya yang masih berusia 5 tahun karena bisikan gaib.
Baca SelengkapnyaAnak berusia tiga tahun tersebut dibunuh oleh sang ayah saat tengah tertidur menggunakan golok.
Baca SelengkapnyaAda dugaan, pelaku mengidap gangguan jiwa. Tetapi kebenarannya masih didalami
Baca SelengkapnyaSaat diperiksa polisi, pelaku alias ibu kandung korban kerap tertawa sendiri
Baca SelengkapnyaPeristiwa tersebut terjadi saat korban dan ibunya tidur di kamar rumahnya, Selasa (19/11) dini hari
Baca SelengkapnyaPembunuh Tetangga di Ogan Ilir Ngaku Didatangi dalam Mimpi: Korban yang Minta Maaf
Baca Selengkapnya