Bunuh anak korban, perampok sadis tewas ditembak polisi
Merdeka.com - Perampok sadis, Mesran alias Lilik (40) tewas setelah lima peluru polisi bersarang di tubuhnya. Pelaku sudah lama menjadi buronan dari belasan aksi kejahatan, salah satunya menembak mati anak korban yang dirampoknya.
Mesran digerebek di rumahnya di Talang Kelapa, Banyuasin, Sumatera Selatan, Rabu (4/4). Lantaran melarikan diri, dia ditembak polisi. Tiga peluru bersarang di punggung, satu di tangan, dan satu lobang di dada.
Kapolda Sumsel Irjen Pol Zulkarnain Adinegara mengungkapkan, pelaku menjadi otak perampokan di rumah korban Bahrin di Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur (OKUT) 2013 silam. Selain menguras harta benda, pelaku juga menembak mati anak korban.
-
Bagaimana pelaku merampok korban? Ngajib mengaku saat mengambil tas korban, pelaku mengancam dengan menggunakan senjata tajam.
-
Siapa korban pembunuhan? Pelaku ditangkap oleh tim gabungan Resmob Polrestabes Semarang dan Jatanras Polda Jateng di hari yang sama dengan kejadian yaitu Senin (24/7). “Jadi kejadian jam 03.00 wib. Pelaku kami tangkap dalam pelariannya di Solo Jateng pukul 06.00 Wib.“
-
Siapa perampok dalam peristiwa ini? Empat orang disandera oleh perampok selama enam hari.
-
Siapa yang menjadi korban tewas? Korban meninggal dunia:1. Catur Pancoro (47) warga Tulangan, Sidoarjo.2. Hadi umar F (21), warga Mojo Lebak Mojokerto.3. Aditya Sapulete (38), warga Cungkup Pucuk, Lamongan.
-
Siapa yang menjadi korban perampokan? Korbannya adalah seorang perempuan berinisial RS (43), pegawai koperasi simpan pinjam.
-
Siapa yang melakukan penusukan? Informasi yang dihimpun menyebutkan, korban yang berusia 8 tahun itu mengalami kebutaan pernanen pada mata sebelah kanannya. Kejadian itu sendiri, terjadi pada 7 Agustus lalu.
"Pelaku Mesran ini sudah lama buron, keberadaannya diketahui setelah tiga tersangka kita tangkap. Karena mau kabur dan tidak peduli peringatan, kita tembak dan akhirnya mati," ungkap Zulkarnain, Kamis (5/4).
Dikatakannya, pelaku Mesran juga buronan Polsek Sukarami Palembang karena ada sebelas laporan kejahatan yang dilakukannya. Semuanya adalah pencurian dengan kekerasan.
"Nah, untuk TKP di OKUT itu, ternyata sebelumnya pelaku pernah merampok korban yang sama. Artinya mereka dua kali merampok korban," ujarnya.
Dalam kasus ini, polisi masih memburu empat pelaku, di antaranya berinisial SD, AY dan SH. Sebelumnya, petugas meringkus empat tersangka.
"Ke manapun mereka kabur pasti kita tangkap, hidup atau mati," tegasnya.
Diberitakan sebelumnya, dalam kasus itu petugas awalnya meringkus seorang ibu rumah tangga, Dewi (32), saat bermain HP hasil rampokan suaminya, Suwandi (36), di Desa Telang, Kecamatan Mekar Sari, Kabupaten Banyuasin.
Dari keterangan Dewi, polisi akhirnya meringkus suaminya, Suwandi, dan secara berturut-turut ditangkap juga dua komplotannya, Romli (37) dan Rusdi (37). Kaki ketiga tersangka ditembak polisi lantaran berupaya melawan.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
AG tercatat sudah sembilan kali melakukan perampasan sepeda motor dan melukai korbannya.
Baca SelengkapnyaPolisi menembak mati seorang maling spesialis pencurian kendaraan bermotor (curanmor) yang biasa membekali diri dengan bom ikan.
Baca SelengkapnyaPelaku R diduga terlibat dalam perkara perampokan bersenjata api di lima tempat di Sumatera Barat selama beberapa tahun.
Baca SelengkapnyaTersangka ditembak karena melawan ketika diminta menunjukkan lokasi pelaku lain.
Baca SelengkapnyaPara pelaku ditembak di bagian kaki karena melawan.
Baca SelengkapnyaPolisi mengungkap kasus penembakan sekuriti perusahaan Parna Agro Mas (PAM) di Sarolangun, Jambi. Tiga orang ditangkap terkait peristiwa itu.
Baca SelengkapnyaPemicu pembunuhan karena uang dalam celengan pelaku dicuri dan hingga memancing kemarahan dan perkelahian.
Baca SelengkapnyaWarga mengaku resah dengan kejadian tersebut, terlebih pelaku melakukan pembunuhan terhadap anak kandungnya yang masih balita.
Baca Selengkapnya"Dari hasil keterangan pelaku mereka sudah melakukan tiga kali," kata Rovan
Baca SelengkapnyaPolisi membongkar cara sadis para pelaku membunuh bocah perempuan Aqilatunnisa Prisca Herlan (5) di Cilegon, Banten.
Baca SelengkapnyaPolisi mengungkap kasus pembegalan yang menimpa calon siswa (casis) Bintara Polri, Satrio Mukti Raharjo.
Baca SelengkapnyaSeorang anak berusia 5 tahun ditemukan tewas dengan bersimbah darah di sebuah rumah kawasan Bekasi,
Baca Selengkapnya