Bunuh Saudari Tiri dan Bacok Ibu Hamil, Pelaku Tewas Usai Dilempari Batu Oleh Warga
Merdeka.com - Kasus pembunuhan terjadi di Kabupaten Sumba Barat Daya, NTT, Kamis (24/12) kemarin. Seorang pria diduga orang dengan gangguan jiwa (ODGJ), membunuh seorang nenek dan melukai seorang ibu hamil.
Massa yang tidak terima dengan aksi pelaku kemudian mengepung dan membakar rumah pelaku. Massa kemudian menyerang pelaku hingga pelaku tewas.
Peristiwa ini terjadi di Kampung Bikarara, Desa Mali Iha, Kecamatan Kodi, Kabupaten Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur.
-
Siapa pelaku pembunuhan di Batubara? “Kematian korban sangat tragis. Namun hingga saat ini pelaku juga belum ditangkap,“
-
Dimana korban dibunuh? Keduanya sepakat untuk bertemu di indekos milik N yang berlokasi di Jalan Raya Perjuangan, Gang Kaum No 35, Kecamatan Teluk Pucung, Bekasi Utara dengan tarif Rp300 ribu sekali main.
-
Bagaimana korban dibunuh? 'Dengan adanya perkataan dari korban tersebut maka pelaku menjadi sakit hati dan sangat kesal sehingga secara spontan pelaku membunuh korban dengan cara mencekik dan menjerat leher korban dengan tali sepatu sehingga korban meninggal dunia,' jelas Wira.
-
Siapa yang dibunuh secara sadis? Hasil analisis menunjukkan, kedua mumi laki-laki ini mengalami kematian di tempat akibat tindakan kekerasan yang disengaja.
Pelaku pembunuhan yang juga meninggal dunia dihakimi massa bernama Gerson Dubu Wora (40). Dia membunuh Paulina Pati Bebe (65).
Pelaku juga membacok korban lain yang sedang hamil tujuh bulan bernama Margareta A. Kaka (26). Korban mengalami luka tusukan pada punggung belakang bagian kiri.
Yosep Pinjul (69), suami dari korban Paulina Pati Bebe menjelaskan kronologi peristiwa tersebut. Insiden itu terjadi sekitar pukul 13.00 Wita, saat Yosep sedang tidur di dalam rumah.
Dia kemudian dikagetkan teriakan minta tolong dari istrinya. Selanjutnya Yosep bangun dan mendapati istri dan anak (Margareta) sudah mengalami luka.
Yosep juga melihat pelaku memegang parang dan berdiri pada sudut rumah. Yosep pun keluar dari rumah dan memberitahukan kepada masyarakat sekitar.
Masyarakat langsung berdatangan ke rumah Yosep mengevakuasi kedua korban. Satu jam kemudian, massa melakukan pengepungan di rumah Yosep karena pelaku masih berada dalam rumah.
Kemudian massa memancing pelaku untuk keluar dari rumah Yosep dengan cara membakar rumah pelaku. Karena merasa terdesak akibat kebakaran api, pelaku keluar dari rumah dengan membawa tombak dan parang.
Kemudian massa melempar pelaku dengan menggunakan batu dengan tujuan melumpuhkan pelaku. Namun pelaku meninggal dunia di tempat kejadian perkara karena kehabisan darah.
Polisi tiba di lokasi kejadian. Polisi mengamankan situasi dan mencari saksi-saksi. Diperoleh informasi tindak pidana pembunuhan terjadi karena pelaku mengalami gangguan jiwa.
Sebelumnya pelaku pernah melakukan pembakaran rumah di Kampung Walu Ate, Desa Koki, Kecamatan Kodi, Kabupaten Sumba Barat Daya dan sempat diamankan di sel Polsek Kodi.
Selain itu, pelaku dan para korban merupakan saudara tiri. Sejumlah warga mengkuatirkan jenazah pelaku ditolak disemayamkan di rumah karena dianggap telah melanggar adat.
"Ada dua korban yang dibacok oleh pelaku yang diduga mengalami gangguan jiwa. Satu orang korban (Paulina) meninggal di tempat kejadian perkara dan satu orang (Margareta) kritis dan sedang dirawat di rumah sakit Karitas Waitabulla, Sumba Barat Daya," ujar Kapolres sumba Barat Daya, AKBP Sigit Harimbawa, melalui Kasat Reskrim Polres Sumba Barat Daya, Iptu Johanes saat dikonfirmasi, Jumat (24/12).
Ia menjelaskan, keluarga dan masyarakat marah karena pelaku bersembunyi di dalam rumah dan tidak mau keluar, sehingga rumah dibakar. Kemudian pelaku keluar dari dalam rumah dan dilempar dengan batu dan tombak oleh keluarga dan masyarakat.
"Karena kehabisan darah akhirnya pelaku meninggal dunia di TKP," tutup Johanes.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seorang pria berinisial R (21) tega membunuh istrinya S (19) yang hamil 8 bulan. Aksinya terbongkar setelah keluarga curiga melihat kondisi jenazah korban.
Baca SelengkapnyaPeristiwa tersebut terjadi saat korban dan ibunya tidur di kamar rumahnya, Selasa (19/11) dini hari
Baca SelengkapnyaHasil penyelidikan polisi diketahui pembunuhan sadis itu dilatarbelakangi persoalan ekonomi dan sakit hati.
Baca Selengkapnyaelama ini, tersangka menganggap korban telah menyantet istrinya pada 2015.
Baca SelengkapnyaDi hari kejadian, ibu tersebut juga sempat terlibat pertengkaran dengan mertuanya.
Baca SelengkapnyaKasat Reskrim Polres Sumbawa, Iptu Regi Halili mengatakan, pihaknya telah melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi, serta ahli medis.
Baca SelengkapnyaDirangkum Merdeka.com, tercatat setidaknya ada 5 peristiwa pembunuhan sadis yang terjadi di sejumlah wilayah
Baca SelengkapnyaKorban terluka parah di sekujur tubuhnya dan tewas dalam perawatan di puskesmas.
Baca SelengkapnyaGeger satu keluarga saling bacok memakai senjata tajam di Desa Batu Putih, Ogan Komering Ulu
Baca SelengkapnyaJasad bayi itu sudah dimakamkan di pemakaman keluarga H. Uspu Dusun Kampung Beru.
Baca SelengkapnyaSeorang ibu berinisial I (39), warga Semanu, Gunungkidul, DIY, tega membunuh bayinya sendiri karena alasan faktor ekonomi.
Baca SelengkapnyaKorban aksi bejat pelaku merupakan dua warga Jalan Muh Yamin Baru Lr 21, Kelurahan Bara-Baraya, Kecamatan Makassar bernama Sabbe (65) dan Tabita (45).
Baca Selengkapnya