Bunuh warga, Herman tewas diamuk bahkan sempat akan dibakar
Merdeka.com - Pelaku pembunuhan sadis di Desa Pamesi Duri Kecamatan Mandau tewas akibat amuk massa. Pelaku sempat melarikan diri usai melakukan tindak penganiayaan yang mengakibatkan satu warga tewas dan satu lainnya dalam kondisi kritis.
"Pelaku pembunuhan dan penganiayaan yang mengakibatkan luka berat tersebut telah tewas karena terlebih dulu berhasil ditangkap oleh massa di Kelurahan Bukit Kayu Kapur, Kota Dumai," kata Kapolsek Kecamatan Mandau, Kompol Taufik Hidayat, di Bengkalis, Selasa (10/5). Demikian dikutip Antara.
Pelaku bernama Herman Pasaribu (39), merupakan warga Dusun Muda Rt 03 Rw 04 Desa Pamesi Kecamatan Mandau, Kabupaten Bengkalis. Taufik mengatakan, pada hari Senin (9/5) sekitar pukul 19.30 WIB, piket unit reskrim mendapat informasi perihal tertangkapnya pelaku tersebut.
-
Siapa yang terlibat dalam kerusuhan ini? Pada saat itu Maroko adalah protektorat Prancis, dan komisaris Prancis untuk Oujda, René Brunel, menyalahkan kekerasan yang terjadi pada orang-orang Yahudi karena meninggalkan Oujda dan bersimpati dengan gerakan Zionis.
-
Apa yang terjadi pada kerusuhan ini? Dalam peristiwa tersebut, 47 orang Yahudi dan satu orang Prancis terbunuh, banyak yang terluka, dan harta benda dirusak.
-
Bagaimana kerusuhan terjadi di Banyumas? Para suporter menyalakan flare dan kemudian merangsek masuk ke dalam stadion.
-
Siapa yang ditangkap karena kerusuhan? 'Kami telah mengidentifikasi beberapa pelaku, dan saat ini kami baru menangkap satu orang, sementara yang lainnya masih dalam pengejaran,' ujar Kusworo.
-
Bagaimana aparat keamanan merespon serangan KKB? 'Tindakan tegas aparat gabungan melakukan pengamanan wilayah di Kampung Yigi, merupakan upaya menjaga stabilitas keamanan dalam rangka kelancaran percepatan pembangunan di wilayah Papua,' kata Penkogabwilhan III, Letjen TNI Richard Tampubolon.
-
Mengapa kejahatan massal terjadi? Bukti adanya kekejaman di dunia tidak secara langsung membuktikan bahwa manusia jahat secara inheren. Sebaliknya, psikologi sosial sering kali mengabaikan konteks sosial yang lebih luas. Menurut para peneliti, sifat otoritarian yang menghasilkan kekejaman massal biasanya muncul dalam masyarakat yang kompleks.
"Namun, sesampainya di tempat penangkapan, ternyata pelaku sudah dinaikkan oleh massa yang berjumlah ratusan ke atas mobil bak terbuka yang rencananya akan dibawa ke lokasi pembunuhan dan penganiayaan dengan tujuan untuk dibakar, dan saat itu kondisi pelaku sudah dalam keadaan tidak berdaya," ujarnya.
Dia menuturkan, saat itu di lokasi sudah ada Kapolsek Bukit Kapur, Dumai dan anggotanya untuk menenangkan warga namun massa terlalu banyak. Selanjutnya, anggota Opsnal Polsek Mandau langsung berkoordinasi dengan kapolsek setempat agar pelaku diserahkan kepada anggota opsnal Polsek Mandau, untuk dibawa ke Duri.
"Setelah itu, anggota opsnal membawa pelaku yang sudah dalam keadaan luka parah tersebut langsung ke RSUD Duri, dan sesampainya di RSUD Duri diterangkan oleh petugas medis bahwa pelaku telah meninggal dunia," kata Taufik.
Untuk sementara jenazah pelaku dititip di RSUD Duri menunggu keluarganya.
Informasi dihimpun, belum diketahui motif pelaku tega menghabiskan satu korban dan menyebabkan satunya lagi dalam keadaan kritis. Dua korban tersebut adalah Mawan boru Hutapea (50) yang merupakan ibu rumah tangga yang meninggal dunia dilokasi kejadian, dan Etta Mindo Sulastri (20) yang saat ini kritis.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Korban tertembak dan terlindas mobil polisi kini dirawat di rumah sakit.
Baca SelengkapnyaSejumlah bangunan di Area Bucen III Waena, Jayapura, terbakar imbas kericuhan iring-iringan jenazah Lucas Enembe.
Baca SelengkapnyaKorban terluka parah di sekujur tubuhnya dan tewas dalam perawatan di puskesmas.
Baca SelengkapnyaKKB melakukan penyerangan dari arah pemukiman warga.
Baca SelengkapnyaPanah terkena tepat di bagian pipi kanan bawah AKBP Rahman.
Baca SelengkapnyaKerusuhan itu terjadi akibat provokasi yang dilakukan sejumlah pihak saat mediasi berlangsung.
Baca SelengkapnyaSaat ini situasi di Distrik Bomakia kembali aman dan kondusif masyarakat kembali aktivitas seperti biasanya.
Baca SelengkapnyaTerdapat 14 korban luka, termasuk Pj Gubernur Provinsi Papua Dr Muhammad Ridwan Rumasukun.
Baca SelengkapnyaKorban hendak melerai kerusuhan, namun dia justru dianiaya lima pelaku
Baca SelengkapnyaSekelompok TNI masuk ke perkampungan Desa Selamat pada Jumat (8/11) malam sekitar pukul 21.30 WIB.
Baca Selengkapnya