Bupati Banyuwangi larang pembangunan hotel melati
Merdeka.com - Sejak dipimpin Abdullah Azwar Anas, Banyuwangi menjadi kabupaten yang berkembang pesat di sektor pariwisata. Pertumbuhan ekonomi berbasis wisata terus menggeliat menyemarakkan Bumi Blambangan, nama lain Banyuwangi.
Alhasil, di kalangan pengusaha pun banyak yang tertarik untuk mengembangkan bisnis perhotelan di kabupaten berjuluk The Sunrise of Java itu. Terlebih lagi, menurut Menteri Pariwisata dan Ekonomi, Marie Elka Pangestu, Banyuwangi sangat dekat dengan Pulau Dewata, Bali dan Surabaya, sebagai Ibu Kota Provinsi Jawa Timur.
"Banyuwangi sangat dekat dengan Bali dan Surabaya. Dan Pak Bupati (Abdullah Azwar Anas) begitu jeli menangkap potensi pariwisata di Bumi Blambangan ini. Pariwisata dan ekonomi kreatif bisa berkembang pesat di sini. Ini akan semakin menarik pariwisata yang langsung bisa dirasakan langsung manfaatnya oleh masyarakat," kata Marie Elka Pangestu saat membuka Banyuwangi Surfing International Competition di Pantai Pulau Merah, Jumat sore (23/5).
-
Kenapa Hotel Indonesia dibangun? Sukarno pun teringat bahwa dua tahun lagi (1962) Indonesia akan menjadi tuan rumah Asian Games IV, sementara Ibu Kota belum memiliki bangunan yang layak untuk dibanggakan di hadapan para atlet se-Asia.
-
Siapa pemilik hotel? Pemilik hotel, Jim dan Whit Hanks, mengatakan mereka merasa terhormat memiliki peran dalam sejarah lokal.
-
Kenapa pengunjung dilarang berisik di hotel? Pengelola Wisma Kaliurang, Bapak Agus, mengatakan bahwa siapapun yang menginap di tempat itu dilarang membuat kegaduhan di atas jam 12 malam.
-
Dimana larangan itu diterapkan? Dalam laporan yang dikutip dari Android Headlines pada Kamis (14/11), tindakan pelarangan ini terjadi di tengah ketegangan yang meningkat dalam perang semikonduktor yang saat ini berlangsung di pasar.
-
Dimana Hotel Indonesia dibangun? Menempati lahan seluas 25.082 meter persegi, hotel ini mempunyai slogan A Dramatic Symbol of Free Nations Working Together.
-
Siapa pemilik hotel di Bali yang terbengkalai? Hotel yang memiliki luas wilayah yang sangat besar ini disebut-sebut sebagai kepunyaan Hutomo Mandala Putra yang juga dikenal sebagai Tommy Soeharto.
Sementara itu, Abdullah Azwar Anas sendiri yang telah membangun potensi Banyuwangi menjadi daerah pariwisata yang layak dikunjungi turis-turis baik mancanegara maupun lokal, tidak ingin bisnis prostitusi berkembang di daerahnya.
Sebab, kata dia, dengan perkembangan pariwisata yang begitu pesat, termasuk sektor perekonomian berbasis kerakyatan, akan menyedot perhatian banyak kalangan, termasuk potensi berdirinya tempat prostitusi. Terlebih lagi, sebentar lagi, lokalisasi Gang Dolly dan Jarak yang berada di Kota Surabaya akan ditutup oleh pemerintah setempat pada 19 Juni mendatang.
Sebagai daerah berkembang di sektor pariwisata, Banyuwangi tentu akan menjadi daerah alternatif yang menjadi jujugan para pengusaha prostitusi untuk mendirikan tempat-tempat hiburan maupun hotel melati.
"Dengan perkembangan industri pariwisata di Banyuwangi, akan banyak didirikan hotel-hotel kelas murah yang berpotensi dijadikan sebagai hotel esek-esek. Nah, untuk menghindari menjamurnya bisnis prostitusi di Banyuwangi, saya melarang didirikannya hotel-hotel melati. Minimal hotel bintang tiga yang boleh dibangun di Banyuwangi," kata Aswar Anas.
Sementara itu, agar pariwisata di Banyuwangi, khususnya di Pulau Merah, di Kecamatan Pasanggrahan, juga bisa dirasakan masyarakat sekitar, Azwar Anas menegaskan agar Pulau Merah steril dari bangunan hotel. "Hanya Home Stay milik warga sekitar yang diberdayakan. Tujuannya agar masyarakat bisa merasakan manfaat kepariwisataan di daerahnya. Hotel tidak boleh di bangun di sini (Pulau Merah), apalagi hotel melati yang berpotensi menjadi tempat prostitusi," tandas dia. (mdk/gib)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Surat terkait kebijakan ini sudah disampaikan ke pemerintah pusat.
Baca SelengkapnyaPengerukan tebing menjadi sorotan para netizen karena dianggap merusak lingkungan alam Bali.
Baca SelengkapnyaKebijakan yang disiapkan juga menyangkut fasilitas akomodasi pariwisata yang tidak memiliki aspek berkelanjutan.
Baca SelengkapnyaAdanya moratorium diharapkan dapat menertibkan para investor asing yang membangun vila.
Baca SelengkapnyaLuhut mengancam jika masih ada turis asing yang tidak mengikuti aturan main pemerintah maka akan dideportasi.
Baca SelengkapnyaMegawati Soekarnoputri menyinggung pengelolaan pariwisata Bali yang tidak terkontrol.
Baca SelengkapnyaSaat ditanya kapan proses penutupan resmi lokalisasi itu dilakukan, Satpol PP Denpasar akan mencari bukti-bukti kuat.
Baca SelengkapnyaPemprov DKI Jakarta akan mengusulkan Manajemen Hotel Orchardz di Sawah Besar dijatuhkan surat peringatan pertama akibat kontes kecantikan transgender.
Baca SelengkapnyaSelama ini akses Jawa dengan Bali mengandalkan transportasi laut.
Baca SelengkapnyaTerdapat satu alat berat juga ikut merobohkan bangunan tersebut.
Baca SelengkapnyaWali kota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara bakal menertibkan kawasan Jalan Danau Tempe yang disinyalir menjadi lokasi prostitusi.
Baca Selengkapnya