Bupati Cianjur: 56 Orang Meninggal Akibat Gempa Cianjur
Merdeka.com - Bupati Cianjur Herman Suherman memaparkan data terbaru korban meninggal dunia akibat gempa magnitudo 5,6 di Kabupaten Cianjur. Korban meninggal terus berjatuhan.
Hingga pukul 17.00 WIB, 56 orang dikabarkan meninggal dunia akibat gempa Cianjur.
"Kondisi yang meninggal tercatat 56 orang, ujar Bupati Cianjur Herman Suherman saat dikonfirmasi wartawan, Senin (21/11).
-
Siapa yang meninggal akibat Gempa Bantul? Tercatat satu warga meninggal di Kabupaten Bantul.
-
Siapa yang menjadi korban Gempa Besar Kanto? Korban jiwa terbesar disebabkan oleh pusaran api yang melanda Rikugun Honjo Hifukusho (sebelumnya Depot Pakaian Tentara) di pusat kota Tokyo, di mana sekitar 38.000 orang terbakar setelah berlindung di sana setelah gempa bumi.
-
Siapa saja yang menjadi korban longsor? Empat korban itu yakni; Caisar Sofian (28), Putri Amanda (26), Sofia Putri (10) dan Ghibran Naufa (5).
-
Bagaimana korban meninggal? 'Dalam proses dari Lampung ke Jakarta ini (korban) pendarahan hebat. Pelaku juga mengetahui bahwa si korban sedang pendarahan. Pelaku ini mengetahui bahwa korban sedang pendarahan hebat, namun dibiarkan saja, sehingga korban kehabisan darah dan meregang nyawa,' kata dia.
-
Siapa yang menjadi korban longsor di Sragen? Jasad Sutarmi, salah satu penghuni rumah itu, ditemukan pada Minggu (3/3) malam.
-
Siapa yang terdampak banjir di Cirebon timur? Salah satu yang terdampak adalah Kecamatan Waled yang menyebabkan air masuk ke permukiman warga.
Herman menyebut korban meninggal dunia akibat tertimpa bangunan. "Tertimpa bangunan," kata dia.
Sedangkan korban luka, Herman menyebut mencapai 700 orang. "Luka-luka di atas 700 orang."
Sebelumnya, data yang dikantongi Kepala BNPB Letnan Jenderal TNI Suharyanto, 46 korban meninggal akibat gempa bumi yang terjadi di Kabupaten Cianjur.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat menyatakan bahwa gempa tersebut terjadi pada pukul 13.21 WIB di titik koordinat 6.84 LS, 107.05 BT, sebelah barat daya Kabupaten Cianjur.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil langsung berangkat menuju Cianjur untuk memantau langsung dampak gempa yang terjadi pada Senin (21/11). Dia meminta semua pihak mewaspadai kemungkinan terjadinya gempa susulan.
Pria yang akrab disapa Emil mengaku belum mendapat informasi detil mengenai jumlah korban maupun bangunan rusak. Dia segera pergi meninjau langsung ke lapangan.
Ridwan Kamil langsung menginstruksikan Tim Jabar Quick Response(JQR) berangkat pula ke lokasi kejadian bencana gempa di Cianjur. Ada lima tim yang bertugas melaksanakan proses pencarian, evakuasi dan distribusi bantuan logistik di lokasi bencana.
Manager Operasional JQR Nizar Ilyasa mengatakan terdapat tiga lokasi terdampak gempa yang akan didatangi karena menjadi wilayah paling terdampak parah dan disebut banyak korban, yakni Kecamatan Cugenang, Warung Kondang dan Pacet Cipanas.
"Lima tim telah berangkat ke Kabupaten Cianjur, Saat ini kami masih mengumpulkan data dari lapangan dengan metode rapid asesmen," ujar Nizar.
Upaya lainnya adalah mengumpulkan relawan dengan kapasitas dan skill khusus dalam penanganan bencana. "Dampak gempa sangat besar, membutuhkan banyak relawan yang memiliki skill pertolongan, yang di Bandung bisa berkumpul di GOR Saaparua," ucapnya.
Sebelumnya pada pukul 13.21 WIB tadi, Kabupaten Cianjur diguncang gempa berkekuatan Mag 5.6 dengan pusat di daratan. Hal itu membuat bangunan baik rumah maupun Gedung juga sarana umum lainnya mengalami kerusakan. Puluhan orang dilaporkan meninggal dunia dalam peristiwa ini dan ratusan lainnya luka-luka.
Reporter: Fachrur Rozie
Sumber: Liputan6.com
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Untuk diketahui, 9 dari 19 Kabupaten dan Kota di Sumatera Barat terdampak bencana akibat intensitas hujan tinggi mengguyur wilayah tersebut pada Kamis (7/3).
Baca SelengkapnyaSembilan Kecamatan di Kabupaten Cirebon terdampak banjir setelah hujan deras yang melanda kawasan itu.
Baca SelengkapnyaTotal korban meninggal dunia akibat banjir dan longsor yang terjadi di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat (Sumbar) bertambah pada hari ke 9 pencarian.
Baca SelengkapnyaKorban tewas akibat terjangan banjir bandang di Sumbar ini tercatat sebanyak 50 orang. Sementara, 27 orang lainnya dilaporkan hilang.
Baca SelengkapnyaBanjir tersebut akibat tingginya intensitas curah hujan di wilayah itu pada Sabtu (11/5) malam, sehingga membawa material bebatuan besar serta ranting kayu.
Baca SelengkapnyaLongsor tersebut terjadi pada Minggu (7/1) sore, setelah kawasan Desa Cipondoh diguyur hujan deras dari siang.
Baca SelengkapnyaBanjir dan Longsor Terjang Pesisir Selatan, 23 Korban Meninggal Dunia & 4 Orang Hilang
Baca SelengkapnyaBanjir lahar hujan Gunung Marapi yang melanda lima kabupaten/kota di Sumatera Barat (Sumbar).
Baca SelengkapnyaDinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan (DPKPP) sedang melakukan asesmen rumah terdampak bencana untuk pemberian bantuan.
Baca SelengkapnyaBencana banjir dan longsor di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat (Sumbar) diperkirakan menimbulkan kerugian hingga Rp157 miliar.
Baca SelengkapnyaDari 43 tersebut, 19 orang berasal Kabupaten Agam, 14 Tanah Datar, 8 Padang Pariaman serta 2 dari Padang Panjang.
Baca SelengkapnyaBencana tersebut dilaporkan menimbulkan dampak kerusakan yang serius hingga ditetapkan dan diberlakukan masa tanggap darurat selama 14 hari.
Baca Selengkapnya