Bupati Dedi geram dilarang ormas datang ke Bandung
Merdeka.com - Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi sekaligus Ketua DPD Golkar Jawa Barat, mendapat penolakan untuk hadir acara Musda Golkar di Hotel Grand Aquila Bandung, 23 April hingga 24 April mendatang. Penolakan itu datang dari organisasi masyarakat (Ormas).
Terkait hal itu, Dedi menyatakan penolakan kepada diri sebagai bentuk pelanggaran konstitusi UUD 1945. "Ormas yang larang saya ke Bandung harus paham konstitusi UUD 1945. Saya datang ke Musda Golkar Jabar di Bandung sebagai bagian dari hak politik saya sebagai warga negara yang dijamin konstitusi UUD 1945," kata Dedi di Purwakarta, Jumat (22/4).
Dikatakan Dedi, Indonesia menjunjung tinggi penegakan HAM, terbukti dengan diratifikasinya International Covenant on Civil and Political Rights (ICCPR) atau Kovenan Hak Sipil dan Politik, melalui Undang-undang (UU) Nomor 12 Tahun 2005 Tentang Pengesahan ICCPR.
-
Bagaimana Dedi Mulyadi mencalonkan diri? Sebagai calon, Dedi mengaku akan meminta restu persetujuan dari Ketum Gerindra Prabowo Subianto untuk bertarung pada Pilkada Jabar.
-
Kenapa Dedi Mulyadi harus di Jawa Barat? 'Pak Airlangga berpesan ke saya, jangan terlalu jauh kalau main dari luar rumah, jangan melewati Jawa Barat, harus berada di wilayah Jawa Barat. Kemudian nanti cari pasangan di Golkar yang sesuai dengan kriteria sebagai calon istri (wakil) yang baik,' kata dia.
-
Siapa yang mendukung Dedi Mulyadi? 'Kita tadi sudah berdiskusi banyak. Intinya bahwa kita mendukung Pak Dedi Mulyadi untuk menjadi calon gubernur di Jawa Barat,' kata Singgih dalam keterangannya.
-
Kenapa caleg terpilih PDIP mundur? 'Sebelum mereka bertempur ada aturan main itu namanya, mereka (enam caleg) surat pengunduran diri termasuk saya. Sudah proses nanti kalau terjadi permasalahan ini diselesaikan dengan kemenangan di wilayah itu,' kata Sekretaris DPD PDIP Jateng, Sumanto Rabu (5/6).
-
Kenapa Jokowi tidak diundang ke Rakernas PDIP? Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak diundang dalam rapat kerja nasional (rakernas) ke-5 PDIP pada pekan ini. Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyebut, partainya tidak ada refleksi khusus dalam rakernas karena ketidakhadiran Jokowi.'Tidak ada refleksi khusus atas tidak adanya Pak Jokowi,' kata Hasto di DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (22/5).
-
Siapa yang dikritik Golkar soal maju Pilgub DKI? Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily menyindir, Anies Baswedan yang tengah mempertimbangkan maju kembali di Pemilihan Gubernur Jakarta.
"Indonesia sudah mengakui hak sipil dan politik di ICCPR melalui UU sejak 2005. Artinya, hak saya datang ke Musda Golkar Jabar, dilindungi oleh negara dan tidak boleh ada siapapun yang menghalangi hak politik saya," ujar dia.
Dedi menjelaskan, Musda Golkar Jabar merupakan hajat organisasi dan hak dari keluarga besar Partai Golkar. Apalagi kedatangannya sebagai kader partai berlambang beringin itu. Sehingga, jika ada pihak-pihak dari luar partai yang melarangnya datang, itupun tidak berdasar.
"Mereka siapa larang-larang saya datang ke hajatan organisasi saya, organisasi pendukung Golkar juga bukan. Jika soal tuduhan penistaan agama, Ditkrimum Polda Jabar melalui Surat Nomor B/278/1V/2016/Ditreskrimum tertanggal 14 April 2016 kan sudah tegas menyebutkan tidak ada unsur pidana yang saya lakukan soal penistaan agama," ujarnya.
DPP Partai Golkar melalui salah satu pimpinannya, Nurdin Khalid telah menyampaikan bahwa mereka yang melarang saya ke Bandung tidak ada hak.
"Pak Nurdin bilang tidak ada hak di luar partai untuk menghalang-halangi kader Golkar untuk datang ke agenda partai atau berkarir politik di partai. Sudah jelas," tambah Dedi.
Dedi juga menyayangkan sikap ormas yang tidak paham terkait hak-hak sipil dan politik warga negara yang dijamin UUD 1945."Mereka terlalu banyak enggak ngerti aturan, enggak ngerti konstitusi dan hanya bikin interpretasi liar dan akhirnya main opini menyudutkan saya dengan tuduhan-tuduhan yang secara hukum tidak terbukti," terangnya.
(mdk/ang)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tiket dukungan dipastikan usai pertemuan antara Dedi Mulyadi dengan utusan Ketum Golkar yakni Singgih Januratmoko
Baca SelengkapnyaPeserta aksi mengaku kecewa karena DPP Partai Golkar tidak mengusung kadernya pada Pilkada Jambi dan justru mendukung politisi dari partai lain.
Baca SelengkapnyaAksi tolak Rocky Gerung ramai di sejumlah daerah. Ini yang terjadi di Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaPartai Golkar resmi mendukung Dedi Mulyadi untuk maju dalam Pilkada Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaAkan keliru jika PDIP mengundang Gibran dalam acara tersebut. Lalu apa alasannya ya?
Baca SelengkapnyaRatusan massa menolak Rocky Gerung mengisi diskusi di Yogyakarta.
Baca SelengkapnyaKetua DPP PDIP Deddy Sitorus mempertanyakan keputusan Gibran Rakabuming Raka mengundurkan diri dari kursi Walikota Solo
Baca SelengkapnyaPengurus Partai Gerindra Jawa Barat menyebut ada dua nama yang dipertimbangkan untuk diusung, yakni Dedi Mulyadi dan Taufik Hidayat.
Baca SelengkapnyaPolitisi Gerindra, Dedi Mulyadi blak-blakan, bahwa upayanya membongkar kasus Vina Cirebon bukan sebagai aksi politisasi untuk maju Pilkada Jabar.
Baca SelengkapnyaDedi Mulyadi mengaku sudah berkomunikasi dengan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto membahas Pilkada Jabar
Baca SelengkapnyaApdesi Kabupaten Tangerang menyebut pilkada lewat Parpol hanya membuat kades melayani kepentingan parpol.
Baca SelengkapnyaPartai Golkar mengusung mantan bupati Purwakarta Dedi Mulyadi maju menjadi calon gubernur Jawa Barat pada Pilkada 2024.
Baca Selengkapnya