Bupati Ngada diberikan kartu ATM atas nama penyuap sejak 2015
Merdeka.com - Tersangka penyuap Bupati nonaktif Ngada Marianus Sae, Wihelmus Iwan Ulumbu (WIU), menggunakan modus memberikan kartu Anjungan Tunai Mandiri (ATM) untuk menyerahkan uang. Direktur PT Sinar 99 Permai selaku kontraktor, itu telah menjadi pemegang sejumlah proyek di Kabupaten Ngada sejak 2011.
Wakil Ketua KPK Basaria Panjaitan mengatakan, pada 2011 Wihelmus membuat rekening bank atas namanya. Kemudian, pada 2015, dia memberikan kartu ATM kepada Marianus.
Basaria menyebutkan modus suap melalui kartu ATM tergolong baru. Pemberi suap tinggal menyerahkan kartu ATM kepada penerima suap. Lantas, tanpa repot-repot membawa koper, penerima bisa langsung menarik uang sendiri.
-
Siapa saja tersangka dalam kasus suap ini? Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron mengatakan pihaknya juga menetapkan anggota DPRD Kabupaten Labuhanbatu Rudi Syahputra Ritonga, serta dua pihak swasta bernama Efendy Sahputra dan Fajar Syahputra sebagai tersangka.
-
Siapa yang menerima suap? Gratifikasi yang diterima Iswaran dalam rangka penyelenggaraan Grand Prix Formula 1 di Singapura.
-
Bagaimana KPK menangkap Bupati Labuhanbatu? Dalam OTT ini, KPK berhasil mengamankan barang bukti uang tunai senilai Rp551,5 juta dari nilai dugaan suap Rp1,7 miliar.
-
Kapan KPK OTT Bupati Labuhanbatu? Keempatnya ditetapkan tersangka usai terjaring operasi tangkap tangan (OTT) pada Kamis, 11 Januari 2024 kemarin.
-
Bagaimana Bupati Bengkulu Utara ditarik? Dalam tayangan yang beredar, Mian tampak berada dekat dengan orang nomor satu di Indonesia saat mengunjungi Pasar Purwodadi, Kabupaten Bengkulu Utara. Beberapa saat kemudian dia seperti ditarik oleh seseorang berbaju merah dari pinggir kerumunan. Seketika, Ir Mian langsung berpindah ke pinggir, dengan kondisi sedikit terkejut di tengah orang-orang yang hendak menyapa Presiden Jokowi.
-
Apa yang disita dari Bupati Labuhanbatu? Dalam OTT Bupati Labuhanbatu Erik Adtrada Ritonga, KPK menyita uang tunai senilai Rp551,5 juta dari nilai dugaan suap Rp1,7 miliar.
Hal itu juga diduga untuk menghindari ditemukan oleh penegak hukum. Misalnya, jika membawa Rp 1 miliar saja diperlukan dua koper yang mudah terlihat.
"ATM ini memang sekarang dijadikan model yang baru karena mungkin mereka merasa lebih nyaman tidak perlu bawa-bawa uang bawa uang. Rp 1 miliar itu mungkin harus bawa dua koper dan mudah deteksi oleh penegak hukum, melalui ATM diberikan tinggal mengambil yang bersangkutan," ujar Basaria di gedung Merah Putih, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (12/2).
Sebab itu, terkait modus-modus baru seperti Basaria menyebutkan bahwa penyidik akan lebih teliti dengan perkembangan cara-cara yang digunakan para koruptor.
"Otomatis juga para penegak hukum akan dipaksa juga harus mengikuti perkembangan-perkembangan khususnya perkembangan dan modus modus operandi yang dilakukan oleh para pelaku," tukasnya.
Sebelumnya, KPK telah menetapkan Bupati Ngada Marianus Sae dan Direktur PT Sinar 99 Permai, Wilhelmus Iwan Ulumbu (WIU) sebagai tersangka suap sejumlah proyek di Kabupaten Ngada. Marianus diduga menerima suap dari Wilhemus untuk memakai perusahaan kontraktornya untuk beberapa proyek jalan dan jembatan senilai Rp 54 miliar pada 2018. Hasil penemuan KPK, Marianus menerima uang total sebesar Rp 4,1 miliar yang diberikan dalam jangka waktu November 2017 sampai Februari 2018.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Iptu Supriadi ditangkap karena diduga terlibat penipuan dan penggelapan Rp1,2 miliar dengan modus iming-iming bisa meloloskan calon taruna Akpol.
Baca SelengkapnyaKPK enggan membeberkan identitas dari tersangka baru itu
Baca SelengkapnyaAbdul Gani Kasuba sebelumnya telah ditetapkan menjadi tersangka kasus kepengurusan tambang nikel di Maluku Utara.
Baca SelengkapnyaGhufron menyebut, Syarif ditangkap di kawasan Banten kemarin, Selasa (16/7) sekitar pukul 18.45 WIB.
Baca SelengkapnyaJadi Tersangka, Begini Akal-Akalan Gubernur Malut Abdul Gani Kasuba Samarkan Aset Rp100 M Lebih
Baca SelengkapnyaKorban mengetahui kartu ATM-nya hilang saat akan mengeluarkan uang dari dalam dompetnya
Baca SelengkapnyaDalam OTT Bupati Labuhanbatu Erik Adtrada Ritonga, KPK menyita uang tunai senilai Rp551,5 juta dari nilai dugaan suap Rp1,7 miliar.
Baca SelengkapnyaKPK mencatat ada dua kali transaksi dilakukan Imran terkait suap kepada Gani sebelum dilantik menjadi Kadisdik.
Baca SelengkapnyaUang puluhan juta rupiah diduga mengalir ke polisi
Baca SelengkapnyaAli mengatakan pabrik Sawit itu dimiliki Erik dengan mengatasnamakan orang kepercayaannya yang menjadi sumber penerimaan suapnya.
Baca SelengkapnyaMuhaimin dilakukan penahanan selama 20 hari kedepan terhitung hari ini, 17 Juli hingga 15 Agustus 2024.
Baca SelengkapnyaPelaku berhasil menguras ATM korban setelah berhasil menukar kartu.
Baca Selengkapnya