Bupati Nilai Banjir Bandang Garut Karena Hujan Deras, Bukan Alih Fungsi Lahan
Merdeka.com - Bupati Garut, Rudy Gunawan, menyebut banjir bandang di Kecamatan Sukawening dan Karang Tengah akibat hujan yang turun terlalu deras. Dia membantah bencana alam itu terjadi karena alih fungsi lahan seperti disebut Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum.
"Sebenernya tidak ada alih fungsi lahan. Kan sekarang itu yang ada di atas itu hujannya terlalu deras," kata Bupati, Minggu (28/11).
Rudy mengklaim, selama puluhan tahun tinggal di wilayah tersebut tidak pernah terjadi alih fungsi lahan di kawasan hutan. Kalau pun ada, karena aktivitas masyarakat menanam sayuran dan hal itu sudah dilakukan cukup lama.
-
Bagaimana retakan tanah terjadi di Garut? Retakan tampak membentang sejauh 480 meter dengan kedalaman mencapai 12 meter. Sudah dua bulan terakhir masyarakat di Desa Sukamulya, Kecamatan Pakenjeng, Kabupaten Garut hidup dalam ketidaktenangan. Pasalnya, kampung mereka mengalami pergerakan tanah yang cukup parah, dengan kondisi retakan lebar dan memanjang.
-
Dimana retakan tanah terjadi di Garut? Sudah dua bulan terakhir masyarakat di Desa Sukamulya, Kecamatan Pakenjeng, Kabupaten Garut hidup dalam ketidaktenangan. Pasalnya, kampung mereka mengalami pergerakan tanah yang cukup parah, dengan kondisi retakan lebar dan memanjang.
-
Bagaimana masyarakat Baduy menjaga keasrian alam di kampung mereka? Salah satu upaya menjaga keasrian alam adalah melalui kegiatan bertaninya dengan sistem huma. Warga hanya boleh panen satu kali dalam satu tahun, dan merawat tanaman hasil buminya dengan tidak menggunakan pupuk kimia.
-
Bagaimana Gunungkidul mengatasi kekeringan? “Anggaran di BPBD masih tersedia sehingga belum meminta tambahan melalui BTT,“ katanya.
-
Dimana warga menanam sayur? Lahan seluas 900 meter persegi disulap menjadi kebun produktif yang mendatangkan cuan bagi masyarakat.
-
Siapa nama Bupati Garut yang pertama? Nama Stadion RAA Adiwijaya sendiri diambil dari sosok Bupati Garut yang pertama dengan nama sama.
"Jadi yang ada itu adalah hujannya cukup deras," ungkapnya.
Menurutnya, hujan deras di wilayah tersebut terjadi sejak Sabtu (27/11).
Sebelumnya, Banjir bandang menerjang dua kecamatan di Kabupaten Garut pada Sabtu (27/11). Peristiwa alam itu baru pertama kali terjadi. Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Barat (Jabar), Uu Ruzhanul Ulum memperkirakan banjir bandang akibat alih fungsi lahan.
Ia menjelaskan, curah hujan saat ini memang masuk dalam kategori ekstrem. Namun banjir bandang tidak serta merta terpicu hal tersebut. Di antara faktor yang bisa menyebabkan terjadinya banjir bandang adalah alih fungsi lahan yang seharusnya menjadi daerah resapan air.Alih fungsi lahan yang dimaksudkan Uu, tidak berarti dikelola secara ilegal. Karena ada juga yang dilakukan dengan legal. Misalnya dijadikan tempat wisata.
"Kalau resapan air tak terganggu, kemungkinan tak akan ada banjir bandang. Berarti ada alih fungsi lahan," kata dia.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gerindra Luruskan Tudingan PDIP Sebut Food Estate Kejahatan Lingkungan: Pakai Tanah Rawa, Bukan Babat Pohon
Baca SelengkapnyaBudi menerangkan, bekas area hutan produksi yang dibangun proyek food estate bukan lahan produktif.
Baca SelengkapnyaWarga di desa ini tidak pernah kehabisan beras sepanjang tahun karena panen melimpah.
Baca SelengkapnyaKementan juga terus mendata atau melakukan pemetaan jaringan irigasi yang sudah direhabilitasi dan yang belum direhabilitasi.
Baca SelengkapnyaMenteri ATR/BPN berikan bantahan terkait pernyataan Mahfud MD.
Baca SelengkapnyaMeski 5.000 hektare lahan tak produktif, dipastikan tidak mengganggu target produksi padi tahun ini.
Baca SelengkapnyaPuluhan lahan pertanian transmigrasi di Kalimantan Utara terendam banjir akibat pasang air laut.
Baca Selengkapnya