Bupati Purwakarta angkat 16 petani jadi tenaga honorer
Merdeka.com - Sebanyak 16 petani penggarap lahan di kawasan hutan Desa Jatimekar, Kecamatan Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, diangkat menjadi tenaga harian lepas atau honorer oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purwakarta.
Langkah itu diambil oleh Pemkab setempat sebagai bentuk tindak lanjut dari gagasan membuat ‘Monkey Village’ atau Kampung Monyet di kawasan tersebut.
Dikatakan Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi, Para petani yang diangkat sebagai tenaga harian lepas, akan mendapatkan pelatihan untuk pengelolaan wilayah berbasis lingkungan sebagai bagian dari program ekowisata ‘Kampung Monyet’ yang sudah digagasnya.
-
Dimana pusat pelatihan petani itu akan dibangun? Kepresidenan Moeldoko mengusulkan Indonesia menjadi pusat pelatihan petani muda Asia Pasik kepada Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa (FAO).
-
Bagaimana Pemkot membantu para petani? Pemerintah melalui PPL (Penyuluh Pertanian Lapangan), membantu mulai dari media tanam, bibit, pupuk, hingga instalasi hidroponik.
-
Apa program Kementan yang membantu petani di Sukabumi? Program Kementerian Pertanian saat ini menggalakan salah satunya program pompanisasi, program ini bertujuan untuk menyediakan air hingga ke lahan sehingga dapat mewujudkan Perluasan Areal Tanam (PAT).
-
Kapan program Kementan untuk regenerasi petani dimulai? 'Program dari Kementan untuk regenerasi petani ini bukan hanya berjalan di level pendidikan dan pelatihan tetapi juga langsung kepada penerima manfaat program pertanian pemerintah di berbagai daerah.'
-
Apa yang dilakukan Pemkab Purwakarta untuk mengatasi hama tikus? Mereka menyebar pasukan burung hantu itu di area persawahan sebagai predator alami tikus.
-
Siapa yang terlibat dalam program Mentan di lahan rawa? Bagi Mentan, keterlibatan penyuluh sangat penting untuk mencapai produksi padi setara 35 juta ton beras.'Penyuluh dan petani merupakan garda terdepan dalam pembangunan pertanian.
"16 orang petani penggarap ini sudah resmi menjadi bagian dari Pemerintah Kabupaten Purwakarta, untuk membantu merawat lingkungan hutan Jatimekar berikut populasi monyet yang ada disana," kata Dedi Bale Paseban kompleks Pemda Purwakarta. Rabu (6/12).
Solusi pengendalian gerombolan monyet itu pun sudah disiapkan oleh Dedi beserta jajarannya. Ia mengintruksikan agar setiap hari mengirim makanan untuk monyet tersebut agar tidak menganggu aktifitas warga. Seperti diberitakan sebelumnya, warga sampai harus memasang teralis besi di rumahnya masing-masing untuk melindungi diri dari gangguan monyet itu.
"Problem monyet yang turun gunung ini kan karena persediaan makanan di habibat mereka semakin berkurang, sambil program ekowisata ini kami benani, setiap hari kami kirimkan pisang untuk makanan gerombolan monyet itu agar tidak turun gunung menganggu aktifitas warga sekitar," tambahnya.
Penataan ekowisata seluas 18 hektar itu diapreasisi warga Desa Jatimekar Jatiluhur. Selain karena mereka aman dari gangguan monyet, kawasan ekowisata itu pun diharapkan mampu mendongkrak perekonomian dan kehidupan masyarakat Purwakarta khususnya masyarakat yang tinggal di Desa Jatimekar dan sekitarnya.
"Ide Pak Bupati sudah dibewarakan kemarin oleh Pak Kades dan Pak Camat kepada warga. Ya kami warga senang tentunya. Karena akan memperoleh mata pencaharian baru dan secara ekonomi pastinya kehidupan kami akan meningkat," ujar salah seorang warga Desa Jatimekar, Effendy.
Effendy juga menambahkan, melalui penataan kawasan ekowisata, populasi monyet akan terjaga karena terhindar dari tangan jahil para pemburu ataupun warga yang merasa kesal atas perilaku hewan primata tersebut yang kerap kali mengganggu aktifitas mereka.
"Kalau seperti ini, monyetnya terjaga, tidak bisa diburu karena ada warga menjadikannya sebagai aset, kalau warga kesal, seringkali melempari monyet tersebut hingga beberapa diantaranya terluka dan mati karena tidak mendapatkan perawatan," pungkas pria 64 tahun itu. (mdk/ibs)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Miris, jumlah petani di Banyuwangi terus berkurang. Pemkab Banyuwangi janji beri modal bisnis pertanian anak muda.
Baca SelengkapnyaPelatihan ini digelar Otorita IKN bersama sejumlah pihak seperti Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Universitas Terbuka, dan Pemerintahan Desa Wonosari
Baca SelengkapnyaKementan menyebut, pemerintah berkomitmen mengawal regenerasi petani.
Baca SelengkapnyaProgram Tanah Obyek Reforma Agraria (TORA) digulirkan Presiden Joko Widodo.
Baca SelengkapnyaPendapatan tersebut merupakan proyeksi hasil panen yang didapat para petani milenial, serta menegaskan bukan gaji yang diberikan oleh pemerintah.
Baca SelengkapnyaSebanyak 100 karyawan BUMN dari hasil seleksi sangat ketat agar bisa menjadi relawan yang memiliki tujuan sama.
Baca SelengkapnyaWali Kota berharap bahwa bantuan ini akan memberikan dampak positif bagi pertanian dan kesejahteraan masyarakat Tarakan.
Baca SelengkapnyaTujuan dari Program Petani Milenial untuk mengoptimalkan potensi sektor pertanian di tanah air.
Baca SelengkapnyaKementan menyerahkan pengelolaan pengembangan dua Agroeduwisata di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat kepada Kelompok Tani (Poktan) setempat
Baca SelengkapnyaBRI memberikan berbagai bantuan fasilitas dan infrastruktur Urban Farming bagi Kelompok Dasawisma Pisang.
Baca SelengkapnyaDi lahan berukuran 10x30 meter di Tuminting Lingkungan IV tersebut, masyarakat membudidayakan tanaman hortikultura.
Baca SelengkapnyaPeserta pelatihan terdiri dari Ketua Tim Penggerak PKK, Ketua Badan Permusyawaratan Desa, Kepala Desa, Perangkat Desa, dan Pengurus Posyandu.
Baca Selengkapnya