Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Bupati Situbondo Minta PSHT Pecat Pesilat yang Anarkis

Bupati Situbondo Minta PSHT Pecat Pesilat yang Anarkis mediasi psht di pemkab situbondo. ©2020 Merdeka.com/permana

Merdeka.com - Bupati Situbondo, Dadang Wigiarto meminta perguruan silat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) untuk tegas terhadap anggotanya. Yakni memecat anggota yang terbukti terlibat tindakan anarkis.

"Saya tadi minta komitmennya, supaya PSHT Situbondo, bila nanti ditemukan anggotanya terlibat aksi anarkis, untuk berani mencopot atau memecat. Sambil proses hukum di kepolisian, mereka ikut membantu," ujar Dadang Wigiarto, Bupati Situbondo kepada awak media usai pertemuan mediasi dengan sejumlah perguruan silat pada Senin (10/8) malam di kantor bupati.

Sejauh ini, Pemkab Situbondo tidak bisa bertindak secara resmi kepada PSHT. Sebab, perguruan silat ini belum terdaftar di pemkab melalui Bakesbangpol (Badan Kesatuan Bangsa dan Politik). Namun, proses koordinasi diyakini mudah, karena Ketua PSHT Situbondo saat ini kebetulan adalah anak buah bupati.

"Kebetulan kan Ketua PSHT Situbondo adalah Kepala Dinas Perhubungan Pemkab Situbondo, jadi sangat mudah (koordinasinya)," papar Dadang.

Karena itu, saat ini Dadang secara khusus telah meminta kepada Ketua PSHT Situbondo, Tulus Prijatmadji, untuk ikut membantu polisi dalam melacak anggotanya yang diduga terlibat aksi anarkis.

"Pengumpulan video CCTV, sekarang sedang kami kumpulkan," tutur Dadang.

Secara umum, Dadang menilai tindakan anarkis yang diduga dilakukan oknum pesilat PSHT itu sudah melampaui batas. Hal ini berdasarkan kunjungan yang dilakukan Dadang bersama Kapolres Situbondo ke lokasi kejadian pada Senin (10/8) siang, beberapa jam usai kejadian.

“Peninjauan yang saya lihat tadi, itu sudah sangat biadab. Tidak ada sisi kemanusiaan untuk melindungi yang lemah,” sesal Dadang.

Cegah Potensi Bentrok PSHT VS Pagar Nusa

Dalam pertemuan pada Senin (10/8) malam ini, Bupati Situbondo Dadang Wigiarto tidak hanya mengundang perguruan silat PSHT. Beberapa perguruan silat lain di Situbondo juga ikut diundang.

Salah satunya adalah Pagar Nusa, perguruan silat yang terafiliasi secara resmi di bawah ormas Nahdlatul Ulama (NU).

Menurut Dadang, Pagar Nusa ikut diundang karena sempat tersiar kabar akan ada aksi balasan dari perguruan tersebut kepada PSHT. Dalam pertemuan tersebut, akhirnya disepakati kedua pengurus perguruan silat akan berusaha keras mencegah terjadinya bentrokan.

"Sempat tersiar isu bahwa Pagar Nusa dan PSHT akan bentrok, makanya kita undang ke sini. Ternyata kedua pengurus berkomitmen untuk meng-clearkan sekuat tenaga," papar Dadang.

Dalam pertemuan ini juga sempat mengemuka dugaan bahwa ada mobilisasi massa yang diduga PSHT, dari luar Situbondo.

"Yang mengejutkan, sebenarnya sebelum kejadian, PSHT Situbondo sudah melakukan pemblokiran ranting-ranting supaya cabang-cabang dan ranting (pengurus tingkat desa) tidak bergerak. Dugaannya adalah, memobilisasi dari luar (Situbondo)," ujar Dadang.

Namun Dadang menyerahkan kebenaran atas informasi tersebut kepada polisi. "Apakah (massa) itu mewakili PSHT atau orang per orang, itu kita menunggu hasil penyidikan kepolisian," jelas Dadang.

Tanggapan PSHT

Dalam kesempatan yang sama, Ketua PSHT Situbondo, Tulus Prijatmadji tidak menjawab secara tegas, saat ditanya apakah akan mengeluarkan anggotanya jika ada yang terbukti berbuat anarkis. Pelaku penyerangan diduga berasal dari PSHT Ranting Mangaran. Mereka merupakan siswa yang baru saja mengikuti test untuk menjadi anggota atau warga PSHT.

“Untuk sementara latihan kita vakumkan, termasuk Ranting Mangaran,” jelas pria yang juga menjabat sebagai Kepala Dinas Perhubungan Pemkab Situbondo.

Buntut dari aksi kericuhan tersebut, PSHT Situbondo untuk sementara waktu memutuskan menunda upacara pengesahan warga baru di seluruh ranting.

Tulus mengakui, pelaku penyerangan terindikasi kuat berasal dari PSHT. Namun ia belum memastikan apakah semuanya adalah anggota PSHT Situbondo.

“Ya kalau oknum-oknum, ya pasti berasal dari tempat saya. (Apakah semuanya orang Situbondo?) Belum tentu. Nanti kita lihat di CCTV. Sudah ada rekamannya,” tegas Tulus.

Dalam catatan merdeka.com, PSHT memiliki riwayat bentrokan dengan beberapa pihak di sejumlah daerah. Seperti pada pertengahan 2017, PSHT terlibat bentrok dengan Bonek, kelompok suporter klub sepak bola Persebaya.

Dalam bentrokan yang terjadi di Surabaya itu, dua orang anggota PSHT meninggal dunia. Bentrokan itu memicu ketegangan saat klub Persebaya bertanding melawan klub Persigo Semeru FC Lumajang, yang meminjam stadion di Jember pada Oktober 2017. Sejumlah serangan terjadi, dari PSHT kepada kelompok Bonek, sejak sebelum hingga sesudah hari pertandingan.

Pada 1 Februari 2020, bentrokan beberapa pesilat Pagar Nusa NU melawan PSHT, terjadi di Jember. Seorang pesilat PSHT berhasil diseret ke pengadilan. Dalam sidang yang digelar di PN Jember pada 17 Juni 2020 lalu, ribuan pesilat PSHT datang untuk memberikan dukungan moril bagi rekannya yang didakwa pasal penganiayaan tersebut. Beruntung, dengan pengamanan ekstra ketat, tidak terjadi insiden dalam sidang tersebut. (mdk/rnd)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pernyataan Resmi Pesilat PSHT Usai Pengeroyokan Polisi di Jember, Begini Katanya
Pernyataan Resmi Pesilat PSHT Usai Pengeroyokan Polisi di Jember, Begini Katanya

PSHT menyinggung izin resmi yang telah disahkan oleh pemerintah

Baca Selengkapnya
Detik-Detik Gerombolan Pesilat Jember Lagi Konvoi Keroyok Polisi, 13 Orang Ditetapkan Tersangka
Detik-Detik Gerombolan Pesilat Jember Lagi Konvoi Keroyok Polisi, 13 Orang Ditetapkan Tersangka

Salah satu peserta konvoi memprovokasi dengan mengatakan ada dari anggota mereka ditangkap polisi.

Baca Selengkapnya
Pilkada Sumut 2024: PDIP Tak akan Terima Berkas Pendaftaran Bobby Nasution Karena Sudah Dipecat
Pilkada Sumut 2024: PDIP Tak akan Terima Berkas Pendaftaran Bobby Nasution Karena Sudah Dipecat

Pilkada Sumut 2024: PDIP Tak akan Terima Berkas Pendaftaran Bobby Nasution Karena Sudah Dipecat

Baca Selengkapnya
Bacaleg PDIP yang Diamuk Massa Karena Hamili Anak Kandung Dipecat!
Bacaleg PDIP yang Diamuk Massa Karena Hamili Anak Kandung Dipecat!

Sardian meminta masyarakat tidak mengkaitkan kasus yang menimpa S (50) dengan persoalan kepartaian.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Nasib Satpol PP Usai Deklarasi Dukung Gibran, Eks Panglima TNI Tegas Membela
VIDEO: Nasib Satpol PP Usai Deklarasi Dukung Gibran, Eks Panglima TNI Tegas Membela

Satpol PP Garut viral dukungan cawapres nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka

Baca Selengkapnya
Momen 24 Perguruan Silat di Ponorogo Janji Damai Jelang Bulan Suro
Momen 24 Perguruan Silat di Ponorogo Janji Damai Jelang Bulan Suro

Puluhan pendekar dan tokoh perwakilan dari 24 perguruan silat di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur melakukan ikrar damai menjelang bulan Suro atau "Suroan".

Baca Selengkapnya
PKS Bakal Pecat Kadernya di DPRD Kota Singkawang yang jadi Tersangka Kasus Pencabula Anak
PKS Bakal Pecat Kadernya di DPRD Kota Singkawang yang jadi Tersangka Kasus Pencabula Anak

HA dilantik jadi anggota DPRD padahal telah ditetapkan menjadi tersangka atas dugaan persetubuhan anak di bawah umur,

Baca Selengkapnya
Dipicu Kesal Kinerja Wasit, Satpol PP Baku Hantam Saat Lomba Bulutangkis
Dipicu Kesal Kinerja Wasit, Satpol PP Baku Hantam Saat Lomba Bulutangkis

Terkait kericuhan tersebut, Satpol PP akan melapor ke Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman.

Baca Selengkapnya
Anggota Komisi III DPR Sebut Polisi Pasang Baliho PSI di Jawa Barat, Ini Respons Polda Jabar
Anggota Komisi III DPR Sebut Polisi Pasang Baliho PSI di Jawa Barat, Ini Respons Polda Jabar

Polda Jabar merespons pernyataan anggota DPR RI Fraksi PDIP, Safaruddin yang menyebut ada polisi yang diduga memasang baliho PSI di daerah Jawa Barat.

Baca Selengkapnya
Apakabar Penyidikan Kasus Asusila Anak yang Libatkan HA Anggota DPRD Singkawang, Ini kata Polisi
Apakabar Penyidikan Kasus Asusila Anak yang Libatkan HA Anggota DPRD Singkawang, Ini kata Polisi

Sebelumnya, Hakim Pengadilan Negeri Singkawang Kalimantan Barat menolak praperadilan kuasa hukum HA.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Masinton PDIP Ngamuk Minta Komisioner KPU Diganti Tak Bisa Laksanakan UU, Cuma Minta Anggaran
VIDEO: Masinton PDIP Ngamuk Minta Komisioner KPU Diganti Tak Bisa Laksanakan UU, Cuma Minta Anggaran

Anggota Komisi II DPR RI Masinton Pasaribu meradang saat menggelar rapat bersama KPU.

Baca Selengkapnya
TKN Prabowo-Gibran Minta TKD Kepri Cabut Laporan Polisi Terkait Pencopotan Baliho di Batam
TKN Prabowo-Gibran Minta TKD Kepri Cabut Laporan Polisi Terkait Pencopotan Baliho di Batam

Wakil Komandan Echo TKN Prabowo-Gibran, Habiburokhman meminta TKD Kepri untuk mencabut laporan kepolisian terhadap Ketua Bawaslu Kepri dan Bawaslu Batam.

Baca Selengkapnya