Buron 5 hari, ternyata Habib Novel ngumpet tak jauh dari Polda
Merdeka.com - Front Pembela Islam (FPI) menggelar aksi unjuk rasa di depan Balaikota DKI Jakarta, Jumat (3/10) lalu. Mereka menolak Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dilantik jadi gubernur DKI Jakarta.
Aksi FPI kemudian memanas. Mereka terlibat aksi saling dorong dengan polisi yang berjaga. Situasi makin ricuh, FPI juga kemudian melempari petugas dengan batu hingga beberapa polisi terluka.
Polisi menemukan samurai, batu bahkan kotoran kuda yang disiapkan FPI untuk berunjuk rasa.
-
Siapa yang menyerang Polisi? 'Itu bukan orang tidak dikenal itu, keluarga tersangka (yang menyerang). Ditangkap di rumah, kemudian dibawa, diborgol teriak-teriak dia. Begitu ceritanya,' kata dia.
-
Apa yang dilakukan polisi tersebut? Penyidik menetapkan Bripka ED, pengemudi mobil Toyota Alphard putih yang viral, sebagai tersangka karena melakukan pengancaman dengan pisau terhadap warga.
-
Apa saja senjata kuno yang ditemukan? Senjata yang ditemukan ini mencakup ujung tombak, kapak, dan tiga lainnya yang jenisnya belum teridentifikasi.
-
Bagaimana warga mengatasi sapi Jokowi yang mengamuk? Melihat peristiwa itu, sontak warga berlarian. Sementara petugas panitia beramai-ramai berusaha mengamankan sapi tersebut. Akhirnya sapi berhasil disembelih. Namun perlu waktu hampir setengah jam serta tenaga gabungan berjumlah 20 orang untuk menjatuhkan sapi tersebut.
-
Apa yang dicuri polisi tersebut? Mengambil kesempatan dalam kesempitan, seorang polisi di Jerman mencuri 180 kilogram keju dari truk yang terbalik karena kecelakaan.
-
Apa yang ditemukan? Tulang manusia yang ditemukan pekerja proyek di sekitar lokasi pembangunan memorial Living Park Rumoh Geudong di Gampong Bilie Aron, Glumpang Tiga, Pidie, beberapa waktu lalu.
Buntut kericuhan itu, ribuan polisi bersenjata lengkap mengepung markas FPI di Jl Petamburan III, Jakarta Pusat.
Polisi menetapkan 21 tersangka dalam kericuhan tersebut. Namun beberapa tersangka yang masih anak-anak tak ditahan.
Polisi juga menetapkan Habib Novel Bamukmin sebagai buronan. Pentolan FPI ini adalah koordinator aksi demo ricuh tersebut. Dia akhirnya menyerahkan diri ke Polda Metro, Rabu (8/10) kemarin setelah buron lima hari.
Uniknya selama jadi buron, rupanya Novel bersembunyi tak jauh dari Polda Metro Jaya.
Berikut kisah seputar pelarian Habib Novel:
Sembunyi di Pejompongan
Novel Bamukmin akhirnya dijebloskan ke tahanan Polda Metro Jaya. Sempat buron selama lima hari, Novel ternyata bersembunyi di kawasan Pejompongan, Jakarta Pusat. Lokasi itu tak jauh dari Markas Polda Metro Jaya. Jaraknya kira-kira kurang dari 2 km."Selama buron itu, dia bersembunyi di Pejompongan, untuk lengkapnya tidak bisa kita ungkap," kata Direktur Reserse Kriminal umum Polda Metro Jaya, Kombes Heru Pranoto di Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (9/10)Heru mengaku bahwa pihaknya telah membentuk tim penyidik untuk mencari tersangka lain dalam demonstrasi yang berakhir ricuh tersebut. "Kita sudah bentuk tim penyidik untuk melakukan upaya penangkapan, di satu sisi kita juga melakukan pendekatan secara persuasif kepada tokoh yang bisa masuk ke mereka untuk mengimbau agar mereka dapat menyerahkan diri," ujar Heru.
Kaki Habib Novel patah
Ada pemandangan tak biasa saat Habib Novel keluar dari kantor Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya. Dia dikawal enam anggota polisi menuju tahanan yang hanya berjarak sekitar 25 meter dari sana.Pentolan FPI yang mengenakan gamis putih ini berjalan tertatih-tatih dengan tongkat. Dia hanya menjawab pendek saat ditanya wartawan."Patah kaki," singkat Novel, Rabu (9/10).Namun Novel tak mau menjawab apakah kakinya patah saat kericuhan di depan balaikota atau karena ditangkap polisi.Polisi pun enggan menjelaskan kenapa kaki Novel patah.
Terancam 8 tahun penjara
Habib Novel dijebloskan ke sel Polda Metro Jaya pukul 13.00 Wib, Kamis (9/10). Dia diperiksa semalaman setelah menyerahkan diri. Novel pun kena pasal berlapis mulai dari penghasutan sampai kekerasan. Hukumannya bisa 8 tahun penjara."Dia dikenakan pasal 160, 170, 214 KUHP," kata Direskrimum Polda Metro Jaya Kombes Heru Pranoto di Markas Polda Metro Jaya, Kamis (9/10). Dari belasan anggota FPI yang diamankan saat kejadian, Haru menambahkan, pihaknya memberikan perlakukan khusus kepada beberapa tersangka karena masih di bawah umur."Ada tersangka anak-anak tidak ditahan, karena masih di bawah umur mendapat perlakuan khusus," ujar dia.
Polisi kejar penyandang dana
Setelah menahan Novel, polisi masih terus mengejar otak dan penyandang dana demo dengan kekerasan yang melukai belasan aparat kepolisian tersebut. Polisi menduga Novel cuma koordinator aksi."Kami belum mendapat siapa otak dan penyandang dana FPI kemarin," ujar Kombes Heru Pranoto.Sejumlah pihak pun mendukung langkah polisi mengungkap siapa penyandang dana di belakang FPI. Plt Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama juga yakin demo FPI disusupi kepentingan politik. Dia juga menduga sebagian massa yang datang dibayar.
Keluarga bantah Habib Novel lari
Polisi menetapkan Habib Novel sebagai buronan. Namun keluarga membantah jika Novel melarikan diri dari polisi."Kemarin-kemarin dia sakit, jadi pulang ke rumah," kata Firdaus, saudara sepupu Novel di Mapolda Metro Jaya, Rabu (8/10).Menurut Firdaus, kondisi Novel kini sudah sehat. Pentolan FPI ini berniat baik menyelesaikan kasusnya dengan kepolisian."Tadi sore dia ke sini (Mapolda)," kata Firdaus.
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Samad mendorong agar polisi dapat segera menahan Firli.
Baca SelengkapnyaDari tangan pelaku, polisi menemukan sabu dengan berat sekitar 1 kilogram.
Baca SelengkapnyaPelaku mengaku mendapatkan bisikan ghaib untuk menyerahkan katana bertuliskan Bahasa Arab sepanjang 1,1 meter
Baca SelengkapnyaPenangkapan terhadap kelimanya berawal dari diketahuinya posisi Muh Al Qadri.
Baca SelengkapnyaPolisi juga tengah memberikan perlindungan kepada Komisioner KPU Jakut
Baca Selengkapnya5 Tahanan Kasus Narkoba Kabur Setelah Jebol Dinding Rutan Polres Barru
Baca SelengkapnyaPolisi menyelidiki dugaan kasus teror ke salah satu komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Jakarta Utara, Abie Maharullah Madugiri oleh orang tak dikenal.
Baca SelengkapnyaPolda Sumbar Tegaskan Tak Akan Bongkar Makam Afif Maulana: Kita Ikuti Hasil Autopsi
Baca SelengkapnyaTiga tahanan yang kabur dari rutan Polsek Tanah Abang pada Senin (19/2) lalu berhasiL ditangkap
Baca SelengkapnyaNasib nahas dialami seorang anggota Brimob Polda Kepri setelah terkena busur panah saat mengamankan penggusuran pemukiman ilegal di Batam, Kepulauan Riau.
Baca Selengkapnya