Buron Kasus Pengaturan Skor, Exco PSSI Jabar dan Dewas Persikasi Ditangkap
Merdeka.com - Satgas Anti Mafia Bola akhirnya menangkap dua orang yang turut mengatur pertandingan Liga 3 antara Perses Sumedang menghadapi Persikasi Bekasi di Stadion Ahmad Yani, pada November 2019 lalu. Kedua orang itu adalah HN dan KN.
Ketua Satuan Satgas Anti Mafia Bola, Brigjen Hendro Pandowo mengatakan, HN anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI yang menjabat Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI Jawa Barat. Sedangkan, KN menjabat Dewan Pengawas di Persikasi Bekasi.
"Sehingga tunggakan perkara tuntas dengan tertangkap dua Daftar Pencarian Orang (DPO)," kata Hendro di Mapolda Metro Jaya, Rabu (26/2).
-
Bagaimana Bandung meraih skor tinggi? Beragamnya kuliner di kota kembang itu membuatnya meraih skor 4.66, alias tertinggi sepuluh besar.
-
Apa yang ingin dilakukan PSSI? PSSI terus melanjutkan program naturalisasi mereka, dengan fokus mencari pemain-pemain keturunan Indonesia yang berpotensi membela Skuad Garuda.
-
Bagaimana Timnas Indonesia bisa meningkatkan peringkat FIFA? Dengan banyaknya poin yang terkumpul, posisi Indonesia di ranking FIFA dapat meningkat secara signifikan.
-
Bagaimana timnas Indonesia bisa menambah poin di ranking FIFA? Jika Indonesia menang: +19,38 poin; Jika Indonesia imbang: +6,88 poin; Jika Indonesia kalah: -5,62 poin.
-
Kenapa Timnas Indonesia ingin berada di peringkat 3 atau 4? Menurut Shin Tae-yong, sasaran yang paling logis bagi Timnas Indonesia pada putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 adalah menargetkan posisi ketiga atau keempat.
-
Kenapa Timnas Indonesia naik peringkat? Walaupun tidak berhasil meraih kemenangan, Timnas Indonesia tetap mengalami peningkatan peringkat di ranking FIFA. Hal ini disebabkan oleh peringkat lawan yang lebih tinggi.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus menambahkan, HN diringkus di Menteng Atas Jakarta Selatan pada 18 Februari 2020 kemarin.
Yusri menerangkan HN diduga menerima uang untuk memenangkan laga Persikasi Bekasi dengan harapan bisa naik kasta dari Liga 3 ke Liga 2.
"Memang pada kenyataannya saat itu pemenang ke Liga 2," ujar dia
Keesokan harinya, Satgas Anti Mafia Bola meringkus KN di Karang Bahagia, Kabupaten Bekasi. KN yang menyokong dana sebesar Rp 25 juta kepada tersangka Bayu untuk diserahkan ke Komite Eksekutif (Exco) PSSI, berinisial HN.
"Pembagiannya ada yang Rp 8 juta kepada wasit utama, kemudian sisanya dibagi-bagi," ucap dia.
Keduanya dijerat Pasal 2 atau 3 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1980 tentang tindak pidana suap juncto pasal 55 ayat 1 KUHP.
Dalam kasus ini Satgas Anti Mafia Bola Jilid 2 telah menangkap 6 tersangka terkait pertandingan Perses Sumedang dengan Persikasi Bekasi pada 25 November 2019. Belakangan salah satu tersangka berinisial H yang meninggal dunia, dan polisi pun mengeluarkan SP3. Sedangkan, tersangka lainya dan barang bukti telah diserahkan ke Pengadilan.
Reporter: Ady Anugrahadi
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kasus dugaan mafia bola itu baru terungkap berdasarkan barang bukti dan penyelidikan yang didapatkan sejak 2018 hingga kini.
Baca SelengkapnyaSatgas tersebut terus melakukan analisis terhadap sejumlah pertandingan.
Baca SelengkapnyaSatgas Anti Mafia Bola menetapkan dua orang tersangka baru dalam kasus match fixing.
Baca SelengkapnyaPara tersangka terancam penjara 5 tahun dan denda sebanyak Rp15 juta.
Baca SelengkapnyaErick Thohir berjanji bakal menindak tegas pelaku sepak bola, wasit dan pengurus PSSI melanggar aturan.
Baca SelengkapnyaSatgas Anti Mafia Bola Polri menahan Vigit Waluyo aktor intelektual dalam kasus dugaan match fixing atau pengaturan hasil pertandingan Liga 2 pada tahun 2018
Baca SelengkapnyaSatgas Anti Mafia Bola Polri telah melengkapi berkas perkara pengaturan skor pertandingan di Liga 2 pada tahun 2018
Baca SelengkapnyaSatgas Anti Mafia Bola Polri membeberkan alasan penahanan tersangka pengaturan skor Vigit Waluyo.
Baca SelengkapnyaLaporan itu teregister dengan nomor LP/B/385/XI/2023/SPKT/BARESKRIM POLRI tertanggal 27 November 2023.
Baca SelengkapnyaBareskrim Polri sedianya mengundang Ketua PSSI, Erick Thohir. Namun, ia menunjuk orang lain untuk hadir penuhi panggilan pemeriksaan.
Baca SelengkapnyaDi laga Persita Tangerang Vs Persikabo 1973 ada pemandangan menarik. Dua wasit asing asal Jepang diminta oleh PSSI untuk memimpin laga pekan ke-22 BRI Liga 1.
Baca Selengkapnya"Wasit-wasit Liga 1 dan Liga 2 untuk memimpin pertandingan di Aceh," kata Arya
Baca Selengkapnya