Buron paedofil FBI pernah mengajar di JIS selama 10 tahun
Merdeka.com - Sekolah TK Jakarta International School (JIS) resmi ditutup oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, karena terbukti tidak memiliki izin resmi. Penutupan sekolah bertaraf internasional tersebut, tak lepas dari mencuatnya kasus pelecehan seksual yang dilakukan cleaning service terhadap murid TK berinisial M.
Bukan kali ini saja nama besar JIS tercoreng. Sebelumnya, lembaga pengajar ini pernah menjadi perhatian Federal Bureau Investigation (FBI) lantaran salah satu pengajarnya mengalami kelainan seks atau paedofil.
William James Vahey pernah menjadi pengajar di JIS selama 10 tahun, dari 1992 hingga 2002. Hingga kini FBI masih melakukan inventaris berbagai kasus yang pernah dilakukan Vahey kepada anak didik berusia 12 hingga 14 tahun, yang diduga sudah dilakukannya puluhan tahun.
-
Siapa yang diduga melakukan pelecehan seksual? Video itu berisikan pengakuan dan permintaan maaf seorang pria atas pelecehan seksual yang dilakukannya.
-
Apa bentuk pelecehan yang dilakukan pelaku? Dia mengatakan korban sempat takut untuk mengaku hingga akhirnya pihak keluarga membawa korban ke fasilitas kesehatan untuk melakukan pengecekan.'Yang bersangkutan menyampaikan takut. Setelah itu keluarga korban mengecek ke rumah sakit dan ternyata betul korban hamil, dan diakui oleh korban bahwa ia mengalami kekerasan seksual oleh pamannya sendiri,' kata dia, seperti dilansir dari Antara.
-
Kapan pelecehan seksual terjadi? 'Korban penyandang disabilitas sudah dewasa, keluarga mengecek korban ke rumah sakit dan ternyata betul hamil,' kata Tri di Cimahi, Selasa (3/9).
-
Siapa yang melakukan pelecehan terhadap korban? Kapolres Cimahi AKBP Tri Suhartanto menyampaikan bahwa peristiwa pelecehan seksual dilakukan oleh pelaku hingga korban mengalami kehamilan terjadi di wilayah Kabupaten Bandung Barat.
-
Bagaimana pelaku melakukan pelecehan terhadap korban? 'Pamannya melakukan kekerasan seksual kepada yang bersangkutan itu sebanyak empat kali kali sehingga korban hamil dan sudah melahirkan,' kata Tri.
-
Siapa yang meminta polisi prioritaskan kasus pelecehan anak? Ke depan polisi juga diminta bisa lebih memprioritaskan kasus-kasus pelecehan terhadap anak. Polisi Diminta Dampingi Psikologis Anak dan Istri korban Pencabulan Oknum Petugas Damkar Polisi menangkap SN, pria yang tega melakukan dugaan tindak pidana pencabulan terhadap anaknya sendiri yang berusia 5 tahun. Tidak hanya diminta menghukum berat pelaku, polisi diminta juga mendampingi psikologis korban dan ibunya. 'Setelah ini, saya minta polisi langsung berikan pendampingan psikologis terhadap korban serta ibu korban. Juga pastikan agar pelaku menerima hukuman berat yang setimpal. Lihat pelaku murni sebagai seorang pelaku kejahatan, bukan sebagai seorang ayah korban. Karena tidak ada ayah yang tega melakukan itu kepada anaknya,' ujar Sahroni dalam keterangan, Kamis (4/4). Di sisi lain, Sahroni juga memberi beberapa catatan kepada pihak kepolisian, khususnya terkait lama waktu pengungkapan kasus. Ke depan Sahroni ingin polisi bisa lebih memprioritaskan kasus-kasus pelecehan terhadap anak.'Dari yang saya lihat, rentang pelaporan hingga pengungkapan masih memakan waktu yang cukup lama, ini harus menjadi catatan tersendiri bagi kepolisian. Ke depan harus bisa lebih dimaksimalkan lagi, diprioritaskan untuk kasus-kasus keji seperti ini. Karena korban tidak akan merasa aman selama pelaku masih berkeliaran,' tambah Sahroni.
Web resmi FBI memuat salah satu modus yang dilakukan Valey. Sebelum 'memangsa', dia terlebih dahulu memberikan obat tidur kepada korban, kemudian menganiaya korban di luar nalar manusia.
Patrick Fransen, agen FBI veteran yang khusus menangani kejahatan terhadap anak mencatat bahwa Valey telah mengajar di sekolah-sekolah Amerika di luar negeri sejak 1972. "Saya khawatir bahwa ia mungkin telah memangsa banyak siswa lain sebelum tahun 2008. Aku belum pernah melihat kasus lain, di mana seorang individu mungkin telah mencabuli banyak anak-anak selama suatu jangka waktu yang panjang," kata Fransen.
Selain mengajar, Vahey juga tercatat sebagai pelatih olahraga anak laki-laki di beberapa sekolah tempat ia mengajar. "Dia memiliki akses ke anak-anak, karena posisinya kepercayaan. Dia menciptakan sebuah sistem yang memberinya kesempatan dan sarana untuk menganiaya anak-anak," terang sumber yang sama.
Vahey pernah dipenjara untuk kasus penganiayaan anak di tahun 1969. Dia meninggal di tahun 2014, dengan cara bunuh diri lantaran foto-foto kanibalnya terhadap anak kecil diketahui oleh atasannya. Saat kejadian, dirinya terdaftar sebagai pengajar sejarah dunia kelas sembilan dan geografi di American Nicaraguan School, Managua, Nicaragua.
File milik Valey setidaknya berisi gambar grafis seksual pada 90 korban. Hasil penyelidikan FBI telah mengungkapkan bahwa Vahey melakukan pelecehan seksual terhadap siswa sepanjang karirnya.
Dia tercatat mengajar di banyak sekolah Amerika di luar negeri. Seperti di Nikaragua, Inggris, Venezuela, Indonesia, Arab Saudi, Yunani, Iran, Spanyol dan Lebanon.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Vonis yang dijatuhkan kepada terdakwa sesuai dengan tuntutan dari Jaksa Penuntut Umum (JPU).
Baca SelengkapnyaSeorang guru ngaji di Semarang Barat, PR (51) diringkus polisi karena mencabuli 17 anak didiknya.
Baca SelengkapnyaKorban berusia 5-12 tahun. Pelaku setiap hari menjadi marbot di musala.
Baca SelengkapnyaPolisi mengungkapkan bahwa tindakan tidak terpuji tersebut telah terjadi sejak Januari 2023 hingga Agustus 2024.
Baca SelengkapnyaDugaan pelecehan itu terjadi di ruang kelas saat jam pelajaran.
Baca SelengkapnyaMenjanjikan agar korban bisa lulus ujian masuk TNI dan Polri membuat pelaku bisa melakukan pelecehan. Bahkan dia juga menyimpan foto bugil para korban.
Baca SelengkapnyaPelatih futsal berinisial JB (30) yang diduga telah mencabuli beberapa bocah perempuan di Kecamatan Karangbahagia, Kabupaten Bekasi.
Baca SelengkapnyaDia mengimingi sejumlah uang untuk murid yang menjadi incarannya.
Baca SelengkapnyaKuasa hukum korban, Elna Febiastuti mengatakan pihaknya melaporkan kasus dugaan pelecehan seksual ini ke Polresta Yogyakarta pada Senin (8/1).
Baca SelengkapnyaKubu terdakwa meyakini Kiai Fahim tidak bersalah dan terjadi fitnah.
Baca SelengkapnyaAksi pencabulan itu dilakukan di dalam toilet di dekat lapangan wilayah Bekasi Utara, Kota Bekasi.
Baca SelengkapnyaTersangka memanfaatkan cita-cita korban yang ingin menjadi polisi dan TNI. Ia pun mengimingi mereka bisa mencapainya dengan sebuah syarat.
Baca Selengkapnya