Buron Selama 9 Tahun, Pembunuh Satu Keluarga di Pakistan Ditangkap di Asahan Sumut
Merdeka.com - Tersangka pelaku pembunuhan satu keluarga di Pakistan akhirnya diringkus di Asahan, Sumut. Dalam pelariannya buronan Interpol ini diduga sempat membuat KTP dan SIM A serta menikahi wanita Indonesia.
Berdasarkan informasi dihimpun, buronan yang ditangkap yakni Muhammad Luqman Butt alias Husein Shah alias M Firman (34). Dia diringkus Tim NCB Interpol Div Hubinter Polri bersama Subdit III/Jatanras Direktorat (Dit) Reskrimum Polda Sumut di rumah kontrakannya di Jalan Utomo, Kelurahan Siumbut-umbut, Kecamatan Siumbut-umbut, Asahan, Sumut, Selasa (21/1) sekitar pukul 12.00 WIB.
Luqman sudah diburu selama 9 tahun setelah dia menghabisi empat orang satu keluarga di Pakistan. Pembunuhan yang terjadi saat dia berusia 25 tahun itu dilatarbelakangi dendam. Anggota keluarganya lebih dulu dibunuh keluarga korban.
-
Siapa pelaku pembunuhan itu? 'Diduga korban ditusuk ketika dalam keadaan sedang tidur. Ini masih kita dalami,' ujar dia kepada wartawan, Sabtu (30/11).Gogo menjelaskan, terduga pelaku awalnya menikam ayahnya.
-
Siapa yang ditangkap sebagai buronan? Jajaran Direktorat Reserse Umum Kepolisian Daerah Jambi menangkap satu orang buron atau daftar pencarian orang (DPO) pelaku perusakan kantor gubernur beberapa waktu lalu.
-
Dimana buronan ditangkap? Direktur Reskrimum Polda Jambi Komisaris Besar Polisi Andri Ananta di Jambi, Jumat, mengatakan tim Resmob Jatanras Polda Jambi menangkap DPO berinisial ARS (20) itu di Jakarta pada Kamis (28/3) malam.
-
Bagaimana pelaku ditangkap? Pelaku ditangkap di tempat dan waktu berbeda. Pelaku LL warga Kelurahan Kefamenanu Selatan ditangkap di Weain, Kecamatan Rinhat, Kabupaten Malaka pada Selasa (18/10) kemarin.
-
Siapa yang ditangkap KPK? Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) resmi menahan Bupati Labuhanbatu Erick Adtrada Ritonga setelah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan suap proyek pengadaan barang dan jasa di Kabupaten Labuhanbatu, Sumatera Utara.
Setelah melakukan pembunuhan, Luqman melarikan diri dan selalu berpindah-pindah tempat. Dia masuk ke Indonesia sejak 2 tahun lalu.
Pria ini melewati perbatasan melalui jalur laut menumpang perahu kayu dari Malaysia via Dumai. Dia kemudian menikahi seorang wanita warga Indonesia di Medan.
Pasangan ini kemudian menetap di rumah kontrakan di Asahan. Mereka sudah lima bulan tinggal di sana. Luqman pun bekerja sebagai sopir.
Dari penggeledahan yang dilakukan, petugas menemukan KTP dan SIM A atas nama M Firman, dan buku nikah atas nama M Firman dengan Evi Lili Midati, serta dan paspor atas nama Evi Lili Midati.
Ketika diinterogasi, Luqman mengakui perbuatannya membunuh empat orang satu keluarga di Pakistan.
Kasubdit III/Jatanras Direktorat Reskrimum Polda Sumut, Kompol Taryono R mengakui pihaknya ikut melakukan penangkapan terhadap Luqman.
"Itu buronan Interpol dalam kasus pembunuhan satu keluarga di Pakistan. Kita ikut mendampingi penangkapan tersangka. Proses hukum selanjutnya kita serahkan ke negara asalnya," ucapnya, Rabu (22/1).
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Motif pembunuhan terhadap Muh Ali Imran karena balas dendam. Akibat perbuatannya, G terancam dijerat Pasal 338 KUHP
Baca SelengkapnyaPolisi melakukan ekshumasi kuburan untuk mengeluarkan jasad korban untuk diautopsi.
Baca SelengkapnyaPelaku pembunuhan wanita dalam koper ditangkap di Palembang, Sumatera Selatan.
Baca SelengkapnyaTersangka berinisial MR didampingi oleh kuasa hukumnya menyerahkan diri ke Polda Jabar.
Baca SelengkapnyaKorban dikurung dan disiksa selama 10 hari di pelbagai tempat negara bagian Malaysia, termasuk Penang.
Baca Selengkapnya"Saya sering dihantui korban, kadang mimpi digerebek polisi, hidup saya tak tenang," ungkap tersangka KL
Baca SelengkapnyaTerduga pelaku diamankan dalam pelariannya di wilayah Pasuruan, Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaAARN kemudian memasukan jasad RM ke dalam koper, lalu dibuang ke Kalimalang, Cikarang, Jawa Barat
Baca SelengkapnyaSetelah buron hampir dua pekan, pembunuh empat dalam satu keluarga di Musi Banyuasin ditangkap.
Baca SelengkapnyaKorban disebut-sebut meninggalkan dua anak. Kondisi anak korban masih sedih dengan kepergian ibunya.
Baca SelengkapnyaPenangkapan dilakukan tim gabungan Jatanras Polda Sumatera Selatan dan Satreskrim Polrestabes Palembang, Jumat (28/6).
Baca SelengkapnyaSuami korban yang baru selesai salat Dzuhur histeris melihat istrinya bersimbah darah. Sementara pelaku langsung kabur.
Baca Selengkapnya