Buru dua orang diduga penyiram Novel, Polda Metro buka hotline 081398844474
Merdeka.com - Kapolda Metro Jaya Irjen Idham Azis merilis sketsa dua orang terduga pelaku penyiraman air keras pada penyidik KPK Novel Baswedan. Polda Metro Jaya membuka layanan informasi selama 24 jam sejak hari ini kepada masyarakat yang mengetahui keberadaan terduga pelaku tersebut.
"Kedua orang ini adalah yang diduga terlibat di dalam penyiraman korban atas nama Novel Baswedan. Untuk itu kami juga dari Polda Metro Jaya membuka hotline 081398844474," kata Idham saat menggelar konferensi pers terkait perkembangan penyelidikan kasus penyiraman terhadap Novel di gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (24/11).
Menurut Idham, posko informasi ini dibuka Polda Metro Jaya. Idham berharap dengan dibukanya layanan informasi itu dapat mempermudah petugas kepolisian menangkap terduga pelaku.
-
Siapa yang terlibat dalam kasus ini? Terdakwa Fatia Maulidiyanti menjalani pemeriksaan dalam sidang kasus dugaan pencemaran nama baik Menko Luhut Binsar Pandjaitan pada hari ini, Senin (28/8).
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Siapa yang diduga sebagai pelaku? 'Kalau musuh kita mah nggak tahu ya, kita gak bisa nilai orang depan kita baik di belakang mungkin kita nggak tahu. Kalo musuh gue selama ini nggak ada musuh ya, mungkin musuh gua yang kemarin doang ya, yang bermasalah sama gua doang kali yak,' ungkapnya.
-
Siapa yang dilaporkan ke polisi? Polda Metro Jaya diketahui mengusut dugaan kasus menyebarkan hoaks Aiman lantaran menuding aparat tidak netral pada Pemilu 2024.
"24 jam ada operatornya ada ruangannya di Polda Metro Jaya yang memang kita siapkan sehingga kami berharap kerjasama bantuan dari masyarakat untuk bisa memberikan informasi kepada jajaran Polda Metro Jaya atau pun teman-teman di KPK kalau bisa memberikan informasi berikan ke kami," ujar Idham.
Selain membuka posko informasi, dalam kesempatan itu, Idham mengajak unsur KPK membantu penyidik kepolisian mengusut kasus tersebut. Salah satunya melakukan kerja sama yang berada di bawah kendali Direktorat Kriminal Umum Polda Metro Jaya.
"Tadi kami juga memberikan surat kepada bapak pimpinan KPK dari Polda Metro Jaya untuk meminta teman-teman penyidik dari KPK bisa bekerjasama dengan penyidik kami, baik apakah itu asistensi apakah kerjasama dalam satu wadah yang kita siapkan di Dirkrimum. Maksudnya segala kegiatan penyelidikan kami lakukan teman-teman KPK bisa melihat langsung. Saling memberikan penyelidikan," tandasnya.
Sebelumnya, Polda Metro Jaya memberikan perkembangan kasus penyiraman terhadap Novel setelah lebih tujuh bulan berlalu. Novel disiram air keras usai melaksanakan salat subuh di sekitar tempat tinggalnya pada April 2017 silam.
Hasil penyelidikan terbaru, polisi sudah mengerucutkan terduga pelaku pada dua orang. Dugaan itu setelah polisi memeriksa 66 saksi.
"Dalam perjalanan penyelidikan ini, lebih kurang 66 saksi diperiksa, kemudian dari beberapa saksi yang sejak 2-3 bulan ini lalu mengerucut pada dua orang yang diduga sebagai pelaku penyiraman terhadap korban," kata Kapolda Metro Jaya, Irjen Idham Azis, dalam jumpa pers bersama Ketua KPK, Agus Rahardjo, di Gedung KPK, Jumat (24/11).
Dugaan pada dua orang tersebut setelah polisi mendapatkan kesaksian dari saksi-saksi yang diperiksa. Dari sketsa pertama, pria berambut pendek, sedangkan sketsa kedua menunjukkan pria berambut panjang.
"Untuk foto ini (menunjukkan sketsa wajah pertama) didapat saksi S dan foto ini (menunjukkan sketsa kedua) didapat dari saksi SN," jelasnya.
Ditambahkan Idham, selain keterangan saksi, sketsa wajah dua terduga pelaku bisa terungkap berkat kerja sama pihaknya dengan Australian Faderal Police (AFP) dan Inafis Mabes Polri. Selain itu, katanya, tentu kerja keras tim penyidik sebanyak 167 orang yang melibatkan penyidik polres, polda dan bantuan dari Mabes Polri.
"Jadi kita mendapatkan gambar ini tak lepas dari proses kerja sama, juga bantuan AFP dan backup penyidikan dari Mabes Polri," jelasnya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polda Jabar membuka hotline informasi terkait kasus pembunuhan Vina Cirebon pada nomor 0822-1112-4007.
Baca SelengkapnyaKasus terungkap berkat informasi masyarakat yang melaporkan adanya seorang bandar narkotika
Baca SelengkapnyaKabar tiga buronan pembunuh Vina kabur ke Jakarta sebelumnya viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaKorban perundungan sudah melaporkan peristiwa yang menimpanya.
Baca SelengkapnyaPelaku baru bebas tahun 2021 kasus yang sama yakni pencurian kendaraan bermotor
Baca SelengkapnyaKasus pemalsuan dokumen berhasil diungkap oleh jajaran Polsek Setiabudi, Jakarta Selatan. Dua orang tersangka atas nama TN (32) dan PRA (21) ditangkap.
Baca SelengkapnyaPolisi sudah memeriksa sejumlah saksi, mulai dari pegawai hingga saksi yang ada di lokasi kejadian.
Baca SelengkapnyaDua pelaku jambret harus jadi bulan-bulanan warga sekitar Gambir
Baca Selengkapnya