Buru penyerang GO-JEK di Kemang, polisi uji balistik proyektil
Merdeka.com - Kepolisian hingga kini masih mencari pelaku penyerangan pengemudi GO-Jek, Rionaldo Agustin (27), di Kemang, Jakarta Selatan, Sabtu (13/2) lalu. Beberapa upaya pun dilakukan untuk mendeteksi pelaku, salah satunya melakukan uji balistik proyektil.
"Kami dari pihak puslab forensik melakukan uji balistik proyektil yang ditemukan di Tempat Kejadian Perkara (TKP)," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Muhammad Iqbal kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Selasa (16/2).
Nantinya, lanjut Iqbal, hasil uji balistik tersebut digunakan sebagai petunjuk pihak kepolisian untuk mengungkapkan jenis senjata apa yang digunakan pelaku dan siapa pelakunya.
-
Apa yang dilakukan pelaku setelah membunuh driver? “Saya jual perkirakan dengan harga Rp10 sampai Rp20 juta kemudian uagnya untuk kebutuhan hidup,“ jelasnya.
-
Kenapa pelaku membunuh driver taksi online? “Saya tulang punggung keluarga, setelah bapak dipenjara tersangkut kasus pidana ganjal ATM di Yogya. Ibu juga bingung minta saya untuk biayai kuliah adik yang di Bandung,“ kata Baaghastian.
-
Bagaimana kondisi motor driver ojol tersebut? Isi Pesan di Helm 'Terima kasih sudah naik ojek bapak saya. Maaf kalau bapak bawanya pelan ya kak.. Karena bapak sudah tua. aku takut bapak kenapa-napa kak. Motor juga sudah rusak. Terimakasih kak..' isi pesan yang ditulis tangan itu. Rupanya, driver ini memang sudah tak lagi muda. Usianya sudah menginjak 60 tahun, namun tetap harus bekerja untuk keluarganya. Karena itu juga, anaknya juga merasa cemas pada bapaknya.
-
Siapa yang diduga sebagai pelaku? 'Kalau musuh kita mah nggak tahu ya, kita gak bisa nilai orang depan kita baik di belakang mungkin kita nggak tahu. Kalo musuh gue selama ini nggak ada musuh ya, mungkin musuh gua yang kemarin doang ya, yang bermasalah sama gua doang kali yak,' ungkapnya.
-
Apa yang dilakukan driver GoCar? Saat naik GoCar ayah Melzsia mengeluh nyeri dada hebat dan meminta diantarkan kembali ke rumah. Driver GoCar Nurahman berinisiatif mengantar penumpang ke Rumah Sakit Harapan Kita dan membantu mengurus BPJS agar pasien bisa segera mendapatkan bantuan.
-
Apa yang dilakukan driver online tersebut? Sosoknya tak segan mengurus berkas sang penumpang hingga mendapat tindakan dari dokter.
"Namun, hingga kini kami masih menunggu hasil dari forensik. Laporan forensik kepolisian belum turun, tinggal nunggu itu apakah itu organik atau rakitan. Kalau organik, jangan langsung difokuskan oknum, bisa saja orang biasa yang punya itu," jelasnya.
Untuk senpi itu sendiri, tambah Iqbal memaparkan pihaknya sudah melakukan razia terus menerus di tiap bulannya, mengecek perizinan tiap pemilik senpi.
"Itu senpi, gas kita ada mekanismenya tiap satu bulan sekali kita cek yang ada izinnya. Nah kalau yang ilegal ini kan yang paling susah. Sering senjata rakitan kita basmi pabriknya dan itu sering dipakai sama pelaku begal dari Lampung. Mereka biasanya dapat dari daerah Cipacing," tutupnya.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi telah memeriksa sejumlah saksi terkait kasus penembakan ini.
Baca Selengkapnya